Sejarah Nabi Musa dan Firaun, menjadi kisah fenomenal. Meski nabi musa diangkat anak oleh Istri Firaun Setelah Ditemukan Di Sungai Nil.
Beritaku.Id, Kisah Para Nabi Dan Rasul – Keberanian nabi musa dalam kisah melawan Firaun, telah banyak menginspirasi banyak orang. Bahwa seorang Nabi Musa mampu berdiri untuk melakukan perlawanan kepada Raja yang kejam (Dzalim) tersebut.
Umur Nabi Musa Alaihissalam wafat pada umur 120 tahun.
Kisah Firaun Dan Nabi Musa
Nabi musa keturunan Kaum Bani Israil, yang mendiami Mesir.
Namun sebelum membahas tentang perjalanan kisah Nabi Musa, maka pertanyaan awal adalah, siapa nama-nama keluarga Nabi Musa?
Ibu nabi musa alaihissalam bernama Yukabad. Sementara bagi kaum Yahudi dan Nasrani menyebutkan nabi musa dilahirkan oleh seorang wanita yang bernama Yokhebed.
Namum siapapun penamaan ibunya nabi musa. Yang jelas dia telah melahirkan seorang anak yang kelak menjadi Rasul untuk melawan dengan keberanian Nabi Musa terhadap Raja Firaun.
Adapun Ayah Nabi Musa As Bernama Imran, yang menjadi pemimpin keluarganya di tanah Memphis (Mesir) berdekatan dengan sungai Nil.
Keluarga Nabi Musa, berikutnya adalah kakak dan anak. Sementara kisah menyebutkan bahwa kakak nabi musa. Kakak perempuan bernama Miryam, sementara kakak laki-laki bernama Harun (Nabi Harun AS).
Harun tidak menjadi target pembunuhan Firaun yang kejam ketika melakukan razia dan pembunuhan kepada anak lelaki. Karena kakak Nabi Musa tersebut telah lahir sebelum perintah dikeluarkan.
Istri Nabi Musa bernama Shafura, dimana Anak nabi musa adalah gersom dan Eliezer. Dari keturunan Nabi Musa melahirkan keturunan Nabi Isa Alaihissalam.
Siroh Nabi Musa, Dialog Dengan Allah SWT
Dalam siroh Selanjutnya, Dialog Nabi Musa Dengan Allah
Siroh Nabi Musa yang fenomenal adalah melakukan dialog dengan Allah SWT. Sebagai bagian dari sejarah kisah nabi musa dan bani israil.
Dalam menjalankan Syiar Nabi Musa buat Raja Firaun dan Bani Israil, Nabi Musa berkomunikasi dengan Allah SWT.
Dalam Kitab Al-Zuhd, Imam Ahmad Bin Hanbal menjelaskan tentang Nabi Musa yang bertanya kepada Allah. Sebagaimana Sabda Rasulullah Muhammad SAW.
Berikut riwayatnya:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنِي أبِي، حَدَّثَنَا سَيَّارٌ، حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، عَنْ عِمْرَانَ الْقَصِيرِ قَالَ: قَالَ مُوسَى بْنُ عِمْرَانَ: أَيْ رَبِّ، أَيْنَ أَبْغِيكَ؟ قَالَ: ابْغِنِي عِنْدَ الْمُنْكَسِرَةِ قُلُوبُهُمْ؛ إِنِّي أَدْنُو مِنْهُمْ كُلَّ يَوْمٍ بَاعًا، وَلَوْلَا ذَلِكَ لَانْهَدَمُوا
Abdullah bercerita, ayahku menjelaskan kepadaku, Sayyar bercerita. Ja’far bercerita, dari ‘Imran al-Qashiri. Ia berkata: Musa bin ‘Imran berkata: “Wahai Tuhan, di mana aku mencari-Mu?” Allah menjawab: “Carilah Aku di sisi orang-orang yang hancur hatinya. Sesungguhnya Aku dekat dengan mereka setiap hari (dengan jarak) satu bâ’ (sekira dua lengan). Jikalau tidak demkian, mereka pasti roboh (hancur/binasa).” (Imam Ahmad bin Hanbal, al-Zuhd, Kairo: Dar al-Rayyan li al-Turats, 1992, h. 95). Sumber Hadits: Islam.Nu.Or.Id.
Dialog Nabi Musa dan Allah tersebut memberikan cerminan, bahwa Allah SWT selalu bersama orang yang sakit hati. Hancur hatinya. Dilukai dan selalu mendengarkan doanya.
Dialog Penasaran Nabi Musa Dengan Allah
Dalam siroh Nabi Musa AS menanyakan tentang ibadahnya kepada Sang Khalid. “Wahai Tuhanku, aku telah melaksanakan ibadah yang engkau perintahkan kepadaku. Manakah di antara semua ibadahku yang engkau senangi, apakah shalatku?”
Allah SWT lalu memberikan jawaban “Shalatmu itu hanya untukmu sendiri Nabi Musa). Karena shalat membuat engkau (manusia) terpelihara dari perbuatan yang keji dan munkar”.
Selanjutnya Nabi Musa AS melakukan dialog dengan bertanya, tentang ibadah yangd isenangi Allah SWT “Apakah dzikirku?”
Jawaban Allah SWT kepada Nabi Musa dalam dialog tersebut “Dzikirmu itu hanya untuk dirimu sendiri. Karena dzikir akan membuat hatimu menjadi tenang”.
Nabi Musa AS dalam komunikasi tersebut mengalami rasa penasaran, selanjutnya bertanya “Apakah puasaku?”
Allah SWT menjawab, “Puasamu itu hanya untukmu (dirimu) saja. Karena puasa melatih diri dan mengekang dari hawa nafsumu?”.
Kehabisan jawaban, akhirnya Nabi Musa AS bertanya kembali Allah. Lalu ibadah apa yang kamu senangi Ya Allah?
Sang Maha Kuasa menjawab, “Sedekah. Tatkala engkau membahagiakan orang (yang sedang kesusahan) dengan sedekah, sesungguhnya aku berada di sampingnya (orang yang kesusahan)”.
Kisah Nabi Musa Dan Penyihir Firaun, Dengan Tongkat
Kisah tongkat nabi musa melawan kemampuan sihir dari para penyihir Firaun. Tongkat nabi musa menjadi ular, dan para penyihir menjadi takluk kepada Nabi Musa AS. Karena ular hasil sihir dari para penyihir dilahap habis oleh ular Nabi Musa tersebut.
Ini merupakan suatu mukjizat Nabi Musa tongkat menjadi ular atas izin Allah SWT.
Pertanyaanya, tongkat nabi musa dari kayu apa?
Tongkat Nabi Musa terbuat dari Kayu Kokka atau nama lainnya adalah Kaukah/Fukaha. Kayu ini merupakan salah satu jenis kayu yang sangat tua. Ada sejak zaman Nabi Nuh AS. Dimana perahu buatannya berasal dari kayu Kokka.
Setelah sampai pada zaman Nabi Musa AS. Maka Tongkat Nabi Musa berasa dari kayu Kokka tersebut. Dengan izin menjadikannya mukjizat untuk melawan kekejaman Firaun. Dengan mukjizat nabi musa tongkat menjadi ular.
Agama Yang Dibawa Nabi Musa
Apa gama yang dibawa oleh Nabi Musa?
Maka jawabannya, agama yang dibawa nabi musa adalah agama yang memiliki prinsip yang sama dengan Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW. Prinsip ajaran agama yang dibawa Nabi Musa, Meyakini Allah SWT itu Maha Esa atau tunggal. Percaya adanya kitab suci, serta percaya ada takdir baik dan buruk.
Kitab taurat diwahyukan kepada Nabi Musa Alaihissalam di Mesir. Dimana Nabi Musa menerima wahyu Allah SWT di bukit Semenanjung Sinai.
Sekaligus sebagai Bukti Kenabian Nabi Musa AS, saat menerima wahyu di gua, yang ada di Bukit Sinai.
Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa untuk kaum Bani Israil, dia ditugaskan untuk berdakwah kepada mereka.
Saat menerima wahyu tersebut sebagai petunjuk agama. Sepeninggal Nabi Musa ke Bukt Sinai. Samiri menyuruh kaum nabi musa dan nabi harun menyembah berhala sapi yang terbuat dari emas.
Berhala itu merupakan tiruan berhala dari Mesir, yaitu Hathor dan Aphis. Hal itu membuat Musa Alaihissalam sangat kecewa.
Bagaimana dengan berita Kematian samiri? Berbicara kematian Samiri, tidak ada literatur yang bisa menjawabnya. Sebab dalam Kisah Nabi Musa Dan Harun melawan Firaun. Dimana Nabi Harun yang diamanahkan menjaga umat, dianggap tidak amanah.
Akhirnya Nabi Harun mengusir Samiri dari Mesir. Namun tidak dijelaskan tentang kematian Samiri dimana. Banyak ulama yang menyebutkan bahwa Samiri merupakan perwujudan Dajjal yang menterlantarkan manusia.
Apa Yang Dapat Diteladani Dari Kisah Nabi Musa AS
Ada sifat teladan dari Nabi Musa, dengan sifat-sifat keteladanan yang dimiliki.
Dalam hal kisah perjalanannya, Ada beberapa hal yang dapat di teladani dari Nabi Musa:
- Sikap berani
- Ketekunan belajar kepada Nabi Khidr
- Suka Membela yang lemah
Itu merupakan prilaku yang dimiliki oleh Nabi untuk kaum Bani Israil tersebut selama menjalankan syiar agama di muka bumi.
Demikian kisah Nabi Musa As dan Firaun, sebagai bagian dari kisah para Nabi dan Rasul.
Beritaku Kisah Para Nabi dan Rasul: Urutan Lengkap 25 Nabi dan Rasul, Daftar Wajib Diketahui dan Kisahnya