Fisik yang Kuat, Energi Otak Dengan Efektifitas, Dalam Jiwa Yang Sehat, akan menghasilkan output pekerjaan dengan hasil yang maksimal.
Beritaku.Id, Organisasi – Bukan hanya efektivitas senam otak, tapi juga Efektifitas Energi atau kekuatan pada otak bekerja dalam sehari, membutuhkan organisasi waktu.
Namun 24 jam waktu dalam sehari, tidak semua waktu tersebut dipakai untuk bekerja, bagi pekerja membutuhkan organisasi pembagian waktu.
Sebab secara fisik, bisa jadi tubuh masih kuat, namun energi pada otak mulai menurun, dan menyebabkan efektifitas (efektivitas) atau keakuratan pekerjaan mulai menurun.
Hal ini berhubungan dengan suplai nutrisi makanan ke otak, untuk menciptakan otak akan bekerja secara efektif.
Dalam sehari otak dan fisik membutuhkan waktu istirahat 4-8 jam untuk menghasilkan maksimalnya bekerja pada otak setiap orang.
Disamping pola istirahan yang baik untuk memberikan kesempatan otak mendapatkan suplai power dan energi otak, dengan maksimalnya oksigen, juga pola makan yang teratur dengan kandungan gizi yang baik, dibutuhkan.
Setiap orang akan melakukan aktifitas dalam setiap hari, baik untuk mobilisasi maupun untuk kegiatan pekerjaan untuk pemenuhan kebutuahan hidup masing-masing.
Efektifitas (efektivitas) pada Otak, energi atau kekuatan fisik untuk menghasilkan otak efektif bekerja dibutuhkan pola pengaturan energi secara efektif.
Energi Otak Efektif Butuh Organisasi Pembagian Waktu
Energi otak yang efektif, akan mempengaruhi pola berpikir dan mobilitas sendi pada fisik, Otak dengan Energi Efektif, menghasilkan kinerja maksimal.
Namun otak yang tidak efektif bekerja karena kekurangan energi, akan menghasilkan daya berpikir yang turun dan fisik yang kurang gesit dalam bekerja.
Maka dibutuhkan pembagian waktu, untuk bekerja. Dan atas alasan tersebut perusahaan-perusahaan atau istansi melakukan jam bekerja bagi karyawan.
Dengan pemilahan waktu tersebut, orang yang bekerja akan mendapatkan kembali kondisi fisik yang fit dn bagus, sehingga produktifitas setiap orang yang bekerja atau setiap bekerja akan menghasilkan kinerja yang bagus atau Efektifitas bekerja akan didapatkan.
Dalam 24 jam, otak memiliki waktu terbaik, dan hal ini harus diketahui, sehingga pada jam tersebut, otak diarahkan sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimilikinya.
Pembagian Waktu dan Efektifitas Pengunaan Energi Otak
Dibutuhkan cara untuk membagi atau organisasi penggunaan waktu yang baik dalam 24 jam, berikut pembagian waktu selama 24 jam.
Kegairahan Serta Semangat Besar
Pukul 07.00 – 09.00 Pagi Hari:
“Waktu pagi tersebut adalah waktu paling sempurna untuk mempertahankan atau menambah kedekatan bersama pasangan waktu terbangun dari tidur,” Dijelaskan oleh Ilia Karatsoreos seorang Pakar Saraf Rockefeller University.
Kenapa bisa demikian?
Nah, saat tersebut ada satu hormon yang bernama hormon oksitosin (loves hormon) menempati kondisi terbaik atau tertinggi saat terbangun.
Maksudnya adalah untuk meningkatkan jumlah tertinggi hormon ini, harus tertidur saat malam harinya, energi otak dan kondisi efektifitas sangat tinggi.
Banyak pasangan yang selalu berupaya untuk berbicara di tempat tidur saat bangun dipagi hari, atau tidak langsung beranjak dari tempat tidur.
Hal itu dilakukan mereka untuk memupuk kembali rasa cinta dengan pasangan.
Efektivitas Kreatif
Pukul 09.00 – 11.00 Pagi sampai Siang: Waktu Untuk Melakukan Kreatifitas.
Dengan kondisi istrahat yang bagus yakni 4-8 Jam dalam sehari, maka pada waktu tersebut manusia memiliki hormon kortisol atau hormon stress.
Nah pada waktu tersebut, seseorang disarankan untuk memperbanyak aktifitas kreatif, sebab pada jam itu jumlah hormon kortisol sangat tinggi, untuk membantu seseorang dalam kecepatan untuk mengambil keputusan atau kesimpulan.
Pekerjaan yang mebutuhkan konsentrasi tinggi, menganalisasi yang tinggi atau melakukan pengembangan suatu ide atau pikiran yang baru.
Atau melakukan diskusi dengan kelompok serta mempresentasikan suatu mater, maka sebaiknya dilakukan diwaktu tersebut.
Contoh: Seandainya ada panggilan wawancara yang memberikan kesempatan buat Anda untuk menentukan waktu. Maka jawablah dengan mengambil waktu diantara pukul 09.00 – 11.00, sebab pada waktu tersebut merupakan jam kreatif Anda dan juga penginterview.
Efektif Kerja Sulit
Pukul 11.00 – 14.00 : Menyelesaikan Pekerjaan Sulit
Pada waktu tersebut hormon melatonin atau hormon yang membuat tidur telah turun secara drastis, hal ini disampaikan oleh peneliti Jerman.
Maka pada saat ini tubuh siap untuk melakukan pekerjaan dengan kebutuhan energi tinggi atau fisik.
Meskipun demikian, tidak pernh dianjurkan oleh para peneliti untuk melakukan pekerjaan secara bersamaan.
Sebab melakukan pekerjaan secara bersamaan, akan mengakibatkan troublenya otak dalam mengartikan perintah.
Kerja yang bersamaan, akan membutuhkan analisa berbeda diwaktu bersamaan, ingat kembali waktu yang tepat untuk kekuatan otak dalam kreatifitas bekerja di pembahasan sebelumnya.
Isoma
Pukul 14.00 – 15.00: Waktu untuk beristirahat.
Ini biasa juga disebut waktu untuk makan yang ideal, setelah sarapan diwaktu pagi. Diwaktu ini efektifitas energi dalam otak mulai menuru.
Saat bekerja, dari pukul 09.00 – 15.00, maka otak akan berkumpul banyak diotak, maka pada saat makan siang, darah yang diotak tersebut, diberikan suplai berupa makanan dari usus.
Mengantuk setelah makan?
Banyak yang merasakan hal tersebut, setelah makan seharusnya menjadi lebih kuat namun malah sebaliknya menjadi mengantuk.
Ini alasannya, saat seseorang makan makan darah yang diotak diberikan kesempatan untuk mendapatkan suplai energi oksigen maupun makanan.
Sehingga lebih banyak berkumpul diarea perut, maka pada saat itu darah manusia memaksimalkan suplai nutrisi tersebut, bersamaan dengan hal itu berkurangnya jumlah darah di otak, kekurangan jumlah tersebut yang menyebabkan seseorang menjadi mengantuk.
Setelah selesai makan, maka jangan langsung ketempat tidur, atau melanjutkan kerja fisik.
Sebaiknya beristirahat, atau mengistirahatkan otak sejenak, dengan tidak berpikir dan sebagainya.
Disini dibutuhkan kegiatan kecil seperti berjalan secara sederhana, kemudian menambah suplai air putih untuk mengencerkan makanan dalam usus, untuk menambah suplai cairan keotak.
Efektivitas Kerjasama
Pukul 15.00 – 18.00 Petang: Waktu Untuk Bekerjasama
Waktu ini adalah waktu dimana otak menempati posisi terendah energi berpikir sendiri atau menyimpulkan sesuatu, setelah seharian bekerja.
Dari bekerja kreatif, pekerjaan sulit, melanjutkan pekerjaan, hingga sampai pada waktu untuk disarankan berkolaborasi dengan orag lain.
“Dalam masa ini kondisi otak dalam posisi yang sangat lelah,” Demikian disampaikan oleh Paul Nussbaum, seseorang peneliti neuropsikolog klinik.
Bekerjasama dengan oranglain, atau segera ganti kegiatan yang lain, untuk menghindari kejenuhan dalam melaksanakan pekerjaan.
Pada kondisi ini, kelelahan otak akan dirasakan dan tekanan darah dalam tubuh cenderung menurun karena kelelahan yang hebat.
Meskipun begitu, masih bisa kita melakukan aktifitas ringan atau bercanda dijam tersebut.
Pribadi
Pukul 18.00 – 20.00 Malam: Selesaikan Pekerjaan Pribadi
Saat malam hari, Allah menciptakan waktu untuk maintenance atau perawatan pada otak.
Mulai diproduksi hormon melatonin, meskipaun masih dilever tersendah, pada jam tersebut.
Pada waktu ini adalah waktu yang kurang tepat untuk melakukan pekerjaan, jika hal itu adalah pekerjaan rutin untuk menghindari kejenuhan.
Sebaiknya berjalan atau menikmati duduk sendiri atau bersama teman, atau waktu untuk pulang kerumah berkumpul bersama keluarga.
Waktu ini dalam kehidupan normal adalah waktu persiapan untuk santap malam, bersama teman atau bersama keluarga.
Bersantai
Pukul 20.00 – 22.00 malam: Bersantai
Diwaktu ini, semangat berada pada titik terendah, yang dipengaruhi oleh hormon serotonin, sebaliknya hormon melatonin atau hormon tidur yang meningkat, setelah santap malam.
Kondisi ini, aliran listrik untuk berpikir dan bekerja menurun, dan sebaliknya tubuh akan beradaptasi dengan perasaan mengantuk.
Pakar tentang tidur dari Arizona University, Rubbin Naiman menjelaskan 80 % dari hormon serotonin akan distimulasi oleh sinar matahari langsung, maka dengan hilangnya sinar matahari, maka hormon serotonin menurun secara drastis.
“Pada masa waktu ini otak sudah kelelahan, maka hal ini menjadi waktu terbaik dalam membuat tubuh jadi besantai dengan nonton atau diskusi santai bersama dengan keluarga atau sahabat, atau tidak melakukan aktifias, sebagai waktu persiapan tidur” ujar Naiman.
Efektivitas dan Efisiensi Tidur Dan Istirahat
Pukul 20.00 dan seterusnya: Hentikan segala kegiatan, Waktunya Istirahat.
Waktu terbaik untuk mengistirahatkan tubuh, setelah melakukan aktifitas seharian, dan kondisi ini membutuhkan tubuh untuk melakukan perawatan.
Seperti mesin yang terpakai seharian, maka pada saatnya diistirahatkan dan mendapatkan perawatan, agar saat terbangun bisa fit kembali.
Tahajjud Dan Berdoa
Pukul 02.00 – 04.00 Dini Hari: Kekuatan Jiwa Terbesar.
Pada waktu ini, adalah waktu terbaik untuk menghadapkan diri kepada sang Pencipta, atau waktu perenungan terbaik setelah tertidur.
Pada waktu ini pula, bagi umat Islam dijadikan sebagai waktu untuk melaksanakan Sholat Tahajjud, untuk menyerahkan diri kepada Allah SWT dan meminta perlindungan kepadanya.
Pada waktu ini, merupakan waktu paling lemah tubuh dan otak setiap manusia.
Sekaligus waktu yang terbaik untuk berserah diri, sebab waktu tersebut kondisi ego manusia berada pada titik tersendah.
Tidur yang cukup, dengan durasi terendah 4 jam dan tertinggi 8 jam, tubuh manusia membutuhkan istirahat rata-rata 7-8 jam dalam sehari.
Waktu | Jenis Aktifitas |
07.00-09.00 | Gairah |
09.00-11.00 | Kreatifitas |
11.00.14.00 | Kerja Sulit |
14.00-15.00 | Istirahat sejenak |
15.00-18.00 | Kolaborasi |
18.00-20.00 | Waktu Pribadi |
20.00-22.00 | Bersantai |
20.00-02.00 | Tidur |
02.00-04.00 | Tahajjud |
Setelah bangun bagi hari, silahkan menyerap seluruh energi bumi disaat terbit, demikianlah pembagian efektifitas pada otak bekerja dengan energi yang dimilikinya pada setiap orang, dan pada pekerja membutuhkan waktu pembagian terorganisir, untuk energi yang efektif dan efisien.
Kinerja terorganisir dalam aktifitas bekerja bagi para pekerja.
Sumber perbandingan: Detik