Pidato memoriter perpisahan, adalah salah satu metode yang sering dipakai untuk kebanyakan murid kelas 6. Hal tersebut merujuk kepada resiko lupa dan nantinya salah dalam mengemukakan beberapa kata, yang sebenarnya tidak ada dalam naskah. Lalu, apa saja contoh naskah sebagai hafalan?
Beritaku.id- Organisasi dan Komunikasi_ Menjalin hingga sampai pada tahun ke 6. Memaksa semua berakhir, dan nyatanya bumi mengiyakan. Rasanya Tuhan juga berkata demikian. Menimbang pun tidak ada waktu, apalagi memutuskan sendiri. Waktu demi waktu terus berjalan, dan pada ujung waktu, melerai, dan membekas kenangan 6 tahun lamanya.
Oleh: Ayu Maesaroh (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Manusia adalah makhluk Tuhan dengan segala keunikan yang mereka miliki. Manusia dalam hidupnya juga mempunyai berbagai proses untuk menjelma menjadi manusia yang benar-benar “manusia”. Mereka rela perih, relah menangis, dan rela bersuka cita, bahagia, dan riang. Seulas senyum mereka bentuk tanpa ada beban.
Meski dalam atmosfer perpisahan, dengan sekian kalimat terlontar yang terbalut dalam pidato memoriter, rasanya semakin sesak ketika mengerti bagaimana semuanya berakhir, dan hanya waktu yang bisa mempertemukan kembali. Atau semesta yang bahkan tidak mau melihat momen merah putih, yang terjalin selama 6 tahun.
Gambaran demikian rasanya cukup untuk mendefinisikan betapa sesak dalam sebuah perpisahan. Entah berbentuk frasa kalimat pidato dengan jenis memoriter ataupun impromptu. Semuanya bermuara pada sebuah satu kata, yakni “berhenti”. Pertanyaannya, sudahkah kita untuk siap berada dalam suasananya?