Mengasah Jiwa Pemimpin
Mengasaj Jiwa Pemimpin Dengan Paltihan Pengkaderan

Konsep LDK, 3 Jenis, Materi, dan Cara Pengaturan Waktu

Diposting pada

Latihan Dasar Kepemimpinan atau LDK memiliki konsep untuk melakukan pengkaderan, bagaimana syarat kegiatan, pemateri dan pengaturan waktunya?

Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Lembaga atau wadah menjaga keseimbangan dan kesinambungan organisasi dengan melakukan upaya pengkaderan.

Oleh: Luluk Fadiyah (Penulis Organisasi & Komunikasi)

Hai kaum milenial… eh atau sudah generasi Z ya? Kalian pernah mendengar tentang kepemimpinan tidak?

Sebenarnya konsep kepemimpin itu sendiri apakah sudah sering kita terapkan dalam kehidupan namun kita tidak menyadarinya ya, duh kan sayang kalau sudah sering menerapkan tapi kita tidak menyadarinya.

Banyak kegiatan sehari-hari kita yang tidak lepas dari kata kepemimpinan, misalkan saja kalian yang sebagai pelajar.

Latihan Dasar Kepemimpinan Menghasilkan Jiwa Pemimpin (Foto:SGold)

Di kampus atau sekolah kalian pasti ada salah satu dari sekian banyaknya mahasiswa atau siswa yang dipilih atau dipercaya untuk menjadi ketua.

Tugas ketua tentunya sebagai pengatur dalam sebuah kelompok, jika kalian seorang pelajar maka hal tersebut dapat diartikan sebagai ketua dalam kelas atau jurusan.

Mereka akan membuat beberapa peraturan yang harus kita patuhi agar kegiatan belajar lebih kondusif.

Hayo siapa yang masih ingat?

Dulu jaman SD pasti ada peraturan dari ketua kelas bagi yang tidak piket maka harus membayar denda. Masih ingat?

Atau kalian sendiri pernah membayar denda karena tidak piket sesuai jadwal. Hahaha…

Jadi sanksi tersebut di buat bukan dengan maksud untuk memeras atau sogokan ya. Tapi untuk memberi jera pada siapapun yang tidak melaksanakan piket sesuai jadwal. Secara tidak langsung memberi pelajaran kedisiplinan dan kejujuran pada kita loh.

Konsep LDK (Latihan Dasar kepemimpinan)

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) sendiri adalah sebuah latihan tingkat dasar untuk memberikan ilmu seputar kepemimpinan.

Pelatihan ini umumnya di berikan saat awal seseorang memasuki suatu kelompok atau organisasi.

Mahasiswa misalkan, saat pertama kali mereka mendaftar di perguruan tinggi dan diyatakan diterima. Mereka akan mendapatkan pembekalan awal dengan perkenalan pada lingkungan kampus.

Selanjutnya mereka akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan yang biasanya kita sebut dengan masa orientasi atau masa ospek.

Pada masa orientasi tersebut, seluruh mahasiswa akan mendapatkan pengarahan dan pelatihan terkait dengan hal-hal yang dapat menunjang dalam kegiatan perkuliahan selama kurang lebih 4 (empat) tahun.

Pelatihan diberikan dengan cara seluruh mahasiswa dari masing-masing jurusan dibagi untuk beberapa kelompok.

Masing-masing kelompok akan menunjuk salah satu anggotanya untuk dijadikan ketua atau perwakilan dari kelompok.

Dari hal dasar tersebut sebenarnya banyak pelajaran yang dapat kita ambil seperti mendengarkan pendapat anggota yang berbeda.

Memutuskan sesuatu berdasarkan permasalahan yang ada, memanajemen anggota yang rata-rata berasal dari berbagai daerah dengan berbagai macam sifat yang mereka miliki.

Hal tersebut tentu saja tidaklah mudah, terkadang kita harus menahan diri untuk meledakkan kekesalan kita agar nama baik kelompok kita tetap utuh.

Latihan Dasar Kepemimpinan terbagi menjadi dua macam, yaitu Konsep Latihan Dasar Kepemimpinan Fisik (LDK Fisik) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Mental (Mental).

Kedua konsep LDK (Latihan dasar Kepemimpinan) tersebut sama pentingnya, tergantung mana yang menjadi kebutuhan oleh seseorang.

Sebetulnya seseorang membutuhkan keduanya sekaligus meskipun tidak harus sama imbangnya, dalam artian setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki tersebutlah yang dapat menentukan potensi apa yang perlu kita perdalam agar hal tersebut menghasilkan sesuatu yang positif.

Konsep Latihan Dasar Kepemimpinan Fisik (LDK Fisik)

Latihan Dasar Kepemimpinan Fisik pada umumnya akan memberikan pelatihan yang sifatnya lebih tetrarah pada tubuh.

Contoh dari pelatikan fisik ini adalah Baris Berbaris, dengan salah satu yang bertugas untuk memberi perintah atau aba-aba kepada seluruh anggota.

Apabila ada salah satu anggota yang tidak mengikuti perintah yang ia berikan tentunya akan jelas terlihat secara langsung dan membuat berkurangnya penilaian.

Untuk itu, pentingnya ada seseorang yang mereka jadikan sebagai pemimpin untuk memberi arahan dan aba-aba kepada seluruh anggota agar kegiatan berbaris berjalan dengan baik.

Baca juga beritaku: LDK 3 Hari, Remaja Masjid Raya Palajau, Hadirkan Pemateri Berkompeten

Konsep Latihan Dasar Kepemeimpinan Mental (LDK Mental)

Latihan Dasar kepemimpinan Mental (LDK Mental) merupakan latihan kepemimpinan yang berfokus pada kondisi mental seseorang.

Seseorang akan diperhadapkan. Dengan berbagai kondisi dan meminta untuk memberikan solusi yang tepat berdasarkan kondisi yang mereka dapatkan.

Ada banyak sekali contoh pelatihan kepemimpinan mental, salah satunya adalah olimpiade debat.

Pada sebuah olimpiade debat, seseorang harus menyanggah dan meyakinkan lawan serta juri yang ada.

Dengan bekal pengetahuan yang mereka miliki, seseorang harus dengan cepat dan kritis menjawab pertanyaan yang di berikan oleh lawan.

Terkadang jika jawaban yang diberikan tidak cukup memuaskan akan terus dicecar dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang cukup membungungkan atau sebenarnya hanya mengecohkan konsentrasi saja.

Lawan sebenarnya hanya menguji kesabaran kita agar emosi kia meningkat dan menjawab beberapa pertayaan hanya dengan emosi tidak secara ilmiah.

Materi Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

Dalam pelaksanaannya, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) akan memberikan beberapa pelajaran seputar kepemimpinan yang baik.

Materi yang tersampaikan sifatnya harus dapat mengajak dan merubah pola pikir peserta, karena tujuan dari pelatihan tersebut adalah menciptakan pemimpin-pemimpin yang unggul dan teruji.

Unggul dan teruji terbukti dengan adanya beberapa rangkaian acara yang melibatkan pola pikir dan fisik mereka.

Cipta Kader Pemimpin Adalah Tugas Pengkaderan (Foto: CNNIndonesia)

Untuk mengukur seberapa kritis peserta dalam berfikir dan menemukan solusi dari masalah yang ada, mengukur seberapa dapat bertahan peserta dapat menahan lelah saat diberikan sebuah misi tertentu dalam sebuah permainan.

Sebagai pemberi materi, membutuhkan pengalaman yang cukup dalam melakukan tugasnya. Sebab bukan hanya harus meyakinkan dua atau tiga orang saja agar mengikuti instruksi yang dia berika, melainkan puluhan bahkan ratusan peserta harus yakin pada setiap instruksi yang dia berika.

Pelatihan kepemimpinan juga melatih fokus kita terhadap sesuatu yang hendak tercapai.

Membangun jiwa pemimpin tidaklah semudah mengukir di atas kayu, banyak yang mengaku bahwa mereka sudah mempunyai jiwa pemimpin ynag baik namun pada kenyataanya bukan jiwa kepemimpinan yang dia miliki melainkan jiwa boss.

Ingat, jiwa kepemimpinan (leadership) berbeda dengan jiwa boss. Seseorang yang berjiwa leadership akan berusaha membuat anggotanya nyaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan, mereka akan memberikan rasa aman kepada anggotanya dalam bekerja.

Berdeba dengan jiwa leadership, seseorang yang berjiwa boss dalam memberikan pekerjaan pada bawahan akan cenderung memaksa dan acuh dengan bawahan, mereka berorientasi pada hasil dan tidak terlalu memikirkan proses.

Pemimpin yang seperti ini biasanya banyak dibenci oleh bawahan. Sebab kerjaanya hanya memberi perintah dan mengomel kalau perintah yang ia berikah tidak kelar atau tidak sesuai dengan harapan.

Syarat Pemateri Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

Menjadi seorang pemateri Latihan Dasar kepemimpinan membutuhkan skill tersendiri agar peserta yang mendapatkan pelatihan dapat dengan mudah menerima semua materi.

Pengetahuan dan jam terbang yang cukup merupakan salah satu modal bagi seorang pemateri LDK dalam menjalanai profesinya.

Bukan karena apa-apa, namun pada kenyataanya kedua hal tersebur sangatlah berpenggaruh terhadap cara penyampain materi kepada peserta.

Dengan cukupnya pengetahuan dan jam terbang yang tinggi membuat seorang pemateri lebih luwes dalam berbicara dan membuat peserta tertarik untuk terus memperhatikan setiap gerak dari pemateri.

Kalian pasti pernah bertemu dengan seseorangg yang baru terjun dalam dunia kepemimpinan, apa kesan pertama kalian saat di beri pelatihan kepemimpinan olehnya?

Ya, ada sedikit kaku dan canggung. Namun tenang saja, hal tersebut dapat teratasi seiring berjalannya waktu. Dengan jumlah jam terbang yang cukup tentunya seorang pemateri akan lebih profesional lagi.

Seorang pemateri kepemimpinan kebanyakan adalah mereka yang memang berprofesi sebagai praktisi, sehingga dalam hal penggalaman tidak lagi meragukan.

Konsep dan aplikasi yang mereka terapkan akan terkemas dengan sesuatu yang menarik dan menyenangkan, hal tersebut membuat peserta lebih antusias dalam mengikuti pelatihan.

Fokus mereka juga akan meningkat jika pemateri yang menyampaikan dapat membangun suasana yang lebih hidup.

Pemateri juga harus memiliki komunikasi dan interaksi yang sehat dengan peserta.

Kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang pemateri kepemimpinan antara lain :

  • Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi
  • Menjadi teladan dalam bersikap
  • Fokus pada tujuan
  • Mempunyai semangat dan daya juang yang tinggi
  • Berpenampilan baik, ceria dan menyenangkan
  • Mampu membangun suasana yang baik
  • Cepat dalam membaca situasi

Materi Utama Dalam Setiap Pelaksanaan LDK

Dalam sebuah pelaksaannya, materi yang harus tersampaikan oleh pemateri harus fokus pada tujuan.

Membangun karakter yang baik dan jiwa pemimpin yang seharusnya adalah fokus utama yang harus tersampaikan pada peserta.

Adapun cara penyampaiannya dapat dengan gaya tersendiri, sebab masing-masing pemateri memiliki gaya tersendiri dalam menyampaikan materi.

Yang terpenting materi yang akan disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh peserta.

Berikan contoh-contoh kasus dan libatkan peserta dalam menyelesaikan suatu kasus agar mereka juga ikut aktif dalam pelatihan.

Materi yang mereka ([eserta) dapatkan hendaknya terkombinasikan antara teori dengan praktek, sehingga peserta akan lebih mudah dalam menerima materi.

Pengetahuan seputar organisasi dan psikologi juga hendaknya tersampaikan, sebab kedua materi tersebut adalah hal mendasar oleh seorang pemimpin, sehingga dalam implementasinya akan lebih baik.

Manajemen waktu yang baik juga perlu kita berikan kepada peserta agar dalam mengelola waktu dapat lebih optimal.

Manajemen waktu yang baik dapat teraplikasikan dalam sebuah permainan berkelompok, misal peserta kita minta untuk membuat sebuah kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang.

Selanjutnya teknis dari permainan adalah susun gambar acak menjadi sebuah cerita berdasarkan informasi dan instruksi oleh pemateri.

Kelompok yang dapat dengan cepat menyelesaikan misi dengan benar maka akan menjadi pemenangnya.

Mengemas materi kedalam sebuah permainan juga cukup menarik, peserta akan lebih aktif dan ikut terlibat kritis dalam materi yang tersampaikan.

Evaluasi Kegiatan LDK

Setelah berangsungnya pelatihan, jangan langsung lepas tangan begitu saja. Tetap amati dan dampingi peserta jika memang kita butuhkan, peserta yang telah mengikuti pelatihan belum dapat mandiri pemimpin.

Meskipun mereka telah mendapat ilmu dan pelatihan, mereka masih memerlukan pendampingan dan pengalaman.

Berikan arahan dan berbagilah tips pada mereka seputar kepemimpinan, jika memang perlu berikan motivasi agar semangat mereka tetap membara.

Dari berlangsungnya pelatihan, selalu catat hal-hal yang penting untuk mempelajari kembali dan dapat kita jadikan sebagai materi tambahan.

Seorang pemateri sebaiknya jangan cepat merasa puas dengan ilmu yang ia miliki, selalu haus ilmu adalah salah satu ciri manusia yang beruntung.

Setelah kegiatan pelatihan kita lakukan, buatlah semacam check list terhadap kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana.

Tujuannya untuk mengevaluasi kegiatan dan materi apa saja yang telah terlaksana dan materi dan kegiatan apa saja yang terlewatkan sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam melaksanakan pelatihan berikutnya.

Demikian adalah penjelasan dari Konsep dari LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) dan Cara Pengaturan Waktu.

Intinya dalam sebuah pelatihan pemateri hendaknya menguasai materi yang akan tersampaikan dan dapat membangun suasana yang kondusif saat pelatihan.