Mukadimah pembuka cemarah atau pidato berupa syair dengan 20 sajak dalam rangka persiapan tampil pada kegiatan publik speaking, ini penting untuk seorang penceramah.
Beritaku.id, Organisasi & Komunikasi – Penggunaan mukadimah, yakni yang berupa syair dalam sebuah pembuka pidato dan ceramah, banyak sekali manfaatnya. Salah satunya adalah, agar pidato dan ceramah tersebut lebih menarik, tidak membosankan, dan mudah mengingatnya.
Oleh: Novianti (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Salam pembuka yang terletak pada bagian awal pidato dan ceramah, merupakan awalan dari pembukaan pidato dan ceramah. Bentuknya dapat berupa kalimat salam, doa, bahkan juga syair dan pantun. Namun apapun bentuknya, konten dari kalimatnya harus terdengar menarik.
Tujuan akhir dari mukadimah ini yakni dapat membuat suatu pidato dan ceramah dapat berjalan dengan sukses. Sehingga, pesan dari pidato dan ceramah tersebut, dapat sampai ke semua pendengarnya dengan baik dan berkesan.
Baca juga beritaku: Pembukaan Pidato Terkeren Dalam Sebuah Acara Formal Dan Semiformal
Penyair Terkenal Dalam Dunia Islam
Abu Nawas
Wafat pada sekitar tahun 810 M, yang merupakan tokoh sastra Islam dan Penyair lyrik, Kebanyakan bertema tentang Cinta hingga Anggur.
Abdul Athiya Ismail Ibnu Qosim
Yakni sastrawan Islam yang lahir pada sekitar tahun 738 M, dan wafat pada sekitar tahun 826 M, Penyair ini memiliki sosok yang sederhana. Kebanyakan karyanya bercerita mengenai Filsafat.
Muti Ibnu Ilyas
Sastrawan ini berasal dari Palestina, yang hidup pada era Bani Umaiah. Maha karya syairnya, memiliki ciri yang sama dengan karya-karya syair Abu Nawas.
Achmad Ibnu Husen
Lahir dan wafat pada sekitar 916 – 965 M, yang terkenal dengan nama Mutanabbi. Para saatrawan Barat memberikan gelar kepadanya sebagai penyair Islam terbesar.
Abul Ula Al-Ma’arif
Lahir pada sekitar tahun 973 M, dan berumur lebih tua 40 Tahun dari penyair Omar Khayyam. Abul Ula Al-Ma’arif merupakan bukan saja seorang penyair besar, namun juga sebagai penulis prosa yang cerdas. Selain itu, penyair ini juga terkenal sebagai pengkritik yang handal. Karya-karya syairnya banyak bersifat Alegoris.
Badruzzaman
Meninggal pada sekitar tahun 1008 M, dan terkenal sebagai penulis prosa bersajak. Istilahnya lebih populer dengan sebutan Moqomat.
Muhammad Qosim Al-Harisi
Penyair ini mengalami masa jayanya pada sekitar tahun 1054-1122 M, dan hasil karyanya hampir sama dengan Badruzzaman.
Baca juga beritaku: Pembukaan Dakwah, 4 Contoh Sambutan Dan Ceramah (Sabar, Ikhlas, Sedekah, Ilmu)
Jalaluddin Arrumi
Lahir dan wafat di Persia, pada sekitar tahun 1207 hingga 1275 M, dan merupakan sastrawan muslim yang telah mempengaruhi peradaban barat. Maha karya syairnya berbentuk masnawi.
Firdausi
Dilahirkan pada sekitar 920 M, yang merupakan adalah seorang tuan tanah di Tus. Tulisannya merupakan persembahan kepada sultan Makhmud, ahli Epik yang ulung.
Hafiz
Penyair ini menerbitkan karyanya yang berjudul Cinta Musim Semi Dan Anggur. Dia juga merupakan penyair dari Persia pertama, yang telah mencapai kemasyhurannya di Benua Eropa.
Ibnu Tufail
Penulis ini terkenal sebagai seorang filsafat, dan penulis prosa, dan Maha karyanya yang populer adalah Hay Ibnu Zaqzhon
Omar Khayyam
Hingga ia wafat pada sekitar tahun 1124 M, yang merupakan seorang ahli filsafat, Omar Khayyam berasal dari Persia yang menuliskan hasil karya filsafatnya dalam bentuk quatrain.
Bukunya yang berjudul Rubaiyat, mengetengahkan filsafat yang bersifat materialistis, dan berpandangan praktis. Buku tersebut berkaitan dengan kehidupan saat ini.
Etikanya idenya berdasarkan pada doktrin Cinta terhadap Tuhan. Karena monumentalnya ia punya karya hingga buku Rubaiyat memiliki terjemahan dalam Bahasa Inggris. Kehidupan Omar Khayyam telah mendapatkan publikasi sebagai sebuah film di Amerika, dengan judul Omar the Tentmaker.
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah seorang penulis filsafat Islam di Pakistan. Karya bukunya yang terkenal berjudul Javid Namah.
Hamzah Fansuri
Hamzah Fansuri merupakan penyair yang bersifat mistik, dan dia adalah salah seorang sastrawan terkenal di Indonesia.
Pengertian Mukadimah Syair Saat Pidato Dan Ceramah
Mukadimah merupakan istilah yang sudah sering kita dengar, terutama saat kita bersiap untuk mendengarkan pidato atau ceramah. Sedangkan pengertian dari Mukadimah itu sendiri adalah suatu pembukaan atau kata pengantar dari sebuah pidato dan ceramah.
Meskipun secara fungsi dari mukadimah hanya berguna sebagai sebuah pendahuluan, namun perannya sangat penting dalam sebuah pidato dan ceramah. Yaitu, untuk dapat menarik perhatian para pendengarnya, hanya dalam waktu yang singkat.
Adapun bentuk dari mukadimah itu sendiri, ada yang berbentuk doa, pantun maupun syair. Dalam pembahasan kali ini, Beritaku.id akan menjelaskan tentang mukadimah dalam bentuk syair, yang contohnya terdapat pada ulasan berikutnya.
Mukadimah Syair Pembuka Pidato
Jika ingin menggunakan syair sebagai pembuka pidato, pastikan harus sesuai dengan konteks dari pidato itu sendiri. Jangan sampai, konten pidato merupakan sebuah ajakan untuk beribadah, namun syairnya mengenai percintaan.
Jika hal itu sampai terjadi, maka pidato tersebut menjadi tidak relevan. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi sebuah kegagalan, karena pesan dari isi pidato tersebut tidak tersampaikan dengan baik.
Mukadimah syair juga berfungsi untuk membuat suasana pidato menjadi lebih santai. Setiap syair yang terselip dalam pidato, akan membuat para pendengarnya menjadi lebih terhibur dan dapat terhindar dari kebosanan.
Contoh Mukadimah Syair Pembuka Pidato
Contoh 1
Alhamdulillah, dengan segala keberkahan Allah yang telah memberikan kita dengan begitu banyak nikmatnya, dan tidak dapat terhitung jumlahnya
Shalawat serta salam kita tujukan kepada Nabi Besar kita Muhamad Sallalahu Alaihi Was Salam, beserta sahabat dan pengikutnya, hingga saat hari kiamat tiba.
Contoh 2
Assalamualaikum,
Segala sesuatunya hanyalah milik Allah semata, karena berkat nikmat hidayah, dan karunianya kita masih mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dalam acara maulud nabi pada hari ini. Karena tanpa kedua nikmat tersebut, segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan mendapatkan restu dari Allah.
Dan perlu saudara semua ketahui, tidak semua orang akan mendapatkan nikmat Nya. Oleh sebab itu, kita selaku orang yang terpilih harus selalu senantiasa bersyukur, karena Allah telah memberikan keimanan itu kepada kita masing-masing
Berbahagialah, karena kita termasuk sebagai hamba yang terpilih, dan Allah juga akan selalu mengingat kan kita, untuk menjadi manusia yang baik. Dalam sabda Rasulullah beliau berkata, “Siapapun yang terpilih oleh Allah, niscaya dia akan mendapatkan pehamana tentang agama”
Tak lupa sholawat serta salam kepada Nabi Muhamad Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena berkat perjuangannya, kita mendapatkan hidayah betapa manisnya Islam. Dan kita masih dapat merasakan semua perjuangannya hingga saat ini.
Contoh 3
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.
Sumber: Pendidik.co.id
Contoh 4
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ،السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ فَرَضَ لِمَنِ اسْتَطَاع فِيْ سَبِيْلِهِ الْحَجَّ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْأَحَدُ الصَّمَدْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُالْعِبَادِ، وَصلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى اٰلِهِ وَ جَمِيْعِ اَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمِعَادِ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ أَمَّا بَعْدُ
Bismillahir rohmanir rohiim. Asslamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh. Al-hamdulillahi lladzi farodho limanis tatho’a fi sabilihi al-hajj, Asy-hadu anlaa-ilaha illallahul-ahadus shomad, wa Asy-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluhu khoirul-‘ibad, wa shollallahu wa sallam ‘ala sayidina wa nabiyina wa habibina Muhammad, wa ‘ala alihi wa jami-‘i as-habihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumil- mi’ad. Labbayka Allohuma Labbayk Labbayka la-syari kalaka labbayk, inal-hamda wanni’mata laka walmulk la-syarikalak. Amma Ba’d.
Sumber: Pendidik.co.id
Syair Penutup Pidato Yang Menarik
Syair merupakan rangkaian kata-kata indah, yang dapat berfungsi sebagai penyampai pesan. Adapun beberapa media penyampai pesan yang biasa menggunakan syair adalah buku, lirik dalam lagu, dan juga pidato.
Konten dari sebuah syair, dapat merupakan pernyataan isi hati, rangkuman dari isi pidato, dan juga permohonan maaf sebelum pidato berakhir. Untuk pembahasan kali ini, Beritaku.id akan mengetengahkan beberapa contoh penutup pidato dengan syair yang menarik.
Contoh 1
Syair Penutup Pidato Hari Kemerdekaan RI
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa
Perjuangan pahlawan yang gagah perkasa
Melalui keringat dan darahmu
Membuat kita masih berdiri di negara ini
Mari kita jaga dengan sekuat tenaga
Melalui bekerja dan berkarya
Tunjukkan kepada semua
Bahwa kita adalah generasi merdeka
Contoh 2
Syair Penutup Pidato Acara Resmi
Kami tutup salam perpisahan ini
Dengan tutur kata yang penuh arti
Permohonan maaf dengan kerendahan hati
Kesalahan dalam tiap bait pidato ini
Contoh 3
Syair Penutup Sambutan Perpisahan
Maafkan segala kesalahan yang ada
Segalanya adalah kekhilafan semata
Salah kata karena taraf belajar
Tiada ada bedanya dengan mualaf
Demikian syair sambutan ini kami sampaikan
Sebatas acara dalam perpisahan ini
Salah kata tolong maafkan
Dalam setiap kata maupun tindakan
Contoh 4
Syair Penutup Umum
Dari sekian kata dan kalimat yang saya haturkan pada mimbar acara ini, yang terbaik maka ambilah dan jika itu yang terburuk, maka buanglah. Marilah kita saling memaafkan, dan akhir kata saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Penutup
Agar suasana dalam suatu pidato menjadi lebih terasa santai, biasanya akan terselip syair-syair indah yang sarat akan makna. Cara tersebut merupakan salah satu teknik yang cukup efektif untuk mencairkan suasana yang kaku. Namun memang tetap harus mempertimbangkan faktor dari konsep acara itu sendiri tentunya.
Namun untuk acara pidato yang bersifat semi formal seperti hari raya misalnya, jangan ragu untuk menggunakan teknik menyelipkan syair tersebut. Syair-syair yang indah tersebut bahkan akan menarik atensi para pendengar pidato yang datang. Bukan hanya terdengar indah, syair-syair tersebut pun menjadi sesuatu kalimat yang ikonik bagi para pendengarnya.
Apabila setiap kalimat dalam syair tersebut terucap dari seorang pembawa acara yang profesional, maka suasana pidato tersebut malah akan jauh dari kata membosankan. Sehingga harapannya adalah, semua isi dari pidato dapat tersampaikan dengan baik kepada semua undangan yang hadir.
Referensi: Karyapemuda, Alfikeer.