Ilmu Pelet

Ilmu Pelet Dan Jenis Paling Berbahaya dari Berbagai Daerah Di Indonesia

Diposting pada

Sebelum mengenal agama-agama Samawi dan Ardhi, ajaran-ajaran kuno asli Indonesia mempengaruhi kebudayaan masyarakat yang dipertahankan hingga kini. Salah satunya adalah ilmu pelet yang berbahaya. Ritual gaib yang tersebar di seluruh daerah Indonesia ini, merupakan kebudayaan yang kental aroma kemusyrikan.

Oleh: Riska Putri (Penulis Budaya)

Indonesia adalah negara yang kaya. Parasnya bagaikan mozaik yang tersusun rapi, menghasilkan gambaran unik yang menjadi ciri khas bangsa.

Dari Timor sampai Talaud, Allah SWT menghamparkan berjuta keanekaragaman hayati di bumi pertiwi.

Tidak sampai disitu, bangsa Indonesia juga memiliki ragam kebudayaan yang tak bisa di tandingi bangsa lain.

Bahkan, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa Indonesia adalah negara adidaya dalam hal kebudayaan.

Hal tersebut di sampaikan oleh Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Fransesco Bandarin, pada rapat umum UNESCO ke-39 tahun 2017 lalu.

Sayangnya, tak semua kebudayaan yang eksis di Indonesia memiliki sifat positif. Beberapa di antaranya, seperti ilmu pelet, merupakan kebudayaan negatif yang kerap di kaitkan dengan sifat syirik dalam diri manusia.

Berikut pembahasan mengenai ilmu pelet, untuk dijadikan wawasan mengenai literatur dan kebudayaan kuno semata (tidak untuk dipraktikkan).

Pengertian Ilmu Pelet

Ilmu pelet adalah sejenis ilmu gaib yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Pada dasarnya, pelaku pelet menggunakan ilmu pelet dengan maksud untuk memikat lawan jenis.

Cara kerjanya, pelaku akan merapalkan mantra-mantra sihir tertentu, yang secara perlahan merasuki korban dan menjajah alam bawah sadarnya.

Ketika terjerat ilmu pelet, korban akan terus menerus memikirkan sang pelaku, diluar kehendak hatinya.

Ngerinya, jahatnya ilmu pelet ini begitu halus, sampai-sampai korban yang terkena pelet seringkali tidak sadar kemerdekaan batinnya telah terjajah.

Jika tidak segera di tangani, korban bisa menjadi sangat lengket kepada pelaku. Bahkan, jika berusaha dipisah atau di jauhkan, rasa gelisah akan mulai menyelimuti benak si korban.

Perasaan gelisah yang semakin menjadi, kemudian bisa berkembang hingga merenggut kewarasan korban ilmu hitam ini.

Baca Juga Beritaku: Pelet : Pemikat Sukma Wanita, Rajah, Mantra dan Hukumnya

Jenis Ilmu Pelet

Menurut seorang pakar ilmu spiritual, terdapat berbagai jenis ilmu pelet yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dari semuanya, ada lima jenis ilmu pelet yang paling berbahaya dan sulit di hilangkan, yaitu:

1. Ilmu Pelet Lintrik

Pelet yang berasal dari tanah Jawa ini kerap di kaitkan dengan kasus perceraian dan perselingkuhan di antara masyarakatnya.

Korban yang terkena pelet lintrik, kerap bertingkah layaknya orang kurang waras jika tidak bertemu dengan pelaku pengirim pelet.

2. Ilmu Pelet Jangjawokan

Tak kalah hebatnya, pelet yang berasal dari daerah Jawa Barat ini juga bisa merasuki pikiran korbannya, hingga menjadi seperti orang gila.

Pelaku akan menggunakan mantra khusus, yang di rapalkan menggunakan bahasa Sunda kuno, untuk membuat korbannya bertekuk lutut memohon cinta dari si pelaku.

Ritual Pelet Jangjawokan Sunda. Sumber Boombastis.

3. Ilmu Pelet Pangkanang

Ilmu pelet pangkanang merupakan ilmu asal tanah Dayak. Untuk menggunakannya, pelaku membutuhkan media berupa telur, kunyit, dan beberapa bahan khusus lainnya.

Efek yang di timbulkan jika terkena pelet ini adalah korban benar-benar seperti di jajah pikirannya. Tak ada hal lain dalam pikiran si korban, melainkan segala sesuatu tentang si pelaku pengirim pelet saja.

4. Ilmu Pelet Jaran Goyang

Pelet jaran goyang adalah salah satu jenis pelet yang paling sering membuat korbannya kehilangan kewarasan.

Untuk menunaikan maksud gilanya, pengguna pelet ini akan melakukan ritual tertentu, seperti berpuasa disertai membacakan mantra khusus, sambil membayangkan korban yang akan dipelet.

5. Ilmu Pelet Semar Mesem

Nama pelet satu ini berasal dari salah satu tokoh Punakawan dalam pewayangan, Semar, yang merupakan tokoh sakti mandraguna.

Dibandingkan jenis pelet sebelumnya, pelet semar mesem merupakan yang paling praktis penggunaannya. Pelaku yang ingin mengirim pelet, cukup merapalkan mantra khusus berbahasa Jawa secara rutin.

Ilmu Pelet dari Berbagai Suku

Seperti di ketahui, bangsa Indonesia memiliki suku bangsa atau etnis paling beragam di seluruh dunia. Maka tak heran, jika kebudayaan di Indonesia juga sangat bervariasi tergantung daerah tempat suku atau etnis tertentu bermukim.

antara ratusan suku tersebut, terdapat beberapa suku yang terkenal akan ilmu spiritualnya. Dalam hal ini, pembahasan akan mengerucut pada berbagai ilmu pelet yang eksis di masyarakat Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua.

1. Ilmu Pelet dari Suku Sumatera

Masyarakat pesisir Sumatera, terutama di daerah Payakumbuh, Sumatera Barat, tak asing dengan ilmu pelet bernama Sirompak.

Menurut kesaksian salah satu warga Nagari Tareh Baruah, orang yang terkena Sirompak akan bertingkah layaknya orang gila.

Ia menyebutkan, bahwa korban pelet Sirompak akan meronta-ronta dan berlarian keliling kampung, hingga memanjat dinding rumah pengirim pelet bagaikan laba-laba.

Korban Sirompak hanya akan sembuh jika bertemu dengan orang yang basirompak (orang yang melakukan ritual Sirompak).

Pelet penakluk hati ini sendiri berupa ritual menyanyikan syair dan mantra, yang di iringi memainkan alat musik khusus bernama Sampelong, sejenis alat musik tiup berlubang empat yang serupa Saluang (suling khas Minang).

Ritual Sirompak umumnya pada malam hari di tempat sepi, seperti tanjung, bukit, atau daerah ketinggian lainnya yang terpencil.

Sebelum basirompak, pelaku ilmu ini akan terlebih dahulu menyiapkan saraik (sejenis sesajen) berupa nasi kuning, beras yang di rendang, dan bungo pangia-pangia (sejenis kembang endemik).

Sejenak setelah bunyi sampelong terbang bersama angin, suasana kampung akan jadi riuh rendah karena ada gadis atau lelaki yang berlarian keliling kampung, pertanda ritual Sirompak telah berhasil dilaksanakan.

2. Ilmu Pemikat dari Kalimantan

Menyeberang ke pulau terbesar di Indonesia, Kalimantan, tentu tak akan asing dengan berbagai cerita kemampuan magis masyarakatnya.

Terutama, suku Dayak dari Kalimantan Timur, yang santer di tanah air atas ragam seni magisnya yang dahsyat.

Berbicara tentang pelet, ilmu penakluk hati paling terkenal dari Kalimantan adalah bulu perindu.

Suku Dayak meyakini, bulu yang bisa di temukan didalam ruang kosong antara dua buah ruas bambu ini merupakan benda bertuah.

Konon katanya, bulu perindu memiliki bermacam-macam khasiat seperti; menjaga kewibawaan, penglaris usaha, dan pemikat hati wanita.

Suku Dayak. Sumber Kemendikbud.

Jika hendak menggunakan bulu perindu sebagai pelet pemikat hati, pelakunya akan melakukan ritual khusus yang menyertakan tindakan menyembelih ayam hitam (ayam cemani).

Sihir yang berasal dari ritual ini kemudian akan membuat korbannya di mabuk asmara pada pelaku, hingga melupakan segala hal termasuk pasangannya (jika sudah menikah).

Saking dahsyatnya, bulu perindu menjadi salah satu benda magis yang paling banyak dicari oleh pria pengikut ajaran okultisme.

Selain untuk menaklukan hati wanita, bulu perindu juga di percaya bisa membuat pasangan yang sudah berpisah kembali bersatu.

Selain bulu perindu, masyarakat Dayak juga memiliki ilmu pelet Pangkanang, sebagaimana di sebutkan di awal artikel.

Baca Juga Beritaku: Mengenal Hanjuang Dan 9 Tanaman Anti Pelet Dan Santet

3. Pelet dari Jawa

Disamping ilmu pelet Lintrik, Jangjawokan, Jaran Goyang, dan Semar Mesem, tanah Jawa juga menyimpan beberapa ilmu pelet lain yang kerap di praktikkan masyarakat. Salah satunya adalah pelet Kumbang Ali-Ali.

Ilmu pelet yang berasal dari daerah Tulungagung ini hampir sama dengan Semar Mesem. Untuk memulai ritual, pelaku harus melakukan puasa mutih selama 7 hari.

Selama masa berpuasa tersebut, setiap pukul 24.00 WIB si pelaku juga harus melaksanakan shalat hajat 2 rakaat, serta membakar buhur sulthon (sejenis minyak aromaterapi) sambil merapalkan doa tertentu.

Ilustrasi Ritual Ilmu Pelet. Sumber Live Science.

Ritual Kumbang Ali-Ali, meskipun nampak Islami, sesungguhnya sarat akan kesyirikan. Sebab, berbeda dengan shalat hajat yang meminta perkenan Allah SWT atas keinginan hati, ritual ini meminta pertolongan pada makhluk selain Allah SWT.

Selain itu, tanah Jawa juga memiliki pelet Jolo Sutro. Sama seperti Kumbang Ali-Ali, pelaku pelet ini juga harus melakukan puasa mutih selama 3 sampai 7 hari.

Perbedaannya, Jolo Sutro sama sekali tak di sertai ritual yang di ambil dari ibadah umat Islam. Selama berpuasa, pelaku akan merapalkan mantra dalam bahasa Jawa kuno berulang-ulang.

4. Pelet dari Sulawesi

Selayaknya daerah lain di Indonesia, dataran Sulawesi juga memiliki khazanah budaya yang beragam. Terutama suku Bugis dan Makassar, yang memiliki tradisi pappaseng dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Tradisi tersebut berbentuk sastra lisan, yang di sampaikan turun temurun sebagai wasiat dan kompas moral masyarakat.

Salah satu bentuk pappaseng yang paling terkenal, adalah doang atau paddoangngang, yaitu rentetan kata-kata yang masyarakat percaya memiliki kekuatan magis tertentu.

Bulu Perindu. Sumber Merdeka.

Masyarakat Bugis memang sangat mempercayai kekuatan lisan. Menurut kepercayaan Bugis, seni merangkai kata menjadi kalimat berkaitan dengan proses jasmani dan rohani yang mengikat batin.

Alhasil, jika menyisipkan kalimat tertentu ketika berinteraksi, jiwa pendengarnya bisa di pengaruhi oleh si pembicara.

Salah satunya adalah ilmu pelet cenning rara, yang biasa di gunakan untuk menggaet lawan jenis, mendekatkan jiwa pelafalnya dengan sang korban.

Dalam melaksanakan ritual cenning rara, ada syarat-syarat yang harus di penuhi oleh pelafalnya, seperti membersihkan jasmani dan rohani dari hal-hal buruk.

Dan ada yang paling mengagumkan dan terkenal bagi masyarakat suku Makassar, yakni satu ilmu menaklukkan hati wanita dengan Jala Rambang, atau Jala Rambanna Bantaeng.

Ilmu ini sekami terkenal karena menjadi Syair lagu.

Cara memainkannya adalah dengan membaca pada pintu rumah saat magrib dan dengan menggunakan kain hitam.

Meskipun berkhasiat, masyarakat Bugis Makassar pada umumnya menganggap tindakan merekayasa jiwa seseorang melalui cenning rara sebagai sesuatu yang tidak pantas.

Seharusnya, urusan asmara terjadi tanpa unsur paksaan, terlebih campur tangan gaib.

5. Pelet dari Papua

Beranjak ke ujung timur Indonesia, tanah Papua yang parasnya bak surga di dunia. Di sela-sela rimbunan hutannya yang gahar, tersembunyi suku-suku asli yang terkenal sakti mandra guna. Salah satunya adalah suku Asmat.

Suku asli tanah Papua ini di percaya sebagai salah satu suku paling sakti di Indonesia.

Masyarakat sekitar bahkan percaya bahwa suku Asmat bisa mengendalikan alam, mendatangkan petir, topan, dan badai melalui ritual-ritual kuno mereka.

Suku Asmat. Sumber Get Lost ID

Maka tak perlu heran, jika suku Asmat juga memiliki ilmu rahasia yang mampu mengendalikan hati manusia. Sayangnya, tak ada informasi yang bisa di temukan mengenai ilmu pelet dari wilayah paling timur Indonesia ini.

Namun, hal paling penting untuk dipahami adalah suku Asmat merupakan suku yang paling menghormati leluhurnya. Mereka percaya, bahwa nenek moyangnya yang telah mangkat tinggal di relung gaib tempat matahari terbenam.

Ragam ritual yang mereka lakoni, dimaksudkan untuk menghormati alam dan nenek moyang.

Suku Asmat percaya, bahwa jika keduanya tidak dihormati, mereka bisa mengganggu penduduk yang masih hidup, serta menimbulkan bencana seperti penyakit dan peperangan.

Selain itu, suku Asmat juga kerap menggunakan ilmu mistisnya untuk menegakkan keadilan.

Contohnya, mencari barang yang hilang, dan menerawang identitas pelaku pencurian jika barang tersebut hilang karena dicuri. Keharmonisan dengan alam dan sesama merupakan hal yang sangat dijaga oleh suku Asmat.

Baca Juga Beritaku: Ilmu Pemikat Arjuna: 5 Bentuk Doa , 4 Jenis Aliran, Amalan Dan Hukum

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ilmu Gaib

Sebagai seorang muslim, keberadaan ilmu-ilmu gaib seperti pelet adalah hal yang patut kita percayai. Meskipun perkara-perkara tersebut tampak berada di luar nalar, bukan berarti mereka tidak eksis di lapisan-lapisan dimensi semesta.

Pengetahuan mengenai ilmu-ilmu mistis juga penting untuk dimiliki, supaya kita sebagai muslim beriman terhindar dari tindakan yang mempersekutukan Allah SWT.

Seperti ritual-ritual pelet yang telah di bahas, di antaranya memang terdiri dari amalan-amalan menyerupai ibadah yang di ajarkan Islam.

Akan tetapi, pada dasarnya hal tersebut tetaplah sebentuk kemusyrikan.

Jangan sampai kita meninggal dalam keadaan syirik, karena perbuatan syirik adalah dosa yang tidak di ampuni Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 48:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang dibawahnya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Sumber: Sindonews)

Daftar Pustaka

  1. Putri, Ika Sholekhah. 2020. 5 Jenis Ilmu Pelet Paling Sulit Di sembuhkan, Nomor 5 Paling Bahaya!. Madiun: Pikiran Rakyat. https://lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com
  2. Muslim. 2016. Perkenalkan Sirompak, Pelet Asmara Asal Payakumbuh. Solok: Liputan6. https://www.liputan6.com
  3. Nugraha, Jevi. 2020. Mengenal Manfaat Bulu Perindu, Di percaya Bisa Pikat Hati Wanita. Jawa Tengah: Merdeka. https://www.merdeka.com
  4. Alpian, Muhamad. 2020. Jangan Bikin Marah! 3 Suku Indonesia Ini Terkenal dengan Ilmu Hitamnya. Jakarta: Sonora. https://www.sonora.id
  5. Basso, Anang. 5 Ilmu Pelet dan Mantra yang Di yakini Ampuh di Tulungagung. Jawa Timur: Jatim Times. https://jatimtimes.com
  6. Alsair, Achmad Hidayat. 2020. Mantra Cenning Rara, Ilmu Pemikat Hati Warisan Leluhur Bugis Makassar. Makassar: IDN Times. https://sulsel.idntimes.com