Merindukan seseorang itu subjektif, namun jika kita dirindukan seseorang, itu sangat bermakna, bagaimana dengan umat Rasul yang dirindukan Surga?
Merindukan seseorang itu subjektif, namun jika kita dirindukan seseorang, itu sangat bermakna, bagaimana dengan umat Rasul yang dirindukan Surga?