Kisah Disiplin Nabi Daud AS
Dengan Disiplin Yang Tinggi, Dalam perang, NabI Daud AS menunggu diwaktu yang tepat Untuk Menumbangkan Jalut

Disiplin Daud AS Diuji Allah SWT, Sebagai Panutan Umat

Diposting pada

Kisah Nabi Daud terkenal sebagai sosok panutan yang disiplin. Dalam ibadah kepada Allah SWT, dan kedisiplinan Nabi dalam perang. Memiliki manajemen waktu yang tertata rapi.

Beritaku.Id, Kisah Islami –  Sosok yang panutan dan disiplin, adalah yang terpancar dari Nabi Daud AS.

Manajemen waktu dan disiplin dengan jadwal. Nabi Daud AS merupakan bagian dari Urutan Lengkap 25 Daftar Mukjizat Nabi dan Rasul

Ibadah Nabi Daud AS yang terkenal sampai saat ini adalah sholat di 1/3 terakhir malam dan melaksanakan puasa. Dia sujud kepada Allah SWT pada waktu tersebut.

Nabi Daud AS Disiplin Dalam Membagi Waktu

Nabi Daud AS, dalam hal ini, membagi 4 tahap aktifitasnya yakni:

  1. Mengkaji pengetahuan bersama umat (pengikut)
  2. Beribadah kepada Allah SWT,
  3. Mengadili berbagai hukum umat,
  4. Bersama keluarga dan istri

Dalam suatu pertemuan, kajian dengan bani Israil. Seorang diantara mereka menyampaikan kesimpulan bahwa dalam setiap hari. Semua keturunan Adam berbuat dosa.

Bangga hati, beryukur. Nabi Daud AS, berpikir bahwa dia tidak pernah melakukan perbuatan dosa. Dan dai tidak termasuk kaum yang pendosa.

Karena hal sifat bangga tersebut, maka Allah memberikan teguran kepadanya.  “Hai Daud, waspadalah, hingga cobaan mendatangimu,’ Firman Allah SWT. 

Suatu ketika nabi Daud AS membaca zabur (kitab) yang diturunkan Allah SWT kepadanya. Pada Mihrab untuk memuji Allah SWT.

Seketika datang seekor burung yang hinggap didepannya.

Burung itu aneh dan indah, ia hendak membersembahkan kepada puteranya yang disayanginya.

Burung indah itu, memiliki:

  1. Tubuh dari kilauan emas,
  2. Sayap sehalus sutera dengan kilauan mutiara,
  3. Paruh dengan permata zamrud
  4. Kaki indah dengan kilauan pirus.

Hati Daud tidak tenang melihat itu, tidak pernah ada burung yang mirip dengannya. Burung indah, aneh bentuknya dan yakin bahwa burung ini adalah kiriman dari Surga.

Dari mihrabnya, dia bergegas menangkap burung tersebut. Tidak gampang meraihnya.

Sebab setiap hendak menangkapnya. Burung itu berpindah namun tidak menjauhi. Namun burung tidak pergi. Seakan mengumpan Nabi Daud AS

Nabi Daus AS tidak memburu dengan cara berlari. Sebab burungnya tidak terbang jauh.

Burung, Bukan Jinak Merpati

Burung itu menggiring dan terus bergerak. Nabi Daud AS tidak berhenti, hingga sampai kesebuah sumur.

Didepannya seorang wanita yang  sedang mandi dan posisi aurat terbuka. Cantik dan sangat menawan. Wanita itu bernama Tasyayu Binti Hanana. Dengan menggunakan rambutnya, wanita cantik itu menutup seluruh auratnya. Setelah dilihat oleh Nabi tersebut.

Daud AS kembali ke Mihrabnya melanjutnya ibadahnya yang sedang kacau, memikirkan burung yang indah. Dan juga wanita cantik yang ada disumur.

Dia penasaran, dan mencari tahu siapa gerangan wanita tersebut.

Wanita bersuami dengan nama suami Uriya Bin Shura, yang berjihad dijalan Allah SWT yang berada dibaris terdepan. Akhirnya suami dari Tasyayu sahid dijalan Allah SWT.

Setelah masa iddah (masa wanita bisa dinikahi setelah cerai dengan suami). Nabi Daud AS meminang Tasyayu untuk dijadikan istri. Dan mereka berdua menikah.

Teguran Allah Kepada Nabi Daud AS

Nabi Daud AS tetap menjalankan ibadah membaca Kitab Zabur didepan Mihrab, tiba-tiba datang dua orang lelaki yag mengharapkan keadilan.

Karena salah satu diantara mereka yang berbuat dzalim kepada yag lainnya.

Nabi Daud berkata, “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan amat sedikitlah mereka ini.” (QS Shaad: 24)

Kemudian kedua lelaki tersebut tertawa besar setelah mendapatkan penjelasan dari Nabi Daud AS.

Nabi Daud AS berkata kepada mereka “Engkau telah berbuat zalim, mengapa justru kalian tertawa. Rupanya kau perlu kapak untuk menghancurkan ini dan inimu?”

Yang ditunjuk ke mereka adalah kening dan mulut kedua lelaki tersebut.

Jawab kedua lelaki itu “Saya kira Andalah yang perlu diperlakukan begitu,”. Kemudian lelaki itu menghilang.

Nabi Daud AS sadar bahwa yang datang tadi adalah malaikat, yang memberikan teguran kepadanya.

Yang dimaksud kambing orang lain ditambahkan kepada kambingnya, adalah istri Nabi Daud As. Dimana setelah melihat Tasyayu Binti Hanan mandi disumur, ia tertarik kepadanya. Dan memerintahkan suaminya untuk berperang dibaris terdepan.

Setelah suaminya syahid, kemudian Nabi Daud AS memperistri, dari istri Uriya Bin Shura.

Bisikan hati Nabi Daud AS telah membuatnya mendapat teguran Allah SWT. Akhirnya dia bertaubat dengan melakukan sujud empat puluh hari lamanya. Dan ibadah ini dianggap sebagai ibadah puasa Nabi Daud

Tidak megangkat kepala kecuali untuk keperluan penting seperti makan. Menyendiri didalam kamar. Meminta ampun kepada Tuhan.

Dia sangat ketakutan dengan hal tersebut, sehingga memohon ampunan agar di hari kiamat tidak di susahkan olehNya.

Mukjizat Nabi Daud A.S.

Dia memiliki suara yang sangat merdu, dan tidak ada yang bisa menandinginya didunia.

Karenanya diberikan kepadanya Kitab Zabur, dan dia menyanyikannya dengan nyanyain yang sangat merdu.

Suaranya bisa membuat orang sakit menjadi sembuh, orang tidak berdaya menjadi kuat.

Disamping itu, Nabi Daud AS juga memiliki mukjizat melunakkan besi.

Dia menjadi raja setelah menggantikan Thalut.

Seperti pada kisah Lahir Hingga Wafat, 25 Nabi Dan Rasul, Bagian 3

Dalam sebuah kisah peperangang. Thalut bersama Nabi Daud menghadapi raja yang kejam tinggi dan besar bernama Jalut.

Namun dengan kemampuannya yang hebat, Nabi Daud AS mampu menjatuhkan Jalut dengan menggunakan ketapel. Dahi Jalut pecah, kedua bola matanya hancur. Tersungkur ketanah.

Dengan ini menunjukkan Nabi Daud AS disiplin dalam strategi perang yang dilakukannya.

Thalut menjadi raja. Kemudian selanjutnya Thalut mati terbunuh, maka naiklah Nabi Daud As di tahta sebagai seorang raja.

 “Dan sesungguhnya Allah telah melebihkan sebagian Nabi-nabi atas sebagian yang lainnya. Dan Kami memberikan Kitab Zabur kepada Daud” (Q.S. al-Isra’, ayat 55).

Beliau meninggal dan dimakamkan di Baitul Maqdis Palestina.