Budidaya Cacing Sutra dapat menjadi potensi usaha yang menguntungkan, karena telah menjadi komoditi ekspor di pasar dunia.
Beritaku.id, Lestari – Alam menciptakan Cacing Sutra untuk memberikan kenikmatan dan kekayaan bagi manusia. Sejatinya, manusia juga harus menjaga daur hidupnya, agar tetap dapat menjadi sahabat yang bermanfaat.
Oleh: Novianti Lavlia (Penulis Lestari)
Budidaya Cacing Sutra memiliki arti khusus, seperti yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. “Budidaya” adalah, “Bidang usaha bermanfaat, untuk memberikan hasil dan keuntungan”.
Sedangkan aktivitas yang terjadi dalam Budidaya hewan termasuk cacing, berupa pengembangan benih di suatu tempat selama waktu tertentu. Hasil dari proses tersebut, dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.
Budidaya hewan berdasarkan Peraturan presiden Republik Indonesia No 48 tahun 2013 adalah: “Usaha pengembangan benih atau ternak, pada suatu tempat budidaya dengan cara berulang”
Pengenalan Cacing Sutra
Cacing Sutra disebut juga sebagai Cacing Rambut, karena ukuran tubuhnya yang mungil, atau hanya berukuran sekitar 2–4 cm saja. Habitatnya banyak terdapat di perairan jernih, dan sangat kaya akan kandungan organiknya.
Hewan air yang memiliki nama latin Tubifex sp ini, memiliki kandungan protein yang cukup tinggi di tubuhnya. Selain itu, juga kaya akan asam amino, mineral, Vitamin B12, dan asam lemak tidak jenuh.
Perkembangan Budidaya Cacing Sutra di Pasaran
Cacing Sutra saat ini mulai banyak dibudidayakan. Bukan hanya karena pelaksanaannya yang termasuk mudah, namun permintaan pasarnya pun cukup besar. Bahkan hingga saat pangsa pasarnya bukan hanya di Indonesia, namun juga hingga luar negeri.
Sifatnya yang dapat menjadi pakan alami dalam Budidaya pembenihan. Terutama saat masih dalam fase awal, atau masih berbentuk larva. Pasalnya, larva tersebut kaya akan nutrisi, yang sangat bagus menjadi pakan alami hewan atau ternak lainnya.
Karena semua kelebihan tersebut, tidak heran jika Budidaya Cacing Sutra menjadi hits. Baik itu untuk kepentingan bisnis, maupun pribadi. Semuanya akan dapat menguntungkan.
Teknis Pelaksanaan Budidaya Cacing Sutra
Berikut ini adalah ulasan tentang Budidaya tersebut, dengan teknik yang sederhana.
1. Media Untuk Budidaya Cacing Sutra
Ada dua cara dalam melakukan Budidaya ini, yaitu:
Menggunakan Media Lumpur
Media untuk pembenihan Cacing Sutra dapat terbuat dari kubangan lumpur berukuran 1 x 2 m, sekaligus dengan saluran airnya. Setiap kubangan tersebut dibagi menyerupai petak – petak berukuran 20 x 20 cm, dengan tinggi 10 cm, yang berfungsi sebagai tanggul. Pada petakannya diberi lubang dengan diameter 1 cm .
Menggunakan Media Lainnya
- Gunakan perlengkapan berupa wadah sebagai media.
- Buatlah lubang pada setiap wadah, agar dapat terhubung satu dengan lainnya.
- Buatlah saluran untuk distribusi air.
- Pastikan ketinggian air pada media, 5 – 10 cm di atas permukaan Cacing.
- Gunakanlah pompa air yang berdebit kecil, agar media terlihat seperti habitat aslinya.
2. Melakukan Pemupukan
Pemupukan disini, berfungsi sebagai makanan untuk Cacing. Caranya adalah, dengan memberikan dedak halus pada setiap kubangan lumpur. Jika tidak ada, boleh menggantinya dengan ampas tahu seberat 200 – 250 gram/m2, atau pupuk kandang, sekitar 300 gram/m2.
3. Cara Pembuatan pupuk
Persiapkan pupuk kandang dari kotoran ayam untuk dijemur, kira-kira selama 6 jam, atau hingga kering. Tujuannya adalah, agar gas beracun yang terdapat pada kotoran tersebut dapat hilang.
Campurkan 4ml bakteri EM4 atau merek lainnya dengan 1/4 sdm gula, dengan 300 ml air, agar bakteri tersebut dapat diaktifkan terlebih dahulu. Kemudian diamkan selama 2 jam, untuk kemudian dicampur dengan 10 kg kotoran ayam yang sudah kering, dan aduk hingga merata.
Kemudian, masukkan kedalam suatu wadah tertutup, dan diamkan selama 5 hari. Tujuannya, agar kotoran dapat terfermentasi dengan sempurna.
4. Melakukan Fermentasi Pada Budidaya Cacing Sutra
Tujuan dari fermentasi adalah, untuk menghasilkan dan meningkatkan kandungan N-organik dan organik-C 2 hingga dua kali lipat. Caranya, dengan melakukan perendaman lahan berlumpur tersebut.
5. Pengendapan air
Setelah lahan direndam selama 3 hingga 5 hari, buanglah sisa air, hingga hanya tersisa 5-10 cm dari atas permukaan lumpur. Kemudian ratakan endapan lumpur tersebut, dengan menggunakan serok selama beberapa hari. Ulangi terus proses tersebut hingga 2 -3 kali, atau sampai lumpur menjadi halus
6. Lakukan Penebaran benih
Masukkan sekitar 10 gelas Cacing Sutra dalam kubangan lumpur, dan tambahkan air hingga setinggi 5-10 cm dari permukaan.
7. Perawatan
Selama masa pemeliharaan benih, jagalah agar air selalu pada ketinggian 5 -10 cm dari permukaan. Lambat laun, Cacing Sutra baru akan mulai memenuhi permukaan kubangan lumpur, setelah melewati 10 hari.
Ulangi proses tersebut, kali ini dengan menambahkan air limbah dari bekas panen Ikan Lele, ke dalam kubangan lumpur tersebut. Setelah melewati waktu 2-3 bulan, Cacing Sutra mulai dapat dipanen.
8. Pemberian Pakan Pada Budidaya Cacing Sutra
Dalam pelaksanaan Budidaya ini, pemberian pakan merupakan hal yang penting. Beberapa caranya, adalah sebagai berikut ini:
- Sebaiknya selalu memilih pakan organik yang sudah difermentasi, atau lembek.
- Dapat memberikan pakan tambahan berupa ampas tahu.
- Pemberian pakan fermentasi, dapat diberikan hingga usia Cacing 10 – 12 hari.
- Jangan lupa untuk menambahkan kotoran Ayam yang sudah kering, agar berlimpah.
- Pemberian pakan sebaiknya sekali sehari.
9. Waktu Panen
Waktu panen pertama pada Budidaya Cacing Sutra adalah, setelah hewan tersebut berumur 75 hari. Dan dan untuk yang berikutnya, dapat dilakukan pada setiap 15 hari. Tanda yang terlihat pada kubangan lumpur ketika saat siap dipanen adalah, akan terlihat dan terasa kental jika disentuh.
Cara memanennya adalah, dengan meraup endapan lumpur tersebut dengan tangan, dan menampungnya ke dalam ember yang telah terisi air. Pastikan ketinggian air sekitar 1 cm di atas permukaan lumpur. Kemudian tutup ember tersebut, dan biarkan selama 1 – 2 jam.
Dalam kurun waktu tersebut, Cacing Sutra akan melepaskan dirinya dari lumpur. Dan setelah itu terjadi, pisahkan dalam bak pemberokan, selama 10 – 12 jam, hingga siap untuk dijual.
Analisa Potensi Keuntungan Budidaya Cacing Sutra
Dibawah ini adalah contoh perhitungan potensi keuntungan, beserta analisanya.
Modal Tetap
- Biaya pembuatan kandang : Rp. 1.500.000
- Pembelian bibit Cacing Sutra : Rp. 800.000
- Pembuatan media pembenihan Cacing Sutra : Rp. 200.000
- Pengadaan kotak : Rp. 100.000
- Rak kayu : Rp. 200.000
- Perlengkapan pembersih kandang : Rp. 30.000
- Timbangan : Rp. 150.000
- Timba dan terpal : Rp. 70.000
- Selang dan hand sprayer : Rp. 260.000
- Perlengkapan tambahan: :Rp. 50.000
- Total : Rp. 3.360.000
Biaya Operasional
- Pembelian pakan cacing (Rp. 27.000 x 30 hari) : Rp. 810.000
- Vaksin atau obat : Rp. 400.000 per bulan
- Perlengkapan habis pakai : Rp. 100.000 per bulan
- Pembasmi hama (Rp. 7.000 x 30 hari) : Rp. 210.000
- Biaya listrik serta air : Rp. 20.000 per bulan
- Lain-lain : Rp. 200.000
- Total : Rp1.740.000
Pendapatan Kotor Bulanan
- Hasil Panen x Harga per kilo
- 7 kg x Rp. 25.000 = Rp. 175.000
- Rp. 175.000 x 30 hari = Rp. 5.250.000
Pendapatan Bersih Bulanan
- Pendapatan Kotor Bulanan – Biaya Operasional
- Rp. 5.250.000 – Rp. 1.740.000 = Rp. 3.510.000
Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Cacing Sutra
Melakukan Budidaya Cacing Sutra, sama halnya seperti beternak hewan lainnya, yang juga memiliki kelebihan serta kekurangan.
Kelebihan
- Permintaan pasarnya yang tergolong tinggi
- Modalnya cukup minim
- Dapat dipanen dan dijual kapan saja
- Cara budidayanya termasuk mudah
Kekurangan
- Memerlukan tempat yang khusus sebagai media pembenihan.
- Dalam prosesnya, akan memerlukan lokasi yang cukup cocok untuk Budidaya
Sebagai catatan, di beberapa tempat, telah dilakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi kekurangan ini, yaitu dengan cara sistem Budidaya Apartemen. Cukup hanya dengan menggunakan lahan kosong di mana saja, pelaksanaan Budidaya Cacing Sutra sudah dapat dilakukan. Bahkan di lahan sempit sekalipun.
Resiko Kendala Budidaya Cacing Sutra
Beberapa kendala bisa saja terjadi, ketika menjalankan Budidaya Cacing Sutra. Salah satu dari penyebabnya adalah, karena faktor tertentu seperti di bawah ini.
- Termasuk sulit untuk mendapatkan bibitnya. Jika hal itu terjadi, dapat mencoba mencarinya langsung di daerah persawahan maupun sungai
- Tidak mudah untuk menentukan jenis pakan yang terbaik
- Sulit dalam mengatur pemberian jenis pakan yang cocok.
Tips Sukses Dalam Budidaya Cacing Sutra
Beberapa tips jitu di bawah ini, dapat dicoba saat melakukan Budidaya Cacing Sutra
Utamakan Kualitas
Cacing sutra adalah salah satu pakan terbaik bagi peternakan Ikan. Sebelum memasarkannya, pastikan cacing telah bersih seluruhnya dari sisa lumpur. Sehingga, penampilannya tetap terlihat segar kemerahan.
Keutamaan kualitas seperti tersebutlah yang akan selalu dicari oleh para pembeli, atau para peternak Ikan. Jadi, pastikanlah kualitas bibit maupun hasil panennya selalu terjaga dengan baik.
Lakukan Perawatan Rutin
Kesuksesan dari bisnis budidaya ini, dapat terlihat dari seberapa seringnya perawatan yang dilakukan. Perawatannya termasuk dalam hal pemberian dan pemilihan pakan, kebersihan, hingga perawatan terhadap penyakit.
Mencari Target Pasar Potensial
Jika harus menghadapi kondisi pasar yang lesu, jangan berhenti untuk tetap mencari target pasar yang potensial. Contohnya adalah, bergabung dengan grup kolektor dan pebisnis Cacing Sutra, melalui media sosial.
Konsisten Dalam Berpromosi dan Melakukan Pemasaran
Konsistensi adalah kunci sukses dalam bidang promosi dan pemasaran. Sehingga, jangan pernah berhenti untuk melakukan inovasi pada kedua hal tersebut, hingga mendapatkan target yang diinginkan.
Mengenal Kascing
Istilah Kascing, sebenarnya merupakan jenis dari pupuk organik, yang berasal dari hasil fermentasi Cacing. Fungsinya sangat berguna bagi kesuburan tanah.
Proses pembuatannya sangat sederhana. Yaitu, hanya dengan memberi asupan bernutrisi pada Cacing, sehingga kotoran yang dihasilkan dapat berkhasiat menjadi kompos.
Makanan bernutrisi tersebut, banyak berasal dari hancuran sampah organik, yang telah bercampur dengan pupuk kandang. Sampah organik tersebut, dapat berasal dari berbagai kotoran hewan, terkecuali Babi.
Selain sumbernya dari kotoran hewan, beberapa petani lebih suka, mengambil sumbernya dari batang pohon pisang yang telah membusuk, dan dihancurkan. Setelah itu, hancuran tersebut dicampur dengan pupuk kandang.
Penutup
Budidaya adalah salah satu bisnis yang tidak akan pernah berakhir hingga kapanpun. Dan salah satunya adalah Budidaya Cacing Sutra, yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar, dengan modal yang minim.
Keuntungan tersebut dapat tercapai, selama melakukan setiap prosesnya secara tepat dan benar. Selain itu, juga tetap menjalankan aktivitas promosi yang tepat sasaran.