BERITAKU.ID, MAKASSAR – Menjulang tinggi harapan menyapa bentaian langin biru, menghias angan bersama mimpi, sesungguhnya mimpi menghampiri jika keinginan yang menggunung, Jumat (19/4/2019).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bapenda Sulsel, Denny Irawan Saardi, menjadi salah satu dari tiga kandidat calon Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar. Selain Denny, dua lainnya yakni Kepala Balitbanda Sulsel, Iqbal Suhaeb dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latief.
Denny Irwan berkesempatan memaparkan gagasannya langsung kepada Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel.
“Gambaran umum dari Kota Makassar yang paling pertama kita lihat, Makassar sangat strategis. Selain jumlah penduduknya yang signifikan,” kata Denny Irawan.
Selain sebagai kota metropolitan, juga sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia, juga menjadi pusat kegiatan nasional. Beberapa proyek nasional ada di Sulsel. Diantaranya, Kereta Api Makassar-Parepare, Makassar New Port (MNP), SPAM Regional Maminasata.
“Artinya dengan Makassar menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN), mau tidak mau apa yang dilakukan di Makassar bukan hanya dari anggaran pembangunan daerah, namun secara khusus mengalokasikan dana APBN, karena menjadi bagian kebijakan nasional,” sebutnya.
Adapun yang menjadi Penjabat Wali Kota yang menjabat di tahun 2019-2020 atau selama 20 bulan harus memperhatikan arahan rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Periodisasi RPJPD Makassar 2005-2025, dimana Penjabat Wali Kota berada pada transisi masa RPJMD III (2014-2019) dan RPJMD IV (2020-2025).
“Pengembangan kota harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada terutama tata ruang,” ujarnya.
Permasalahan Kota Makassar yang ia identifikasi diantaranya, masalah parkir dan pedesterian, kemacetan, sampah, drainase, lingkungan, tata ruang, sosial (PMKS), transportasi dan banjir, yang akan dijadikannya arah kebijakan.
“Keberhasilan pemerintah sebelumnya banyak berjalan dengan baik. Namun, banyak yang belum terselesaikan. Inilah yang akan menjadi agenda arah kebijakan yang akan dikerjakan dalam dalam masa 20 bulan, dan Kita akan jadikan Masjid Al Markaz sebagai ikon destinasi wisata ibadah,” jelasnya.(*)
Editor: Sy