Bicara
Komunikasi Dalam Keseharian Maupun Dalam Ruang Kerja

3 Hal Karakter Komunikasi, Beda Dengan Publik Speaking

Diposting pada

Komunikasi Dengan Simpel, Hanya dengan 3 Hal Yang kita kuasai Dalam Karakter Komunikasi yang membuatnya lebil simpel dari Publik Speaking atau Public Speaking

Beritaku.Id, Pendidikan – Dalam hal komunikasi, selain metode Publik Speaking (public speaking) kita kenal juga metode Karakter Komunikasi yang merupakan salah satu metode simpel untuk mereka yang akan tampil didepan orang banyak.

Hal Karakter Dalam Komunikasi

Mendayu-dayu dengan intonasi saja tidak cukup tanpa karakter yang tepat, untuk menguasai hal tersebut, berikut akan kita bahas mengenai bagian yang menjadi kebutuhan saat berkomunikasi.

Ketiga hal dalam Karakter Berbicara yang akan dikaji mendalam adalah : Adaptasi, Logika dan Estetika (bukan retorika saja).

Adaptasi Dalam Karakter Komunikasi

Kita akan bertanya Siapakah pembicara hebat di dunia?

Ternyata pembicara terhebat di dunia, bukanlah yang banyak berbicara, tapi pendengar yang baik.

Bila publik speaking cenderung komunikasi satu arah, maka karakter berbicara mengutamakan komunikasi 2 arah.

Dalam Beberapa Hal Kajian, Karakter Komunikasi Memiliki Perbedaan Dengan Public atau Publik Speaking

Disini titik lemah Publik Speaking dari Karakter Komunikasi, hingga Publik Speaking di anggap oleh sebagian orang telah Ketinggalan Zaman.

Pada pemahaman berikutnya pula, maka menjadi pendengar yang baik dan tidak serta merta memotong pembicaraan orang lain, merupakan ciri orang yang memiliki kemampuan menyampaikan pendapat yang baik.

Karakter berkomunikasi memberikan perhatian berbicara interpersonal.

Sehingga Dalam hal karakter didalam hubungan berbicara, penekanannya mendahulukan oranglain berbicara, adalah etika bicara yang harus di miliki oleh pembicara.

Sebab seorang pembicara tidak senang, ketika pembicaraannya di potong secara tiba-tiba, ini hukum manusiawi yang dimiliki setiap orang.

Adaptasi bagaimana sebaiknya

Beberapa adaptasi yang harus di miliki pada saat berbicara dengan orang lain, yakni:

  1. Mengangguk,
  2. Memperhatikan,
  3. Berbicara pada saat yang tepat,
  4. Menyesuaikan dengan pembicaraan orang lain,
  5. Mampu menahan diri untuk tidak melakukan klarifikasi secara tiba-tiba.

Belajar ritme bicara orang lain, meski pada sebagian orang memiliki keluhan, bahwa ketika tidak memotong pembicaraan sekarang, biasanya lupa apa hal yang akan kita klarifikasi.

Selanjutnya, Tetap pertahankan adaptasi (jangan memotong pembicaraan oranglain), sebab tidak lebih penting melakukan klarifikasi dengan memotong pembicaraan. Daripada adaptasi (ini sisi etika komunikasi), itu alasan kenapa kajian karakter berbicara mendahulukan Adaptasi dari 2 hal lainnya (logika dan estetika).

Tunggu Pada waktu yang tepat, jika tidak cukup waktu yang di berikan, maka masih ada hari lain, untuk melakukan klarifikasi.

Penekanan adaptasi adalah membuat orang yang sedang berbicar, merasa senang dengan adaptasi ini.

Logika Komunikasi

Adaptasi bagus,

tapi komunikasi tidak bersinergi,

atau ketika waktunya berbicara,

semuanya telah melupakan apa yang seharusnya akan terungkapkan,

Apakah kita merasakan keluhan ini? itu biasa saja!

Semua orang pernah mengalami hal tersebut.

Tapi kajian logika pada karakter berkomunikasi, menghargai perbedaan pendapat.

Dalam Karakter Komunikasi Hal Yang Berhubungan Dengan Logika Dikupas Secara Terbuka

Maka, bukan pada persamaan isi otak setiap orang. Sebab tidak ada manusia yang memiliki isi file pengetahuan/ilmu yang sama dalam isi otaknya.

Perbedaan pendapat tersebut, yakni :

Berbeda jurusan saat kuliah, maka pasti beda pandangan salam satu objek.

Sama jurusan sekalipun, tapi file-file yang mengisi dalam otak manusia memiliki banyak perbedaan.

Hal ini terpengaruh oleh:

  1. Self experience (pengalaman pribadi) yang berbeda,
  2. Kultur yang tidak sama.

Intinya kita memiliki banyak perbedaan dengan orang lain.

Namun bukan perbedaan yang akan kita bahas, tapi kajian logika pada karakter berbicara.

Adalah bagaimana mengaktifkan file-file yang berbeda dalam sistem saraf otak, hingga untuk disampaikan kepada orang lain.

Maka Dengan cara yang cepat, tepat dan akurat, ini akan terkaji lebih dalam pada metode karakter berbicara.

Publik speaking tidak secara terbuka mengajarkan bagaimana seorang calon pembicara bebas dengan kecepatan berpikir, sementara karakter berkomunikasi belajar tentang kecepatan berpikir/logika.

Estetika Pada Karakter Komunikasi

Estetika adalah seni atau biasa kita sebut retorika.

Retorika atau Seni komunikasi, ini yang banyak kita pelajari dalam kegiatan publik speaking, lebih kepada bagaimana mengatur gestur, mimik muka, dan intonasi.

Kajian retorika, telah kita ajarkan saat kita mulai SMP, SMA dan sampai kepada kajian-kajian di dalam kampus.

Baik kegiatan intrakokurikuler maupun ekstra kokurikuler, namun tidak sedikit yang gagal dalam mengaplikasikan retorika tersebut.

Masih gemetaran pada depan umum, apakah retorika bermasalah?

Tidak selamanya begitu, karena gemetar ketika berbicara didepan umum disebabkan oleh:

  1. Kecepatan berpikir,
  2. Terkunci dengan kata-katanya sendiri, dan
  3. Tidak mengetahui mau berbicara apa.

Estetika, akan banyak mengupas tentang keindahan atau seni komunikasi, namun seni saja tidak cukup, tanpa logika dan adaptasi.

Retorika itu penting, namun adaptasi (etika komunikasi) dan isi komunikasi (isi pesan/logika) lebih penting.

Publik Speaking Atau Public Speaking

Lebih kepada penekanan berbicara publik, atau tampil didepan orang banyak, sementara karakter berkomunikasi memberikan penekanan pada komunikasi personal.

Metode Imphas Pilar pada Karakter Komunikasi Dibahas pada artikel berikut ini.