Sembako KKB Yang Dibagikan, Politik Atau Politisasi
Sembako KKB Yang Dibagikan, Politik Atau Politisasi

Sembako KKB Yang Dibagikan, Politik Atau Politisasi

Diposting pada

Beritaku.Id, Sosial – Pembagian Sembako oleh DPP KKB yang dilaksanakan beberapa hari lalu, dituding sebagai sebuah kegiatan Politik Praktis.

Abdul Haris Awie (Ketua V, Bidang Organisasi Dan Kelembagaan DPP KKB)

Gemuruh ombak yang menghempas pantai merpati. Pasir memutih di Pantai Bira, Jangan lupa menikmati dinginnya alam kahayya. Pun sesekali kita memakai Tope Le’leng dari Tana Kajang.

Upaya untuk memberikan uluran tangan kepada masyarakat Bulukumba, dalam nuansa KKB Berbagi. Menciptakan Pro Kontra Pasca Pembagian.

Tudingan yang paling mengemuka adalah menganggap bahwa Pembagian tersebut berbau Politik. Gerakan tersebut adalah sebuah gerakan politik.

Kegiatan sosial yang ditujukan kepada beberapa penerima, dengan mengumpulkan uang dari para donatur. Yang tidak tersangkut dengan urusan Politik.

Sebanyak 1000 paket disiapkan untuk Kabupaten Bulukumba. Dari sumbangan orang-orang Bulukumba di perantauan.

Mereka para pengusus DPP KKB dengan sangat bergembira, dan diberikan apresiasi oleh masyarakat Bulukumba. Dengan kegiatan KKB Berbagi tersebut.

Kemampuan DPP KKB untuk menggerakkan sistem, yang didukung oleh banyak akademisi, guru, dokter, dosen dengan posisi Guru Besar atau Professor.

Mereka ini adalah rata-rata Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak boleh masuk dalam ruang Politik praktis. Harusnya begitu.

Mereka dengan sukarela mempersembahkan yang terbaik untuk Kabupaten Bulukumba sesuai kapasitas yang dimiliki.

Sebab dipahami bahwa di masa pembatasan Sosial saat ini dengan wabah Corona. Mereka berhenti beraktifitas.

Disadari pula bahwa pembagian ini jauh dari bawah standar. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Bulukumba.

Namun DPP KKB mengambil sebuah kesimpulan, lakukan apa yang bisa dilakukan. Pada konteks itulah dilaksanakan kegiatan beberapa hari lalu.

Apakah Sembako DPP KKB, Bernuansa Politik?

Kita lihat, kronologisnya. Pernyataan bahwa kegiatan itu berbau Politik karena postingan di media sosial oleh salah seorang pengurus DPP KKB Inisal S.A yang memposting beberapa foto, bersama dengan Tomi Satria Yulianto yang juga sebagai Wakil Bupati Bulukumba.

TSY adalah Wakil Bupati Bulukumba, memiliki kewenangan menerima tamu. Bersosial dengan siapa saja.

Diketahui pula bahwa TSY merupakan salah satu kandidat, untuk Pemilihan Bupati Bulukumba

Berikutnya, SA memposting foto pembagian sembako tersebut, lengkap dengan foto TSY.

Jelas ini mengundang makna bahwa kegiatan DPP KKB adalah kegiatan Politis. Dan ditunggangi. Pendapat itu boleh-boleh saja dengan menganalisa gestur SA dan TSY.

Pendapat semakin mengerucut atas postingan tersebut. Namun harus diakui pula bahwa SA dan TSY adalah sahabat waktu sekolah dan juga seasal Kecamatan.

Tidak ada variabel yang bisa melarang keduanya untuk bertemu, meski pada posisi SA sebagai pengurus DPP KKB dan TSY sebagai kandidat sekalipun.

Platform DPP KKB terbuka dengan siapa saja. Berkoneksi dengan siapa saja. Namun tidak ditunggangi oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu itu DPP KKB, tapi sisi pengurus itu adalah hak pribadi.

Baca juga : Dialog Kepemimpinan Sesi 1

Kembali pada politik Gestur SA dan TSY. Foto yang tersebar itu benar adanya. Namun yang tidak benar adalah ketika disebut bahwa pembagian sembako KKB adalah ditunggangi.

Semua murni dari DPP KKB, dan itu sumbangan dari para donatur yang disalurkan oleh beberapa relawan ke lokasi yang dimaksud.

DPP KKB Semakin Perkasa

Kondisi DPP KKB saat ini dengan dihuni oleh banyak pakar dan konsultan. Membuat posisinya dalam bidikan banyak orang termasuk politisi.

Langkah demi langkah KKB yang diketuai oleh Andi Badi Sommeng dan Sekretaris Hendra Fachri, dalam pengawasan.

Termasuk hak politik pribadi orang-orang yang ada di KKB. Sebab itu merupakan hak asasi bagi setiap orang untuk menentukan arah pilihan politik.

Sayangnya yang banyak menyerang tentang langkah yang diambil KKB dalam KKB berbagi tersebut, berasal dari kalangan politisi atau pendukung calon.

Baca Juga : Dihadiri Ustadz Das’ad Latif 13 Kandidat Berdiskusi, 7 Professor Menjadi Panelis, 5 Partai Bahas Koalisi

Kembali lagi, bahwa TSY dan SA yang terpajang fotonya dalam hubungan pembagian. Padahal tidak ada kaitan langsung pembagian Sembako KKB dengan Politisi yang berkacamata tersebut.

Pertemanan SA dan TSY, adalah kajian sosial humanistik. Yang keliru adalah, postingan medsos tersebu oleh SA. Dengan melampirkan pembagian sembako dan foto berdua dengan TSY. Itu Klaim pribadi SA. Bukan DPP KKB meski SA adalah salah satu pengurus.

Pendapat para “nitizen politisi” juga tidak salah, sebelum dilakukan klarifikasi. Yang keliru adalah ketika ada upaya menjauhkan KKB dengan orang-orang tertentu.

Misalnya jangan berfoto dengan kandidat A atau B. Sebab dia adalah Bakal Calon Bupati.

Kekebasan berpolitik, adalah hak asasi yang dilindungi.

Sekarang kita kembali kepada tatapan mata yang ada di daerah kita Bulukumba. Singkirkan sedikit warna politik yang memeluk hati dan jiwa kita.

Kita mengundang semua yang bernama enterpreneur hebat, baik yang sukses di Bulukumba maupun yang sukses besar di rantau.

Pengusaha yang mungkin juga dirindukan untuk menjadi pemimpin masa depan Bulukumba. Ayolah ulurkan tangan buat mereka. Tetangga mungkin menunggu.

Pemberian KKB itu tidak seberapa. Tidak pula dalam koridor popularitas kandida tertentu.

Politik Kebijakan DPP KKB

Namun jika Pembagian itu dianggap sebagai gerakan Politik, itu benar adanya.

Politik kebijakan DPP KKB namanya. Bukankah kebijakan yang diambil KKB dengan membagikan sembako adalah suatu kegiatan Politik Organisasi?

Hanya saja itu tidak boleh disimpulkan sebagai suatu kegiatan Politik Praktis. KKB bersifat terbuka kepada para dermawan, dan persona siapapun. Namun KKB tidak akan bersikap terwarnai oleh kandidat manapun.

Namun harus diingat bahwa, persona yang ada di DPP KKB memiliki hubungan, pertemanan, kekerabatan atau persahabatan dengan kandidat. Adalah hal yang tidak bisa dipungkiri.

Wallahu Wa’lam

Artikel terkait : KKB CUP 1, Ditutup Gubernur, Ini 8 Tim Lolos