BERITAKU.ID, GOWA – Tongkat stapet kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi dasar sebuah struktur oragnisasi yang dewasa dalam mengeja bait-bait pergerakan. Senin (22/7/2019).
Semua karena misi keorganisasian menjadi pengaruh akan terciptanya sebuah identitas, perjuangan pergerakan massif dalam mendidik kader agar kedewasaan lahir secara berkelanjutan, Konfercab Gowa Raya.
Himpunan Mahasiswa Islam atau biasa disingkat (HMI) sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Sejak didirikan tanggal 5 Februari 1947 oleh ayahanda Prof Lafran Pane , HMI sangat berkontribusi memperjuangkan dan merawat IndOnesia dalam bingakai ke Islaman dan kemanusian. HMI juga sebagai lokus peradaban untuk menciptakan manusia yang unggul dalam bidan politik, pendidikan, agama dan budaya.
Keberhasilannya HMI tidak lepas dari peran dan kontribusi kader untuk menghasilkan regenerasi sebagai pelanjut atau pewaris organisasi kedepan.
Ketua Komisariat Munir Mulkhan dalam Hal ini, Abdul Latif sangat menyayangkan persoalan Konfercab Gowa Raya kurang lebih tujuh bulan belum ada kejelasan yang pasti.
“Untuk itu meminta kepada Ketua Badko SULSEL-BAR dalam hal ini Kakanda La Nyala Soewarno segera memberikan teguran kepada steering dan panitia pelaksana agar polemik yang terjadi di Konfercab Cabang Goraya dapat terselesaikan,” tegas Abdul Latif.
Lanjutnya, Sangat disayangkan jika organisasi yang notabenenya yang begitu besar membuat regenerasi itu terhambat hanya persoalan kepentingan individu atau kelompok dalam memperebutkan tahta kekuasaan.
“Kader membutuhkan nahkoda yang progres untuk kemajuan HMI kedepan bukan transaksi politik yang menghambat jalannya organisasi,” tutupnya.
Pentingnya sebuah kebijakan yang berpihak pada sistem akan menjadi referensi utama dalam menjalankan sebuah roda organisasi di tengah pesatnya perkembangan zaman.(*)