Awal pidato, persiapan yang perlu konsep yang matang, sehingga materi yang akan disampaikan oleh orator dapat langsung mengena kepada audience. Jadi, apa saja yang harus kita persiapkan?
Beritaku.id – Organisasi dan Komunikasi_ Terus berteriak kebenaran ke seluruh penjuru dunia, adalah tanggungjawab kita sebagai insan berpikir dan kritis. Menanggapi bagaimana dunia begitu tidak ampunnya dalam menimpa sebuah persoalan kepada manusia. begitu juga dengan paara Tuan yang selalu menginjak rakyatnya. Hingga sampai membuat sorakan tersebut semakin keras.
Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Seperti yang sudah-sudah, berpidato memang tidak pernah ada habisnya untuk menjadi bahan pembelajaran kita, agar nantinya dapat kita telusuri lebih dalam mengenai hal tersebut. Layaknya katak yang sedang belajar berenang di air, dan terus berenang agar mahir dalam hal berenang.
Seperti itulah kiranya mengenai bagaimana pentingnya dalam membedah kembali tentang pidato. Terutama mengenai awal dari pidato, yang mana menjadi aspek penting untuk kesiapan pembawa materi , agar nantinya semua yang terucap tidak melenceng dari topik pembicaraan.
Mengingat tidak semua bisa tampil percaya diri dengan mudah, terkecuali dengan pembiasaan diri yang selalu mendapatkan asahan dan arahan dari orang lain. Dan orang lain tersebut, penting perannya dalam membentuk karakter yang percaya diri bagi orang yang ingin tampil, dan maju menjadi seorang pemateri.
Persiapan Awal Pidato
Kita sadari, bahwasannya berpidato bukanlah kegiatan yang mudah, namun juga bukan hal yang menjadikannya terlihat sulit untuk beberapa orang. Jadi tidak heran, jika nantinya ada beragam reaksi yang akhirnya membutuhkan sebuah persiapan matang dalam berpidato.
Ada kesiapan yang perlu mendapat perencanaan serius, sehingga nantinya materi yang akan tersampaikan kepada audience akan mengena pada hati mereka, serta implementasinya adalah, mereka dapat mengaplikasikan beberapa poin yang ada pada materi yang telah dibahas dalam pidato tersebut.
Jadi, berikut beberapa persiapannya:
Mempersiapkan Naskan Pidato
Teks pidato merupakan salah satu komponen penting, yang mana teks tersebut berisikan berbagia materi dan poin-poin yang akan tersampaikan oleh pemateri pada awal pidato. Nantinya naskah tersebut harus tersusun sedemikian rupa, mulai dari pemilihan topik yang sesuai.
Lalu beranjak kepada judul yang harus menarik dan bisa membuat penasaran para audience untuk mendengarkan apa yang pemateri sampaikan dalam topik pembahasan. Hingga pada akhirnya mereka tahu beberapa poin yang ada, serta rasa penasaran tersebut sudah tidak lagi bergejolak.
Membaca Teks Pidato
Selanjutnya adalah membaca atau memahami dari isi teks pidato yang mana akan menjadi pedoman pemateri dalam menyampaikan isi dari pembahasan pidato saat itu juga. Termasuk dengan memahami isi dari pidato, apa saja poin-poin yang menjadi hal penting, yang mana harus tersampaikan dengan benar.
Baca juga beritaku: Teks Pidato dan Serba-Serbinya, Serta Metode Hingga Struktur Teks
Sehingga nantinya saat berada di depan audience, pemateri akan terlihat lebih siap dan menguasai apa yang akan terlontarkan dari mulut pemateri. Secara tidak langsung, hal tersebut juga mempengaruhi rasa percaya diri dari pemateri sendiri.
Pemilihan Topik Pidato
Namun sebelum membaca, ada salah satu step yang tidak boleh terlewatkan, yakni pemilihan topik, yang menjadi awal dalam pembuatan, serta pembacaan dari pidato. Perlu diingat bahwa pemilihan topik pidato sangat penting, yang mana tujuannya adalah agar pemateri bisa memiliki gambaran.
Yang mana gambaran tersebut bermanifestasi pada pemahaman pemateri tentang topik, serta cara pemateri menyampaikannya kepada audience. Sehingga antara makna, isi, dan tujuan dapat berjalan beriringan, dan sesuai dengan rencana yang telah terencana sebelumnya.
Analisis Kata Kunci
Ya, menganalisis kata kunci, tujuannya adalah agar mengantisipasi suatu-waktu pemateri lupa dengan topik yang sedang dibicarakan di depan audience. Hal tersebut juga menjadi titik poin, yang mana nantinya menjadi pengingat pemateri tentang topik pembicaraan saat berada di depan audience.
Sehingga meskipun lupa dengan beberapa topik yang ada, ada satu kata kunci yang menjadi pengingat, dan secara alam bawah sadar, pemateri akan mencari cara bagaimana caranya menghubungkan antara poin pembahasan yang ia karang, dan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Persiapan Sebelum Tampil Membawakan Pidato
Hingga pada akhirnya, pemateri harus tampil dengan sempurna, bagai seorang orator handal dengan keteguhan, keberanian, yang terpampang dalam wajahnya. Seakan bersiap mengguncang dunia dengan gaungan keadilan, dan pepatah semangat, guna menggelorakan semangat bangsa.
Namun, semuanya tidak mudah. Harus ada kesiapan dari semua elemen, guna mensukseskan hal tersebut. Termasuk dengan pemateri pada awal ia akan melaksanakan pidato di depan banyak orang. Berikut beberapa persiapannya:
Mempersiapkan Kondisi
Ya, pemateri pada awal persiapan, adalah mempersiapkan diri untuk tetap tenang, dan tidak merasa gerogi. Buatlah diri kalian senyaman mungkin dan serileks mungkin, agar nantinya kalian bisa menyerap apa saja yang akan kalian bahas dalam acara pidato tersebut.
Membuat Rancangan Konsep Pembahasan
Biasanya, jika akan melaksanakan sebuah pidato, tidak sedikit orang yang telah mempesiapkan naskan pidato dengan jelas, runtut, dan sebagainya. Tapi, tidak semua pemateri bisa memahami dengan baik. Maka, sangat penting untuk membuat catatan sendiri, tentang poin apa saja yang akan kalian berikan kepada audience.
Baca juga beritaku: Pidato Perpisahan Singkat: Sekolah, Pindah Rumah Dan Kantor
Lewat dari membaca naskah tersebut, lalu menyerap beberapa poinnya, dan tulis seperti konsep pembahasan dengan tulisan kalian sendiri. Sehingga nantinya kalian bisa mengantisipasi, serta memberikan variasi penjelasan kepada audience. Sehingga secara tidak sadar, kalian meminimalisir rasa bosan dari audience.
Latihan Berbicara
Bukan latihan berbicara seperti pada umumnya ya. Latihan yang dimaksud, adalah berlatih intonasi, sikap yang tegap dan tegas, serta berusaha memberikan kesan kepada audience bahwa kalian sudah siap untuk menyampaikan beberapa hal pada acara pidato tersebut.
Dengan cara, kalian bisa berlatih di depan cermin, lalu belajarlah tentang intonasi, penjedaan kata, dan sebagainya. Hal tersebut menitikberatkan kepada pembiasaan, serta meniminalisir rasa gerogi kalian.
Membuat Penutup
Yang pasti, seorang orator, menginginkan penutupan dari pidatonya, dengan penuh kesan yang mendalam kepada audience, begitu juga dengan sebaliknya.
Oleh karena itu, latihan menbuat penutup pidato dengan baik dan berkesan, juga sangat penting. Sehingga nantinya hal tersebut dapat terealisasikan dengan baik, serta membuahkan hasil yang maksimal.
Pakaian dan Aroma Mempengaruhi, Kenapa?
Namun, akan ada pertanyaan tentang, bagaimana dengan penampilan dari seorang pemateri, baik dari pakaian mereka, atapun wewangian yang mereka pakai? Jawabannya adalah, ya, semuanya mempengaruhi.
Kita tahu bahwasannya sebuah pakaian, kadang mencerminkan seseorang. Ada yang menggunakan pakaian casual, di berbagai acara, ataupun lainnya. Namun pakaian juga menjadi salah satu definisi, akan berada di mana kita pergi. Entah pada acara semi formal, formal, maupun acara santai.
Pakaian juga memberikan kesan dari seseorang kepada orang lain, termasuk dengan kepribadian seseorang, yang terkadang bisa kita lihat dari cara mereka berpakaian. Apakah orang tersebut mempunyai kepribadian yang tegas, loyal, dan sebagainya.
Hal tersebut juga berlaku dalam sebuah acara pidato. Pidato sendiri merupakan acara, yang mana bertujuan memberikan kesan dan pesan, serta tujuan mereka mengenai sebuah topik yang dibahas di depan audience. harus ada kesan baik yang kita dapatkan.
Oleh karena itu, dalam acara pidato, kita harus memakai pakaian yang rapih, sopan, sesuai dengan suasana dari acara yang ada. Namun, dalam memakai pakaian ke sebuah acara tertentu, tidak akan lepas dari parfum, atau wewangian yang kita pakai.
Baca juga beritaku: 5 Kelebihan Kekurangan Pidato Ekstemporan
Yang pasti guna memberikan ketenangan, dan rasa percaya diri yang maksimal, serta kenyamanan saat kita berbicara di depan banyak audience. Jadi, tidak salah jika kalian menggunakan parfum kesukaan diri kalian sendiri. Meski demikian, ada catatan yang perlu digaris bawahi.
Yakni tidak menggunakan parfum yang terlalu menyengat, apalagi mengandung alkohol. Karena tidak semua orang yang ada di sekitar kalian, dapat beradaptasi dengan parfum yang kalian pakai. Begitu juga dengan audicence yang ada di depan kalian.
Kalimat Awalan Saat Berdiri Pada Mimbar
Terlepas dari hal tersebut, seorang orator pasti melekat dengan sebuah kalimat awalan yang akan menjadi pembukaan pidatonya di mimbar. Poin tersebut juga yang menjadi hal penting, mengingat poin tersebut berguna untuk memberikan rasa ketertarikan dari para audience.
Sehingga mereka akan memperhatikan setiap poin yang kalian lontarkan, sedikit demi sedikit. Lalu pada akhir acara, serta di keseharian mereka, secara tidak sadar akan melakukan apa saja yang menjadi hikmah atas pembahasan topik di acara pidato tersebut.
Maka, begini contoh kalimat awal dalam berpidato:
Assalamualaikum wr wb.
Hadirin yang berbahagia, alhamdulillah, segala puji bagi-Nya, yang telah meridhoi kita, sehingga dapat bertemu dalam acara yang insya allah dirahmati oleh-Nya.
Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi agung Muhammad SAW.
Hadirin yang berbahagia, kita ketahui bahwa covid-19, semakin hari semakin meningkat. Sudah satu tahun lamanya kita terus berperang melawan virus tesebut, dan rasanya masih harus berperang hingga saat ini.
Kebersihan terus ditegakkan, jarak juga kita senggangkan, dan pada akhirnya hanya teknologi yang bisa kita andalkan, agar kita bisa terus berhubungan dengan satu dan yang lain.
Namun, jika berbicara mengenai kebersihan, Allah sudah memerintahkan kepada kita ummat muslim, untuk menjaga kebersihan, di setiap harinya…..
Itulah sepenggal kalimat awalan untuk berpidato. Sehingga nantinya bisa dijadikan referensi untuk kalian.
Perbedaan Persamaan Awal Pidato, Ceramah dan Khutbah
Namun bicara tentang pidato, apakah pidato, ceramah, dan khutbah, adalah satu istilah yang sama dalam memberikan pengertian tentang orang yang di depan para audience, dan mereka memberikan sebuah materi tertentu?
Jawabannya adalah, ya, sama. Khutbah, ceramah, dan pidato, adalah salah satu istilah yang mana memiliki kesamaan makna, yakni memberikan suatu pemikiran, atau topik tertentu kepada audience, sehingga akan ada hikmah yang bisa audience petik dari penjelasan dari orator.
Tetapi, adakah yang membedakan? Yang membedakan adalah dari tujuan, serta lingkup dari ketiga istilah tersebut. Untuk pidato, orator memberikan suatu gagasan atau pembahasan saat awal acara, yang mana tujuannya adalah memberikan efek persuasif, dengan tujuan mengajak orang untuk bisa melakukan apa yang orator katakan.
Baca juga beritaku: Pendahuluan Pidato Persuasif: 3 Struktur, Ciri, Pendekatan Dan Contoh
Hal tersebut berbeda dengan Ceramah. Yang mana ceramah ini, lebih kepada memberikan gagasan atau pembahasan, yang berlandaskan atas pendapat dari pakar tertentu, atau para ahli tertentu, yang menyangkut dengan topik yang dibahas.
Berbeda juga dengan Khutbah, yang mana lebih kepada topik agama, dan bersifat persuasif, guna mereka dapat melakukan apa yang pemateri tersebut katakan. Makanya untuk istilah khutbah sendiri, lebih kepada acara agama.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka: