Sidang Pleno maupun Komisi, memiliki pimpinan untuk mengarahkan sebuah pertemuan, bagiaman tujuan dan jenis persidangan tersebut?
Beritaku.Id, Organisasi dan Komunikasi – Kita sering kali mendengar istilah sidang pleno di televisi maupun media masa lainya.
Oleh Shofwan (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Namun tidak sedikit dari kita yang ternyata belum tahu apa itu sidang pleno yang sebenarnya. Dalam arikel ini, kita akan menjelajahi tentang pimpinan sidang pleno beserta syarat, jenis, dan tujuanya.
Seperti yang telah Pancasila amanatkan pada sila ke-4, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, sidang pleno merupakan wujud nyata penerapan sila tersebut.
Untuk memutuskan suatu persoalan dalam berorganisasi, maka kita perlu mengnujuk seorang pimpinan sidang.
Hal tersebut seperti yang telah terungkap pada sila ke-4. Suatu permusyaratan, termasuk sidang, perlu seorang sosok pemimpin.
Banyak orang yang mengaitkan sidang dengan proses hukum. Padahal sidang memiliki arti luas. Dalam artikel ini kita akan membahas sidang dalam konteks organisasi.
Secara umum, sidang adalah sebuah forum formal yang memilik fungsi untuk membahas suatu permasalahan spesifik dan solusinya. Organisasi mengadakan sidang untuk mengambil keputusan yang nantinya akan menjadi sebuah ketetapan,
Ketetapan hasil sebuah sidang bersifat mengikat bagi seluruh anggota organisasi tersebut. Dalam persidangan, mungkin ada sebagian anggota yang tidak setuju.
Namun, jika keputusan sidang sudah final, semua anggota harus menerimanya.
Baca juga beritaku: Pembukaan Pidato Terkeren Dalam Sebuah Acara Formal Dan Semiformal
Definisi Pimpinan Sidang
Sebelum memulai sidang, peserta sidang atau anggota sebuah organisasi akan menunjuk pemimpin, bisa lebih dari satu. Pemimpin bertugas untuk mengatur jalanya sidang.
Bisanya pemimpin sidang berjumlah 3 ataupun ganjl. Semakin besar sebuah sidang, maka jumlah pemimpin sidang sebaiknya proporsional.
Dua pemimpin sidang bisa bergantian dalam memandu jalanya sidang dan yang ketiga bisa bertindak sebagai notulen atau pencatat jalanya sidang.
Seperti yang telah kita ketahui, sebuah persidangan bertujuan untuk mencari keputusan yang adil bagi anggota organisasi.
Agar keputusan yang bijak bisa terealisasikan, maka pemimpin harus bisa mengarahkan jalanya persidangan.
Pemimpin sidang harus mampu menjamin bawah sidang berjalan sesuai dengan tata tertib. Jika terjadi perselisihan di atara anggota, pemimpin bertugas untuk menengahi.
Selain itu, pemimpin sidang juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk menetapkan keputusan yang telah tercapai. Oleh karena itu, pemimpi sidang harus memiliki karakterisiktik khusus.
Perlu kalian ketahui bahwa pemimpin sidang bisa juga memiliki sebutan lain yaitu presidium sidang.
Jenis Sidang
Terdapat bermacam-macam sidang dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam kegiatan berorganisasi, secara umum sidang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Sidang Komisi
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan umum yang akan terwujud jika anggotanya bisa bekerjasama dengan baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, anggota organisasi terbagi-bagi menjadi beberaapa kelompok kecil (komisi) dan berbagi tugas sesuai dengan keahlian.
Setiap gugus tugas, ataupun departemen/divisi, juga memiliki tujan masing-masing.
Untuk memutuskan suatu permasalahan khusus dalam sebuah gugus tugas dalam organisasi, makan anggota yang memiliki keahlian terkait bisa melakukan sidang kecil yang biasanya terkenal sebagai sidang komisi.
Sidang komisi bersifat terbatas. Setiap komisi wajib menyelesaikan masalahnya masing-masing. Hasil sidang komisi belum menjadi keputusan final (belum permanen) dalam organisasi.
Hasil sidang tersebut nantinya masih akan disidangkan lagi dalam sidang paripurna ataupun pleno.
Sidang Pleno
Ketika sebuah organisi ingin mengambil keputusan yang bersifat umum, maka anggota organisasi tersebut bisa mengadakan sidang pleno. Sidang ini harus dihadiri oleh seluruh anggota sidang.
Sidang pleno juga berfungsi sebagai forum untuk membahas hasil sidang komisi dari seluruh gugus tugas organisasi. Apakah hasil sidang sebuah komisi patut dijadikan sebagai kebijakan umum organisasi?
Hasil keputusan sidang pleno bisa menjawabap pertanyaan tersebut. Seluruh anggota organisasi harus menghormati dan menaati hasil sidang pleno.
Tujuan Sidang Pleno
Seperti yang telah kita pelajari, sidang pleno bertujuan untuk mencapai keputusan final dalam organisasi. Seluruh anggota sidang tanpa pengecualian wajib untuk menghadiri sidang pleno.
Bagi yang tidak hadis, konsekuensinya mereka harus tetap mematuhi hasil keputusan sidang walaupun secara pribadi mereka tidak setuju. Sidang pleno memang merupakan forum umum terbesar dalam organisasi.
Arah dan tujuan organisasi bisa kita katakan terpengaruhi oleh hasil sidang pleno. Biasanya, sidang pleno membahas semua hal yang berkaitan dengan organisasi.
Misalnya, pembahasan anggaran tahun depan bisa dibahas dalam forum sidang pleno. Anggaran merupakan hal yang sensitif. Setiap anggota dan gugus tugas ataupun komisi tentunya menginkan anggaran yang cukup agar program kerja dapat tercapai.
Oleh karena itu apa bila ada anggota yang merasa bahwa pembagian anggaran tidak tepat, maka mereka bisa menyapaikan opini tersebut dalam forum sidang pleno.
Sidang pleno juga memiliki tujuan sebagai forum untuk membahas apakah program kerja tahun lalu sudah sesuai target. Dengan kata lain, laporan pertanggungjawaban (LPJ) bisa dibahas dalam sidang ini.
Selain itu, agenda organisasi tahun depan juga bisa dibahas dalam sidang pleno. Setiap komisi bisa menyampaikan agenda mereka dan komisi lain bisa memberikan feedback berupa dukungan ataupun penolakan.
Perlu kita ketahui bahwa seluruh komisi dalam sebuah organisasi harus saling bersinergi agar tujuan umum organisasi dapat tercapai.
Syarat Pimpinan Sidang pleno
Menjadi pemimpin dalam sidang pleno bukanlah perkara yang mudah. Kita tidak boleh sembarangan dan menganggap sepele dalam pemilihan pimpinan sidang pleno.
Seperti yang telah kita ketahui, hasil keputusan sidang pleno bisa mempengaruhi kehidupan sebuah organisasi. Oleh karena itu pemimpin sidang pleno harus dipilih dengan seksama dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.
Kita tidak bolem memilh pemimpin yang berat sebelah ataupun hanya mementingkan kepentingan komisi tertentu. Keadilan merupukan kunci dalam keseimbangan roda organisasi.
Pemimpin sidang wajib memiliki karakter sebagai berikut ini:
- Memiliki jiwa kepemimpinan dan wibawa sehingga anggota mau menghormati jalannya persidangan dan hasil keputusan sidang.
- Mempunyai pengetahuan luas sehingga mampu memberikan terobosan apabila sidang mengalami kebuntuan.
- Memiliki kesabaran yang tinggi sehingga mampu menengahi perselisihan dengan bijak.
- Mampu mempertanggungjawabkan posisinya karena pemimpin nantinya merupakan pihak yang menetapkan keputusan sidang.
- Tegas dalam menetapkan keputusan, menerapkan tata tertib sidang, dan pemberian sanksi.
- Adil saat memberikan kesempatan bagi anggota sidang untuk menyampaikan pendapatnya.
- Memiliki kemampuan untuk memutuskan sidang sesuai dengan hasil diskusi anggota sidang.
- Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mendalam tentang organisasi.
Menjadi pemimpin sidang memang berat. Semakin besar suatu organisasi, semakin besar pula beban yang harus dipikul.
Anggota sidang pleno kadang terlalu memprioritaskan kepentingan komisinya.
Mereka kadang lupa dengan tujuan umum organisasi. Bahkan agenda yang diusulkan oleh komisi kadang bisa menyeleweng dari visi dan misi organisasi.
Oleh karena itu, pemimpin sidang harus bisa mengkondisikan anggota sidang agar hasil keputusan sidang bisa memajukan organisasi secara umum, tidak hanya komisi ataupun kelompok tertentu saja.
Tidak semua orang mampu menjadi pemimpin sidang.
Namun jika kita cermat dalam mengamati dan belajar dari pemimpin terdahulu, maka kiat bisa juga menjadi pemimpin sidang pleno yang bijak sana.