Keteladanan Nabi Ishaq AS adalah pelajaran yang dapat kita implementasikan dalam hidup kita. Setidaknya ada 4 tauladan dari kisah serta mu’jizat yang beliau dapatkan. Namun bagaimana kisahnya mulai dari keluarga hingga wafat?
Beritaku.id,- Kisah Para nabi dan Rosul_ Tuhan memberagamkan bumi menjadi dunia yang sangat menyenangkan dan berwarna. Membuat para ummat manusia terlena akan gemerlapnya. Hingga turunlah Nabi dan Rosul yang mulai membenarkan mereka ke jalan-Nya. Nabi Ishaq, mahluk istimewa-Nya yang turun dan mulai bersuara untuk-Nya.
Oleh: Ayu Mesaroh (Penulis Kisah Nabi dan Rosul)
Dalam dunia ini, terdapat begitu banyak jenis makhluk yang Allah ciptakan untuk memperlihatkan bagaimana keberagaman dunia. Dari yang kecil hingga besar. Yang memiliki kuasa hingga yang menjadi budak belaka.
Mereka tercipta untuk satu tujuan. Yakni menyembah Allah. Melakukan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Baca juga beritaku: Sejarah Singkat Dzulkifli AS, Keteladanan & 2 Godaan Iblis
Hingga bermanifestasi menjadi salah satu tolak ukur mereka, dan menjadi barometer dalam memantaskan diri, apakah layak nantinya mereka berada pada sisi Allah yang baik, atau buruk saat akhirat tiba.
Makhluk tersebut terbagi atas 2 jenis makhluk Allah. Yakni makhluk Allah yang bertakwa, memiliki kekuatan iman yang sangat luar biasa, selalu taat pada Allah. Dan makhluk-makhluk tersebut, sering kita kenal sebagai para Nabi dan Rosul.
Mereka yang memiliki iman dan ketakwaan, serta keteladanan yang luar biasa, dan berbeda dari makhluk Allah yang lainnya. Termasuk dengan salah satu Nabi yang akan kita bahas dalam artikel kali ini. Ialah, keteladanan dari Nabi Ishaq AS. Mari kita bahas.
Keluarga Nabi Ishaq
Nabi Ishak merupakan anah bungsu dari Nabi Ibrahim dan istri pertamanya yakni Sarah. Sebelumnya beliau telah mendambakan seorang anak yang lahir dari istri pertamanya, begitu juga dengan sebaliknya sebelum pada akhirnya Nabi Ibrahim memperistri Siti Hajar.
Setelah sekian lama, dan Nabi Ismail sudah semakin tumbuh besar, tibalah kabar gembira dari Allah lewat tiga malaikat yang datang kepada Nabi Ibrahim dan istri pertamanya, bahwa mereka akan mendapatkan karunia dari Allah berupa seorang bayi yang akan tumbuh dalam rahim Sayyidina Sarah.
Peristiwa ini telah ada dalam firman Allah, yang artinya: ketika tangan mereka tidak menjamah tangannya, Ibrahim memandangi dan merasa takut kepada mereka. Maka malaikat-malaikat itu berkata: janganlah takut, sebab kami adalah (malaikat) yang diutus dari kaum Luth.. (Qs. Hud: 70)
Yang mana notaben dari keduanya, merupakan sudah berusia lanjut. Sarah yang merupakan istri beliau, telah menginjak pada usia 90 tahun. Padahal kita tahu bahwa usia-usia tersebut sangat rentan dengan resiko keguguran, dan sebagainya.
Nabi Ishak juga merupakan golongan dari keturunan Nabi Yakub, yang garisnya sampai dengan kepada Nabi Isa AS. Nabi Ishaq memiliki Keteladanan yang dapat kita contoh dan aplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
Kelahiran Nabi Ishaq
Keteladanan dari Nabi Ishak AS, memang bisa kita pelajari, dengan tujuan bermanifestasi pada kehidupan sehari-hari. Beliau sendiri merupakan anak dari Istri pertama Nabi Ibrahim yakni Sarah.
Nabi Ishaq lahir pada tahun 1897 sebelum tahun Masehi. Beliau merupakan adik dari Nabi Ismail yang terlebih dahulu lahir ke dunia. Walaupun mereka berdua adalah keturunan dari Nabi Ibrahim, namun mereka lahir dari rahim wanita yang berbeda.
Ada begitu banyak alaasan mengapa Allah memberikan karunia yang terindah kepada keluarga dari Nabi Ibrahim. Namun yang paling utama adalah, karena beliau selalu menyerukan agama Allah, dan tidak ikut untuk menyembah yang bukan harusnya beliau sembah.
Oleh karenanya, Allah memberikan kepadanya karunia seorang anak, yang akhirnya tersematkan nama “Ishaq” dalam diri anak tersebut sebagai namanya. Nabi Ishak sendiri lahir di kota Palestina.
Nabi Ishak lahir dan tumbuh menjadi sesosok yang Allah muliakan dan mendapatkan sisi yang paling istimewa bersama-Nya kelak. Hingga Maut pun menjemput Nabi Ishak Untuk bertemu dengan-Nya.
Nabi Ishak di makamkan di tanah Palestine tepatnya berada di gua Makfilah, Palestin bersama dengan kedua orang tuanya, yakni Sayyidina Sarah serta Nabi Ibrahim. beliau wafat pada usia 180 tahun.
Wafatnya Nabi Ishaq
Seperti pada Nabi-nabi yang lain, Nabi Ishaq juga Allah panggil untuk menghadap-Nya, serta menikmati atas janji yang Allah berikan kepada Nabi Ishaq.
Yang mana beliau selalu menegakkan keadilan, menyerukan ajaran agama Allah sebagai pedoman hidup manusia, dan terhindar dari celaka serta api neraka yang sangat dahsyat.
Seperti yang sudah kita bahas, bahwasannya Nabi Ishaq meninggal pada umur 180 tahun. Yang mana kala itu Nabi Ishaq sudah sangat tua. Serta sebelumnya ada salah satu peristiwa tentang perselisihan antara pelayannya yang satu dengan yang lain.
Umurnya saat menikah pun terbilang cukup usia. Nabi Ishaq menikah dengan salah satu saudara dari Nabi Ibrahim (ayahnya) yang bernama Ribka (Rifkah, Rafiqah) , yang merupakan anak dari keluarga Betuel Nahon.
Meski wafat, beliau meninggalkan banyak pelajaran untuk ummatnya sampai detik ini. Beliau tidak pernah menyerah untuk terus meluaskan ajaran agama Allah, agar mereka bisa menjadikan agama Allah sebagai pedoman hidup mereka.
Tapi, siapakah kaum dari Nabi Ishaq AS tersebut? Mari kita bahas bersama.
Nama Kaum Nabi Ishaq
Dalam berbagai surah Al-Qur’an, ada begitu banyak ayat yang menjelaskan tentang bagaimana Nabi Ishaq berkorban untuk menegakkan kebenaran atas agama Allah, yang mana hal tersebut bermanifestasi pada keberuntungan, keselamatan, dan kebahagiaan saat hari kiamat datang pada ummat manusia.
Ialah Kaum Kana’an dari Palestina. Merupakan sebuah kaum yang sangat tidak kenal dengan Allah. Mereka adalah orang yang tidak tahu dan tidak mau beriman kepada Allah.
Mereka adalah kaum penyembah berhala. Yang mana mereka tidak percaya bahwa ada Tuhan lain selain yang mereka sembah dapat mengabulkan semua permintaan mereka.
Kaum ini sangat percaya, bahwa berhala yang mereka buat, merupakan Tuhan yang Agung, pemberi segala hal apapun yang mereka inginkan. Allah pun menjelaskan dalam firman-Nya tentang berhala ini, yang artinya:
Sesungguhnya berhala yang kamu seru selain Allah adalah makhluk (lemah) serupa denganmu. Maka serulah berhala itu, dan biarkan mereka memperkenankan doamu, jika kamu adalah orang yang benar.. (Qs Al-A’raf:194)
Seruan Nabi Ishaq
Bahkan sebelum Nabi Ishaq dan Nabi ismail lahir ke dunia, Nabi Ibrahim telah terlebih dahulu merasakan siksaan dari pada kaum ini. Yang paling kita ingat adalah peristiwa kaum Kana’an yang membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup.
Namun karena kehendak Allah, dan Nabi Ibrahim tidak bisa menolaknya. Allah mengutus kedua anaknya untuk meneruskan jejaknya agar terus menyerukan agama Allah pada mereka.
Namun layaknya bayi yang sedang berproses, tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, serta berjalan bahkan sampai berlari. Ada beberapa fase yang harus bayi tersebut lewati untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
Begitu juga dengan Nabi Ishaq yang juga harus melewati berbagai rintangan yang sudah menyapanya sejak memutuskan bahwa beliau akan meneruskan jejak sang ayah.
Baca juga beritaku: Sifat Khusus Dan Keteladanan Ali Bin Abi Thalib, Khulafaurrasyidin
Maka atas kesudian dan kemauan beliau yang meneruskan jejak ayahnya, Allah mengabulkan doa-doa dari NAbi Ishaq untuk memiliki keturunan. Maka segera Allah kabulkan doa beliau.
Allah pun mengaruniai mereka dua keturunan sekaligus, serta kembar. Lalu mereka sematkan nama “Ishuu” dan “Ya’qub”. Ishuu sendiri banyak yang mengatakan bahwa beliau adalah nenek moyang dari bangsa Romawi.
Sedangkan Ya’qub yang merupakan cucu dari Nabi Ibrahim, mendapatkan tugas untuk melanjutkan perjalanan dakwah dari sang ayah, serta menjadi salah satu Nabi yang Allah angkat.
Keteladanan dan Mukjizat
Berbagai tauladan yang ada pada Nabi dan Rosul Allah, adalah pelajaran yang begitu berharga bagi manusia, yang mana kelak mereka akan mendapatkan keselamatan dunia serta akhirat nantinya.
Begitu juga keteladanan dari Nabi Ishaq. Beliau mengajarkan banyak hal mengenai apa dan bagaimana kita sebagai manusia dalam hidup bersama dengan makhluk lain di dunia ini.
Maka ada beberapa tauladannya, antara lain:
1 Memiliki sifat yang ramah kepada orang lain, bahkan kepada kaumnya yang sudah jelas menghina dan memaki beliau.
2 Nabi Ishaq sangat menyayangi orang tuanya, istri dan anaknya, serta kaumnya. Sehingga beliau terus menyeru kebaikan kepada para kaumnya.
3 Selain ramah, Nabi Ishaq juga memiliki sifat yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara damai, sopan, santun, tidak ada tindakan kekerasan, dan sebagainya.
Hal tersebut tergambar pada saat peristiwa adu mulut antara pelayan satu dan yang lain, yang mana pada saat itu mereka berkelahi karena berebut memberikan sesuatu kepada anaknya.
4 Beliau juga mementingkan keselamatan orang-orang yang ada di sekitarnya. Seperti keluarga, istri dan anaknya, serta kaumnya.
Dari hal-hal itu, membuat Allah terketuk hatinya. Pada akhirnya Allah memberikan satu karunia kepada Nabi Ishaq atas keteladanan yang beliau terus aplikasikan dalam kehidupannya, sert tidak menyerah untuk terus berjuang dalam jalan Allah.
Yakni mu’jizat setiap doa yang Nabi Ishaq panjatkan, Allah akan dengan segera mengabulkannya. Hal tersebut tergambar saat Nabi Ishaq berdoa kepada Allah untuk mengaruniainya seorang keturunannya.
Maka Allah memberikan dua buah hati untuk melengkapi hidup Nabi Ishaq dan istrinya. Yakni dua anak laki-laki bernama “Ishuu” dan “Ya’qub”.
Urutan Nabi Ishaq (Kenabian)
Kita tahu bahwa terdapat 25 Nabi serta 10 Rosul yang harus ummat muslim pahami, dan bukan hanya hafal semata.
Yang menjadi pembuka Nabi adalah Nabi Adam, Ayah dari semua Nabi adalah Nabi Ibrahim, bayi yang bisa berbicara sebelum waktunya adalah Nabi Isa, Membelah laut hanya dengan tongkatnya adalah Nabi Musa.
Serta yang menjadi penutup dari semua Nabi adalah Nabi Muhammad SAW. Lalu, bagaimana dengan Nabi Ishaq?
Jawabannya adalah beliau merupakan Nabi yang termasuk dalam makhluk istimewanya Allah. Doanya selalu terkabul atas kehendak-Nya. Beliau berada dalam urutan ke-9 dari urutan Nabi yang ada.
Kesimpulan Keteladanannya
Dari beberapa penjelasan tadi, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa Nabi Ishaq merupakan makhluk istimewanya Allah, yang mempunyai kesabaran luar biasa untuk menegakkan kebenaran setelah ayahnya.
Beliau juga menjadi anugerah dari kedua orang tuanya. Memberi warna dalam kehidupan mereka, serta menjadi generasi pejuang jalan kebenaran, mengajak para kaum Kana’an untuk bisa sadar.
Bahwa apa yang mereka lakukan merupakan hal yang menyesatkan, bahkan tidak dibenarkan oleh Allah.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.