BERITAKU.ID, MAKASSAR – Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) bersama Buruh dan Mandor melakukan aksi unjuk rasa pada malam hari di kediaman Jhon Teedhore pemilik perusahaan PT. Makassar Indah Graha Sarana (MIGS). Aksi ini sebagai bebentuk kekecewaan para Mandor terkait belum terbayarkannya uang retensi senilai Rp. 518.000.000,- yang sebelumnya disepakati akan dibayarkan pada hari Senin kemarin namun sampai sekarang belum dibayarkan, Rabu (21/5/2019).
Menurut Panglima GAM, M. Ilyas Jhoni “kami dipermainkan oleh pihak perusahaan, karena tidak ada adanya bentuk kesepakatan dalam perundingan yang dilakukan sore tadi, saya berinisiatif untuk demo malam ini. Supaya terdengar langsung ke pemilik perusahaannya,” ujar M. Ilyas.
Lanjut Nurul Imam Rahman selaku jendral lapangan berstatemen bahwa aksi yang di lakukan pada malam hari sebagai bentuk kekecewaan atas tindakan yang di lakukan oleh pihak PT GENYTOV FAJAR.
“Yang merampok retensi, uang jaminan yang disebut retensi. Setiap pembayaran upah dipotong 5% dan simpan sebagai uang jaminan dan disepakati akan dikembalikan setelah 6 bulan pekerjaan rampung. Namun sampai sekarang belum juga dibayarkan. Sejak 2017,” tambahnya.
Namun dalam pertemuan sejak kamis 16 mei 2019 telah disepakati perjanjian hitam di atas putih yakni surat pernyataan yang di tanda tangani sendiri oleh kuasa hukum dari pihak perusahaan yang dimana dalam bunyi surat pernyataan tersebut, kuasa hukum siap di pidanakan ketika dalam waktu selambat-lambatnya senin 20 mei 2019 tidak melakukan pembayaran/pelunasan retensi terhadap mandor.
Diketahui aksi ini merupakan aksi rentetan dari aksi demonstrasi sebelumnya. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian dan TNI. Setelah melakukan orasi secara bergantian para massa mebubarkan diri secara teratur.(*)
Editor: Sy