BERITAKU.ID, MAKASSAR – Adanya pertikaian yang terjadi semalam antar mahasiswa Papua dan sejumlah masyarakat sempat membuat gaduh. Suasana panik seketika tatkala kaca bangunan asrama yang berlokasi di jalan Lanto Dg Pasewang pecah akibat lemparan batu, Senin (19/8/2019) malam.
Belum jelas motif pelemparan batu tersebut sekalipun saat ini kondisi sudah mulai kondusif.
Yahya salah satu tokoh masyarakat Papua mengatakan saat ini, ia bersama warga Papua lainnya meminta perlindungan kepada pihak berwajib dan juga pemerintah setempat dengan adanya kejadian ini. Ia berharap kondisi bisa segera stabil agar dapat kembali beraktifitas seperti semula.
“Sebagai tokoh masyarakat Papua, tentunya berharap ini segera diredam. Meminta pihak berwajib bersama pemerintah untuk melindungi hak hidup kami di Makassar,” pinta Yahya.
Anto, Ketua Asrama Papua menuturkan saat ini ia bersama teman-temannya tengah berkumpul di asrama beserta warga Papua lainnya agar kejadian semalam tidak terulang kembali.
“Penghuni asrama saat ini ada 84 orang sudah berkumpul semua ditambah dengan beberapa warga Papua yang hidup di Makassar kami tampung menghindari aksi yang tidak diinginkan. Kami ingin dilindungi,” ucap Anto.
Menyikapi jeritan warga Papua ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersama Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, Sekda Kota Makassar M Ansar, Ketua DPRD Kota Makassar Farouk M Beta, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali dan sejumlah anggota DPRD Kota Makassar lainnya mengunjungi asrama Papua, dan mengajak makan siang bersama sekaligus memberikan jaminan keamanan kepada mereka.
“Selain mengajak warga Papua untuk makan bersama, kesempatan ini saya haturkan berikan jaminan keamanan pada warga Papua yang ada di Makassar dan Sulsel. Untuk sementara akan dijaga dulu oleh beberapa aparat hingga kondisi dipastikan kondusif,” tutur Nurdin di sela-sela makan siang bersama.
Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb yang mendampingi Gubernur Nurdin Abdullah untuk meredam Konflik mengatakan tak perlu takut karena semuanya sudah ditangani oleh pihak berwenang.
“Hilangkan ketakutan itu. Kita semua bersaudara. Mari kita junjung rasa saling menghormati dan saling menjaga.Tidak ada lagi kekerasan dan intimidasi, ada aparat dan camat serta lurah setempat yang akan mengontrol keadaan,” kata Iqbal.
Meski saat ini asrama Papua masih dikelilingi aparat untuk berjaga-jaga namun kondisi di sekitar sudah mulai berjalan aman dan arus lalu lintas juga sudah seperti semula.