Labinov ‘Beken’ Melenggang ke Top 45 Sinovik 2019

Diposting pada

BERITAKU.ID, INOVASI – Labinov. Prestasi membanggakan di bidang inovasi pelayanan publik kembali ditorehkan oleh Pemkot Makassar. Kamis (15/8/2019).

Kali ini, Labinov Beken (Laboratorium Inovasi Berbasis Kemitraan) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar berhasil menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Tahun 2019 yang digawangi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi ini. Perjuangan teman – teman SKPD mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Tentunya, capaian ini menambah semangat kerja kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Makassar,” ucap Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb.

Berkat prestasi itu, Pemkot Makassar berhak mendapatkan kucuran Dana Insentif Daerah (DID) dari Kementerian PAN-RB. Selain itu, Makassar juga bakal menerima penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik yang akan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada akhir September 2019.

Iqbal Suhaeb berharap prestasi ini dapat terus berlanjut hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Labinov Beken bisa mewakili Indonesia berkompetisi di tingkat dunia pada United Public Service Award (UNPSA) yang diselenggarakan PBB.

Kepala Balitbangda Makassar Puspa Ariyati menuturkan, keunggulan Labinov Beken terletak pada kemampuannya berperan sebagai penghubung dan wadah bagi SKPD, Perusda, dan masyarakat pengguna layanan, dalam menerima pendampingan dari berbagai pihak yang bermitra dengan Labinov Beken untuk merancang, melakukan proses riset, inkubasi dan menguji solusi.

Labinov Beken menggunakan konsep 5D, yakni drum up, diagnose, design, delivery dan display. Labinov Beken juga dilengkapi dengan ruangan representatif yang diperuntukkan tidak hanya bagi SKPD dan Perusda, melainkan juga bagi dunia usaha, media, masyarakat, dan lembaga kemasyarakatan lainnya dalam mengembangkan kreativitas.

“Metamorfosis Labinov Beken akan menjelma menjadi living lab yang dapat bernilai komersil dan menjadi wadah stimulan bagi lahirnya wirausaha baru,” ungkap Kaban Puspa Ariyati.

Ia menambahkan, Labinov Beken disebut juga berbasis kemitraan karena dalam pelaksanaannya bermitra dengan berbagai pihak, di antaranya United Nations Development Program (UNDP), Yayasan Bakti, Pulse Lab Jakarta, Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Kemenristekdikti serta lembaga perguruan tinggi yang ada di Makassar.

Sejak dibentuknya, Laboratorium Inovasi telah melakukan pendataan dan pendampingan inovasi sebanyak 142 inovasi di tahun 2017, 185 inovasi di tahun 2018, dan 218 inovasi hingga Juni 2019.

Beberapa diantaranya berhasil menjuarai lomba inovasi baik skala provinsi, nasional maupun internasional, seperti Home Care penghargaan Sinovik Tahun 2016, Lorong Sehat (Longset) dan Dongeng Keliling (Dongkel) tahun 2017.

Penghargaan internasional untuk inovasi Pete – Pete Anak Sekolah (Pasikola) pada kategori Smart Mobility of Transportation di Taipe (Taiwan), serta menduduki peringkat ke tiga pada ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2017, dan meningkat menjadi peringkat ke dua pada ajang yang sama untuk tahun 2018. Tahun ini, Labinov Beken berhasil masuk dalam Top 99 dan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik.

Labinov Beken bertengger di posisi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik bersama delapan kota lainnya di Indonesia yaitu :
1. Pemerintah Kota Ambon – Ambon City of Music
2. Pemerintah Kota Cilegon – Kader Gegana Pedes (Gerakan Warga Binaan Peduli Kesehatan)
3. Pemerintah Kota Cimahi – Gastrodiplomacy Cireundeu
4. Pemerintah Kota Denpasar – Senyum Melia di Tubin
5. Pemerintah Kota Malang – Brexit (Braille E-Ticket And Extraordinary Access For Visual Disabilities)
6. Pemerintah Kota Manado – Panada (Portal Analisis Data Berbasis Peta)
7. Pemerintah Kota Palembang – Selfi (Sekolah Filial – Layanan Pendidikan Formal Narapidana Anak di LPKA Klas I Palembang)
8. Pemerintah Kota Tangerang – Pelayanan Kunjungan Rumah Cageur Jasa

Sinovik 2019 diikuti kementerian, dan lembaga, serta kabupaten, kota dari berbagai provinsi di Indonesia. Tahun ini ada 3.156 proposal yang mendaftar. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2.824 proposal.