Ada banyak ayat tentang kisah Nabi dan para Rasul yang diceritakan dalam Al- Quran. Diantaranya ada Rasul yang memiliki gelar ulul azmi. Apakah ulul azmi itu? Mari kita simak selengkapnya.
Beritaku.id, Kisah Para Nabi Dan Rasul – Zina dan maksiat serta khamr menjadi lifestyle jauh sebelum abad milenial dengan lampu diskonya yang menghentak-hentak.
Oleh: Ulfiana (Kisah Nabi dan Rasul)
Dunia kelam, penuh dengan dosa dan kemungkaran, sebelum datangnya nabi dan rasul kepada mereka. Diantara para nabi dan Rasul yang datang, ada yang berpredikat Ulul Azmi, dimana tantangannya jauh lebih berat.
Apakah ulul azmi itu? meski asing ,tentu kita sering mendengar istilah ini. Ulul azmi adalah sebuah gelar untuk para Rasul yang memiliki kesabaran yang tinggi.
Hatinya teguh pada ajaran agama Allah meskipun cobaan yang mereka terima begitu berat. Ketabahan mereka dalam menjalani ujian itu membuat mereka masuk dalam jajaran Rasul yang ulul azmi.
Pendeknya, kisah yang Nabi dan rasul miliki telah ada dalam ayat Al-Quran.
Sebenarnya para Rasul yang terdahulu memiliki ujian yang cukup berat jika kita bandingkan dengan umat biasa. Mereka harus mengalami kesulitan demi kesulitan dalam mendakwahkan agama tauhid.
Ujian datang dari kaumnya, bahkan adapula yang ujiannya adalah dari keluarganya sendiri.
Namun, ada beberapa rasul yang ujiannya paling berat dan mereka mampu bersabar atasnya. Siapa sajakah itu?
Siapa Saja Nabi yang Masuk Kategori Ulul Azmi?
Ada 5 Nabi dan Rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi. Mereka adalah Nabi Nuh As, Nabi Musa As, Nabi Ibrahim As, Nabi Isa As, Nabi Muhammad As.
Nabi Nuh As.
Ujian dakwah yang Nabi Nuh rasakan begitu berat. Selama 950 tahun ia berdakwah, pengikutnya tak sampai 100 orang. Sebagian besar kaumnya mendustakannya. Bahkan anak dan istrinya juga tidak mengikuti ajarannya.
Kisah Nabi Nuh terkenal oleh mukzizatnya yaitu bahtera Nuh. Bahtera itu adalah kapal yang kemudian menyelamatkan banyak nyawa baik dari manusia maupun hewan saat banjir bandang. Azab datang pada kaumnya yang zalim serta sewenang-wenang.
Nabi Ibrahim As.
Nabi Ibrahim memiliki ujian yang cukup berat. Ia hidup pada masyarakat yang senang menyembah berhala. Hidup pada lingkungan seperti itu, tak lantas membuat Ibrahim menjadi seperti mereka. Ia berusaha menghilangkan semua kemusyrikan dengan membunuh banyak patung.
Namun, raja Namrud justru memasukkannya dalam kobaran api. Ia juga mendapat cobaan tentang ayahnya yang merupakan seorang musyrikin.
Nabi Musa As.
Ujian bagi Nabi Musa adalah firaun dan bani israil. Firaun adalah raja yang begitu kejam, ia bahkan mengaku Tuhan. Sejak dalam kandungan dan kelahirannya, ia harus menghadapi firaun yang ingin membunuhnya.
Ketika dewasa, Allah menurunkan wahyu untuk berdakwah kepada Firaun sehingga Musa harus menghadapinya.
Nabi Isa As.
Nabi Isa juga memiliki ujian yang cukup berat. Ujiannya, mulai dari dalam kandungan dan lahir tanpa seorang bapak. Ketika berdakwah, Nabi Isa juga mengalami ujian dari kaumnya, bahkan mereka mencoba untuk membunuhnya.
Namun dengan kesabarannya, ia mampu untuk melewati semua itu. Allah kemudian mengangkat Nabi Isa ke dalam surgaNya.
Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir dari rahim seorang ibu bernama aminah. Ayahnya telah meninggal ketika ia masih dalam kandungan. Ibunya meninggal ketika kecil. Kakek dan paman yang merawatnya juga pergi mendahuluinya.
Nabi Muhammad memiliki ujian yang begitu berat karena penolakan kaumnya terhadap ajaran yang ia bawa. Lemparan batu hingga kotoran menghiasi dakwah Nabi Muhammad. Namun, Nabi Muhammad tetap bersabar, bahkan mendoakan kaumnya agar Allah memberikan mereka hidayah.
Daftar Nama Nabi yang Menerima Wahyu Dari Allah SWT
Menurut Syekh Mufid, wahyu adalah ilham dari Allah yang tersembunyi. Bagi para Rasul, mereka memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang Allah beri. Mengajarkan pada kaumnya agar menyembah Tuhan Yang Satu, yaitu Allah SWT.
Wahyu tersebut adalah sebuah keistimewaan yang kadang bentuknya bebarengan dengan mukzizat. Ayat Al Quran menyebut nama para Nabi dan kisah mereka dalam surat An Nisa ayat 163.
Nama Nabi Penerima Wahyu
Berikut ini adalah daftar Nabi dan Rasul Allah yang menerima wahyu:
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Idris As.
3. Nabi Nuh As.
4. Nabi Hud As.
5. Nabi Shaleh As.
6. Nabi Ibrahim As.
7. Nabi Luth As.
8. Nabi Ismail As.
9. Nabi Ishaq As.
10. Nabi Yaqub As.
11. Nabi Yusuf As.
12. Nabi Ayyub As.
13. Nabi Syu’aib As.
14. Nabi Musa As.
15. Nabi Harun As.
16 Nabi Zulkifli As.
17. Nabi Daud As.
18. Nabi Sulaiman As.
19. Nabi Ilyas As.
20. Nabi Ilyasa As.
21. Nabi Yunus As.
22. Nabi Zakaria As.
23. Nabi Yahya As.
24. Nabi Isa As.
25 Nabi Muhammad SAW.
Itu daftar nama Nabi yang Allah menyebutkannya dalam al-quran. Namun, sebenarnya banyak Nabi yang menerima wahyu namun namanya tidak ada dalam Al Quran. Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 164.
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ
Artinya:
“Dan ada beberapa Rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa Rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.”
Ayat Tentang Kisah Perjuangan pada Nabi dan Rasul yang Mengharukan
Al Quran merupakan sumber rujukan pertama. Al – Quran banyak menyebut kisah Nabi dan Rasul sebelum Rasulullah Muhammad SAW. Kisah-kisah tersebut adalah kisah perjuangan para Nabi yang mendakwahkan agama tauhid pada kaumnya. Perjuangan mereka begitu agung.
Kesabaran mereka yang begitu luar biasa atas segala ujian yang menimpa, tentu sangat menyentuh hati.
Sering kita dengar bahwa tidak ada manusia yang menerima ujian yang lebih berat dari para Nabi. Nabi-nabi sebelumnya mengalami penyiksaan, penderitaan bahkan mulai dari dalam kandungan hingga wafatnya.
Nabi Yusuf dalam Surat Yusuf.
Salah satu cerita yang ada dalam Al Quran, adalah kisah hidup Nabi Yusuf. Allah menceritakan kisah Nabi Yusuf mulai dari ia kecil hingga dewasa. Kisah itu menjadi penghibur bagi Rasulullah SAW yang ketika itu mendapat cobaan yang cukup berat di tahun kesedihan.
Dua orang terpenting dalam hidup Nabi Muhammad SAW meninggalkannya dalam waktu yang berdekatan. Dua orang itu adalah Abu thalib pamannya, serta Khadijah, istrinya.
Ayat Kisah Nabi Yusuf di Al-Quran
Al Quran mengisahkan perjalanan Nabi Yusuf dalam surat Yusuf ayat 3 hingga 102. Salah satu penggalan ujian nabi Yusuf pada surat Yusuf ayat 9 adalah:
ٱقْتُلُوا۟ يُوسُفَ أَوِ ٱطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا۟ مِنۢ بَعْدِهِۦ قَوْمًا صَٰلِحِي
Artinya:
“Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik.”
Dalam penggalan ayat itu, saudara Yusuf menginginkan kematiannya. Mereka berniat untuk membunuhnya. Namun, kemudian mereka hanya membuang Yusuf di sumur. Ujian terus datang kepadanya.
Nabi yusuf tegar dalam menjalani semua itu. Ia yakin pada Allah, Tuhannya. Ia menjalani semua itu dengan keyakinan bahwa Allah akan membantunya. Hingga akhirnya, janji Allah terwujud ketika ia akhirnya menjadi seorang petinggi di Mesir.
Allah mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul serta mengembalikan seluruh keluarganya kepada Nabi Yusuf.
Kisah Nabi Nuh dalam Ayat Surat Hud
Kisah Nabi Nuh yang berdakwah pada kaumnya, Allah ceritakan dalam surat Hud ayat 25 hingga 49. Beberapa peggalannya antara lain:
Surat Hud ayat 25-26:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖٓ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
اَنْ لَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ اَلِيْمٍ
Artinya:
“Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata), “Sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu. Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Aku benar-benar khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat pedih.”
Begitu seruan Nabi Nuh pada kaumnya. Namun, kaumnya mendustakan Nabi Nuh. Dalam surat Hud ayat 27, kaumnya berkata:
فَقَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا نَرٰىكَ اِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرٰىكَ اتَّبَعَكَ اِلَّا الَّذِيْنَ هُمْ اَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِۚ وَمَا نَرٰى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍۢ بَلْ نَظُنُّكُمْ كٰذِبِيْنَ
artinya:
“maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, ” kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta.”
Dialog tersebut berlanjut, hingga nabi Nuh mengatakan segala hal yang ia ketahui. Bahwa ia tidak menghendaki harta, atau perhiasan apapun yang ada di dunia. Ia hanya menginginkan apa yang ada disisi Allah.
Namun, begitu kuat kaumnya mendustakannya, serta membantahnya. Bahkan, mereka meminta agar azab segera datang. Mendengar semua itu, Nabi Nuh begitu sabar dengan hinaan kaumnya tersebut. Allah kemudian mewahyukannya untuk membuat kapal di atas bukit.
Banjir Bandang Turun Pada Kaum Nabi Nuh
Sampai akhirnya, Allah menurukan banjir bandang yang luar biasa. Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman telah masuk dalam bahtera. Kaumnya yang tadinya mendustakannya tenggelam dalam peristiwa tersebut. Termasuk yang tenggelam adalah salah satu anak dari Nabi Nuh.
Cobaan datang kepada Nabi nuh, hingga anaknya sendiri tidak ikut dalam ajarannya. Tentu ia sangat sedih dan berdoa kepada Allah untuk menyelamatkan anaknya. Namun, Allah mengatakan bahwa anaknya tersebut telah berbuat sesuatu yang sangat tidak baik.
Setelah azab datang, selanjutnya, Allah memerintahkan untuk langit serta bumi menghilangkan banjir itu. Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman akhirnya selamat dari azab tersebut.
Keturunan Nabi Nuh Menyebar di Seluruh Dunia
Allah kemudian memberikan Nuh, keturunan yang baik untuk menggantikan anaknya yang telah tenggelam. Anak keturunan Nabi Nuh kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi populasi manusia saat ini.
baca juga kisah Nabi Nuh Disini
Nabi Muhammad dalam Surat Kahfi
Cobaan bagi para Nabi sangatlah berat, termasuk pada Nabi Muhammad SAW. Dalam surat Al Kahfi Allah menghibur Nabi Muhammad yang saat itu tengah bersedih hati karena kaumnya.
Surat al Kahfi ayat 6-7:
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلً
Artinya:
“maka barangkali engkau (muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah diantaranya yang terbaik perbuatannya.”
Memang, begitu banyak cobaan yang Nabi Muhammad terima. Rasulullah adalah orang yang sabar menerima semua itu. Meski begitu, Beliau selalu mendoakan yang terbaik untuk kaumnya.
Selain kisah-kisah tersebut, masih banyak kisah dari Nabi dan Rasul lain yang ada dalam Al- Quran. Untuk alasan ini, kisah dari mereka tentu membawa pelajaran yang bisa kita tiru.
Akhirnya
Akhirnya, itulah beberapa kisah dari para Nabi dan Rasul yang memiliki hikmah bagi kita semua. Mereka semua adalah orang-orang pilihan yang berperan besar bagi kita saat ini. Semoga kita dapat bersyukur lebih banyak karena tentu ujian yang menimpa kita ini tak ada apa-apanya.
Sumber : acurat.co , merdeka.co, core.ac