Ombak Komunikasi Dalam Gelombang Organisasi
Gelombang Organisasi Diurai Dengan Ombak Komunikasi

Ombak Komunikasi, Dalam Gelombang Organisasi

Diposting pada

Maju mundurnya organisasi melewati berbagai tahapan, Dengan Gelombang dan Ombak Komunikasi Dalam Membangunnya.

Beritaku.Id, Organisasi Dan Komunikasi – Menghindari memakai energi lebih pada hubungan dalam berkomunikasi, maka dibutuhkan efektiftas dalam komunikasi organisasi tersebut.

Kemunikasi adalah wadah (kendaraan) untuk menyampaikan sebuah pesan. Dan karenanya memiliki hambatan. Jika kendaraan tersebut berupa perahu dilautan (manusia). Maka tentu ada mendapatkan tantangan ombak dan badai dalam komunikasi tersebut.

Gelombang kehidupan organisasi dan dalam berkomunikasi, membutuhkan komunikasi efektif pada setiap gagasan dan idenya.

Komunikasi yang efektif dalam organisasi akan membantu penyampaian pesan yang lebih akurat. Melewati tahapan dan gelombang penyampai (pemberi pesan).

Fungsi Komunikasi Pada Ombak Hubungan Dalam Organisasi

Hubungan itu tidak selamanya landai dan tidak selamanya gunung. Kadang harus berombak dan bergemuruh. Penyampaian maupun isi dalam hubungan tersebut.

Jika kehidupan sosial adalah lautan yang luas, dengan air dan segala biota yang ada didalamnya. Maka sebaiknya melakukan adaptasi dengan keadaan alam laut (sosial) tersebut.

Oleh Sendjaja tahun 1994,  fungsi komunikasi di dalam organisasi yaitu ;

  1. Fungsi Informatif – Wadah sebuah organisasi akan memberikan pencerahan kepada anggota dan khalayak ramai dengan informasi yang di berikan.
  2. Fungsi Regulatif – Merupakan kebijakan yang dibuat dalam satu organisasi dan berlaku bagi semua anggota
  3. Fungsi Persuasif – Mengajak orang lain dengan cara memberikan contoh yang baik.
  4. Fungsi Integratif – Hubungan antara satu dengan yang lain. Dalam sebuah organisasi yang menjalin dan menjamin hubungan antara anggota yang ada didalamnya.

Fungsi Informasi Pada Komunikasi

Memiliki isi dan maksud dari sebuah pesan yang akan disampaikan, hal ini bersifat informatif. Dalam bahasa umumnya adalah bisa bersifat pengumuman atau penyampaian.

Maka untuk hal tersebut, dilakukan dengan memberikan pemahanan tentang sebuah pesan yang akan disampaikan.

Seperti: Undangan pertemuan dalam organisasi. Bersifat informatif dan hampir tidak terjadi diskusi, dalam pesan tersebut.

Fungsi Regulatif, Dalam Organisasi

Seprangkat aturan yang dibuat, membutuhkan susunan yang sistematis. Bentuk komunikasi tertulis dalam sebuah organisasi menjadi sebuah sistematika penting dalam wadah tersebut.

Regulasi paling dasar pada organisasi resmi adalah Anggaran dasar dan Anggaran Rumah tangga. Yang mengikat seluruh anggota organisasi.

Atau aturan lainnya yang dibuat untuk seluruh anggota. Dasar pijakan dari sebuah organisasi dalam hal komunikasi, untuk mengetahui adil atau tidak adalah berjalannya sistem sesuai dengan aturan tertulis.

Seorang anggota organisasi tidak bisa di sebut melanggar aturan, bilamana belum mengetahui regulasi yang ada.

Fungsi Persuasif, Pendekatan Humanistik Organisasi

Mendahulukan nilai-nilai kemanusiaan dalam sebuah aturan dan kebijakan, menghargai sifat humanistik dalam sebuah pelanggaran.

Pendekatan persuasif ditunjang oleh komunikasi dan hal itu menjadi fungsi persuasif dalam sebuah organisasi.

Sebuah regulasi yang dibuat. Tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh oleh semua anggota organisasi tersebut. Ada faktor internal dan sangat pribadi biasanya menjadi alasan.

Sebuah pendekatan yang baik dibutuhkan, mengurai pelanggaran menjadi kepatuhan. Mengarahkannya untuk patuh atau memberikan toleransi untuk melanggar.

Fungsi Integratif, Solidnya Sebuah organisasi

Anggota organisasi menjadi patuh dengan seluruh aturan yang dibuat. Itu menjadi harapan dalam sebuah organisasi.

Letak manfaat komunikasi adalah menciptakan integrasi antara seluruh anggota organisasi.

Dengan komunikasi yang baik, maka penyampaian pesan yang tepat, menjadikan solidnya anggota organisasi. Dalam menyelesaikan seluruh program organisasi yang menjadi target dan fokus sebuah wadah.

Pendekatan Komunikasi, Hindari Germuruh Ombak dan Gelombang Organisasi

Dalam Organisasi membutuhkan pendekatan komunikasi diantaranya adalah :

Metode Pendekatan Sistem Dalam Komunikasi

Karl Weick memberikan penekanan pada sistem hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan musuh dari sebuah organisasi.

Maksudnya adalah struktur organisasi akan menciptakan kekakuan komunikasi dalam organisasi. Hierarki akan membawanya seperti itu.

Pola komunikasi dari bawahan tidak selamanya diperbolehkan untuk berkomunikasi ke atasan tertinggi.

Selain itu, Weick memiliki pandangan bahwa organisasi sebagai suatu kehidupan organik atau mahluk hidup.

Organisasi harus mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi dan perubahan baik perubahan teknologi. Maupun perubahan prilaku anggota.

Menurutnya, suatu organisasi akan sangat berkembang bilamana para anggota memiliki kebebasan dan komunikasi interaktif, komunikasi yang menjalin hubungan baik.

Weick juga melihat bahwasanya organisasi itu sebagai suatu bagian dari proses berevolusi. Yang bersandar pada 3 hal proses yaitu penentuan, kemudian seleksi dan selanjutnya penyimpanan.

Adapun metode pendekatan dalam sebuah komunikasi sebagaimana fungsi komunikasi dalam organisasi, menurutnya adalah:

Komunikasi Dengan Pendekatan Budaya

Clifort Greetz Melakukan pendekatan dan memahami budaya atau kebiasaan oranglain dipandang efektif untuk mengendalikan organisasi.

Tidak ada manusia yang tidak memiliki budaya. Prilaku mereka banyak dibentuk oleh budaya yang melatari mereka.

Pendekatan budaya dalam aplikasinya, bukan sekedar bertanya tentang nilai budaya. Tapi menyelami kedalaman mereka memaknai budaya dan kepatuhan terhadap budaya mereka.

Perbedaaan budaya yang membentuk sifat pribadi dengan organisasi akan menciptakan konflik dalam diri mereka. Sehingga dibutuhkan upaya mengetahui alur budaya. Dan mencari sinergitas dan menciptakan integrasi dalam komunikasi.

Pola Komunikasi Pendekatan Kritik

Melakukan perbaikan dan menyempurnaan organisasi dengan memberikan ruang kepada anggota untuk menyampaikan kritik terhadap sebuah kebijakan organisasi.

Tidak semua orang memahami pendekatan ini. Banyak yang resisten dengan pendekatan kritik. Menganggap bahwa yang memberikan kritik adalah musuh organisasi.

Pada hakikatnya keliru jika memandang bahwa kritik adalah musuh sebuah organisasi.

Sebuah kritikan biasanya menjadi ungkapa kejujuran atas ketidak puasan anggota pada sebuah organisasi. Kritikan adalah ombak organisasi, bukan untuk dihindari dalam hal komunikasi tapi dilalui dengan cara yang elegan.

Pendekatan kritik adalah mengetahui akar kritik. Penyebab dan solusi yang ditawarkan.

Arah Gelombang Dan Ombak Komunikasi Sebuah Organisasi

Pada perjalanan sebuah organisasi dengan alur komunikasinya, maka terdapat arah:

1.Komunikasi kebawah

Lebih kepada komunikasi antara atasan dengan bawahan, untuk melakukan pengarahan pada sebuah kegiatan atau tugas yang akan dijalankan.

Komunikasi ini adalah bersifat instruksi. Atau lebih banyak kepada perintah sebuah pekerjaan kepada staff atau bawahan.

2.Komunikasi keatas

Komunikasi ini memiliki prosedur dari bawah keatas, atau dari staff kepada atasan untuk mempertanyakan atau klarifikasi mengenai tugas. Atau melakukan pelaporan atas tugas yang dilaksanakan.

Komunikasi ini bersifat jawaban atas pertanyaan atasan, atau melakukan klarifikasi. Atas informasi yang disampaikan oleh atas.

3.Komunikasi Horizontal

Ini merupakan komunikasi antara atasan dengan atasan, atau sesama middle manager atau juga sesama bawahan dalam sebuah organisasi.

Komunikasi yang sejajar, atau bersifat diskusi pada jabatan yang sama tinggi.

Formasi Komunikasi Organisasi

A. Komunikasi Internal Dan Gelombang Organisasi

Komunikasi yang terjadi didalam sebuah organisasi, baik berupa komunikasi personal maupun komunikasi kelompok.

Komunikasi ini menyampaikan informasi yang bersifat internal atau biasa disebut dengan rahasia organisasi.

B. Komunikasi Eksternal

Komunikasi keluar dari organisasi, yang dimana menjadi informasi atau sebuah regulasi yang diputusan dlam sebuah organisasi.

Dimana hal itu untuk menyampaikan sebuah keputusan yang akan dilaksanakan. Atau meminta koreksi dari publik mengenai kebijakan yang telah diambil tersebut.

Hal ini merupakan sebuah kebijakan yang telah diputuskan oleh sebuah organisasi dan disampaikan kepada khalayak ramai.

Ukuran Untuk Efektifnya Komunikasi Dalam Organisasi

Dalam hal mengetahui tingkat efektitas komunikasi sebuah organisasi, dapat diketahui dengan beberapa ukuran, yakni:

Komunikasi Aktifitas Dan Kejasama Berjalan

Maksudnya, aktifitas dan kegiatan organisasi terus berjalan, aktifitas atau sekumpulan orang, dengan kerjasama satu sama lain.

Adapun aktifitas yang dijalankan adalah mengarah pada tujuan organisasi tersebut. Sehingga persona atau pejabat yang ada didalam mengerjakan apa yang menjadi bagian dari job desk yang diberikan.

Organisasi menuntaskan beban kerja yang ada pada bagian-bagian dalam sebuah wadah atau lembaga. Sementara pelaksanaan kegiatan organisasi tersebut menciptakan hubungan yang baik atau kerjasama yang sehat dalam organisasi.

Persaingan dalam organisasi adalah wajar, sepanjang persaingan tersebut menciptakan dan berlomba untuk memiliki kinerja yang baik.

Produktifas Komunikasi

Atau hasil output dari aktifitas yang dijalankan tersebut, bisa dilihat dan dikoreksi didalamnya.

Produktifitas bisa diukur, dengan volume atau jumlah dari output sebuah kegiatan organisasi.

Semakin banyak produksi atau pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi, maka dianggap komunikasi dalam organisasi tersebut efektif. Untuk mengarahkan prilaku anggota sesuai dengan keinginan organisasi (program).

Komunikasi Terkontrol dan Bisa Di Evaluasi

Pengertian Organisasi terkontrol dan bisa dievaluasi adalah dimana organisasi dalam menjalankan tujuan, harus memiliki ciri bisa di evaluasi.

Terkontrol maksudnya tetap berjalan sesuai dengan aturan dan tujuan organisasi. Sementara di evaluasi maksudnya, melakukan penyempurnaan terhadap segala kekurangan yang didapatkan.

Dalam hal evaluasi tersebut, pimpinan organisasi bisa mengambil kebijakan melakukan penggantian personil, sepanjang diatur dalam peraturan organisasi.

Komunikasi yang terkontrol adalah komunikasi yang dipahami oleh semua anggota.

Memiliki Periodisasi Kepengurusan, Dalam Gelombang Organisasi

Tidak ada jabatan yang abadi, ini menjadi prinsip dasar yang harus kita sepahamkan. Termasuk jabatan organisasi pada masanya akan berakhir.

Sehingga periodisasi organisasi dilakukan dengan melakukan pergantian secara bertahap ketika sampai masa periode, atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Organisasi menjadi kerdil kalau tidak memiliki periode kepengurusan (tentu berbeda dengan perusahaan keluarga). Tapi organisasi sosial dan kepemudaan serta kemasyarakatan.

Hanya bisa dipandang memiliki komunikasi yang efektif. Jika terdapat pergantian pengurus yang periodik.

Tanpa pergantian secara periodik, maka dipastikan organisasi tersebut tidak melakukan pengkaderan atau persiapan menciptakan kepemimpinan.

Periode adalah gelombang kepengurusan pada setiap organisasi, dan hal itu telah diatur secara seksama dalam peraturan sebuah organisasi.

Memiliki Sekretariat

Pengertian Organisasi memiliki sekretariat adalah organisasi memiliki suatu tempat khusus, dengan alamat yang jelas.

Dan memungkinkan untuk dilakukan komunikasi baik seluler maupun email dan sebagainya.

Organisasi harus memiliki tempat khusus. Meski pada kondisi teknologi yang semakin maju. Komunikasi organisasi telah bergeser dari komunikasi denagn surat menjadi komunikasi dengan memanfaatkan media sosial.

Demikian artikel tentang tantangan atau ombak dalam komunikasi, sebagai bagian dari gelombang organisasi.

Beritaku: Komunikasi Dalam Organiasi

Sumber Lain: Tentang Komunikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *