Doktrinisasi
Doktrinisasi (Foto: bacatangerang.com)

Doktrinisasi, Kebutuhan Nasionalisme Atau Disparitas?

Diposting pada

Doktrinisasi terkesan negatif karena berupa pemaksaan. Menurut kacamata kaum awam, hal ini cenderung merupakan kebutuhan nasionalisme. Rakyat seolah terpaksa mengikuti pola pikir penguasa. Ini bukanlah disparitas.

Beritaku.id , Opini – Wahai Penguasa! Apakah kami sudah kehabisan ruang untuk bernafas? Cobalah berikan sedikit welas asih pada kebutuhan nasionalisme yang sebenarnya.

Oleh Tika (Penulis Opini)

Pengertian dan Istilah Lain

doktrin atau ajaran

Doktrinasi menurut istilah merupakan cara mempengaruhi orang lain dengan sebuah pemaksaan. Hal-hal yang ada di
pikiran seseorang harus sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran orang lain.

Hal ini berlaku baik dalam bentuk dialog, pertanyaan retoris, debat, dan lain
sebagainya.

di Amerika, hal ini memiliki istilah Monroe.

Dalam kehidupan sosial, tentu saja membutuhkan doktrinisasi untuk memenuhi kebutuhan nasionalisme. Atau nyatanya dalam sebuah organisasi membutuhkan adanya generasi penerus.

,Mereka harus menyesuaikan standar dengan organisasi yang mereka masuki. Maka tidak ada salahnya jika “doktrinisasi” menjadi hal banyak dipakai untuk memberikan sebuah pemahaman tentang organisasi.

Terlebih mengenai organisasi yang mereka masuki, ataupun tujuan dari organisasi tersebut.

Meski begitu, hal tersebut tidak selamanya berkonotasi negatif, terutama dalam perekrutan sebuah organisasi tertentu. Bukan juga bermaksud mengarah kepada “pencucian otak” ataupun lainnya.

Pengertian Doktrin

“doktrin” dalam hal ini biasanya akan kita jumpai dalam pengkaderan suatu organisasi, atau bahasa lebih mudahnya adalah menghadirkan generasi baru.

Lengkap dengan berbagai ide serta kreatifitas untuk memajukan organisasi tersebut.

Namun, sebelum kita lebih jauh pembahasannya, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu mengenai “doktrinisasi” ini.

Jika kita mendengar kata tersebut, yang sering ada dalam pemikiran kita adalah sebuah pemahaman dari sebuah organisasi tertentu atau lembaga tertentu.

Tujuannya adalah untuk memiliki prinsip serta pemikiran yang sama. Serta tujuan yang sama dalam membangun organisasi yang mereka masuki.

Pada akhirnya tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik serta bisa membangun lebih maju lagi dari organisasi yang seseorang tersebut masuki.

Hal ini berbeda konotasinya dengan antara “doktrin” serta “doktrinisasi”. yang mana doktrin ini lebih kepada pemikiran yang konotasinya lebih ke hal yang negatif. Serta biasanya berbau agama untuk kata ini.

Sementara “doktrinisasi” ini, lebih kepada hal yang menyangkut sebuah aturan, pemahaman, tentang organisasi tertentu, dan belum tentu berkonotasi pada hal yang negatif.

Jadi, bijaklah kembali dalam memahami sesuatu ya. Meski begitu, ternyata hal ini juga sangat penting, terutama dalam pengkaderan sebuah organisasi dalam melahirkan generasi baru untuk organisasi mereka.


Pentingnya Doktrinisasi Organisasi

Doktrin dalam keluarga

Dalam hal apapun, sesuatu yang tercipta pastinya memiliki kepentingan tersendiri, yang mana terdapat tujuan dan visi misi yang ada di dalamnya. Begitu juga dengan hal ini dalam organisasi.

Mengingat terkadang memfilter orang-orang yang ingin masuk ke ranah organisasi yang kalian buat tidak semudah yang kita bayangkan. Mungkin akan banyak peminatnya, namun mencari yang benar-benar tepat juga susah.

Oleh karena itu, dalam memfilter adanya doktrinisasi yang mana bertujuan agar visi misi, serta tujuan yang sudah tercanangkan bisa terlaksana dengan baik, hal ini menjadi penting.

Baca juga beritaku: Si Miskin dan Si Kaya, 2 Kisah Islami Yang Menjadi Pelajaran

Namun hal tersebut juga tidak memaksakan seseorang untuk menjadi terlalu fanatik dalam memahami pandangan suatu organisasi. Mengingat tidak selamanya mengarah ke hal yang demikian.

Walaupun demikian, ternyata hal ini ada kekurangan serta kelebihan tersendiri, yang mana bisa kita ambil.


Kelebihan Dan Kekurangan

Sudah kita singgung sebelumnya, bahwa doktrinisasi tidak selamanya kepada hal yang negatif. Contohnya dalam organisasi, yang mana hal tersebut sangat penting guna membangun organisasi tersebut lebih baik.

Tentunya dengan menjalankan visi misi yang ada.

Maka kita bisa menarik kesimpulan bahwasannya hal tersebut, memiliki kelebihan, yang mana dapat memberikan pemahaman yang sejalan dengan apa yang organisasi mereka canangkan.

Serta bisa lebih membaur dengan lingkungan organisasi yang ada. Hal tersebut merujuk kepada pemahaman yang sudah sama, sehingga saat membaur dengan orang-orang yang ada di sana, akan terasa lebih nyaman.

Tapi yang namanya doktrinisasi pasti ada hal negatif yang kadang menjadi hal yang mengganjal di hati para kader yang baru. Seperti misalnya peraturan yang terkadang rasanya agak menyimpang dengan prinsip pada awalnya.

Yang mungkin awalnya adalah nasionalisme atau menumbuhkan cinta kepada tanah air dan juga organisasi malah kadang melenceng ke hal yang diluar dugaan.

Hal tersebutlah yang kadang menjadi kekurangan dari adanya doktinisasi tersebut. Banyak sekali oknum dalam organisasi yang kadang menyalahkan pemikiran tersebut menjadi hal yang lebih negatif.

Makanya sangat penting untuk para organisator dalam melakukan hal tersebut. Perlu adanya kajian kembali agar hasilnya bisa sesuai dengan ekspektasi atau rencana kalian dan tidak adanya hal negatif yang melanda.


Contoh Bentuk Doktrinisasi Yang Tepat

Doktrin harus tepat sasaran

Dalam berbagai ilmu apapun, tidak ada yang 100% benar dan mengklaim bahwa hal tesebut memang benar adanya, kecuali firman-Nya. Semua ada sisi positif dan negatif, apalagi dengan “doktrinisasi” ini.

Yang mana kita tahu, hal tersebut kadang bisa menggiring manusia kepada pemikiran negatif. Sehingga lahirnya berbagai pemahaman yang fanatik terhadap sebuah organisasi tertentu.

Maka dalam memberikan pemahaman yang baik, kalian bisa memperhatikan hal ini agar mendapatkan generasi kader yang baik untuk organisasi kalian, antara lain:

Pahami terlebih dahulu tentang tujuan dari organisasi

Hal tersebut bisa memudahkan kalian dalam memberikan pemahaman tentang bagaimana organisasi tersebut, apa tujuannya, goalsnya, dan sebagainya.

Menanyakan terlebih dahulu motivasinya

Orang baru yang terkadang ikut atau masuk ke dalam sebuah organisasi, mereka suka ikut-ikutan temannya. Hal inilah yang perlu kalian hindarkan walaupun tidak semuanya. Hal tersebut merujuk kepada niat mereka yang sudah berbeda dengan harapan dari organisasi.

Menanyakan tentang alasan mereka masuk organisasi

Hal ini juga berkaitan dengan yang sebelumnya. Ini menakar bagaimana nantinya pemahaman mereka terhadap organisasi yang mereka masuki, lalu bagaimana nantinya proses kontribusi mereka terhadap organisasi tersebut.

Lihat bagaimana prosesnya

Jika memang proses mereka sesuai dengan apa yang kalian harapkan, maka proses tersebut sudah benar, dan memang sudah sesuai.

Jadi, dalam memberikan sebuah pemahaman tertentu, perlu adanya proses, yang mana proses tersebut dapat mengidentifikasikan bagaimana orang tersebut menyerap semua yang kalian omongkan.

Bentuk Doktrinisasi Yang Melanggar Agama Dan Aturan Negara

Berbagai suku dan budaya di Indonesia menyebabkan ragamnya pemikiran setiap insan. Agama adalah dasar pra-politik.

Namun saat ini, bentuk ‘doktrin’ berbau agama santer menggaung. Ia menjadi landasan dukungan politik kekuasaan serta mencari dasar kekuatan pada poros kekuasaan.

Lambat laun agama akan mengambil alih poros ruang publik dan kehilangan nilainya di mata manusia. Walaupun demikian, hingga saat ini negara masih sanggup menaungi doktrin agama manapun.

Sekalipun demikian, ia tidak dapat menggantikan dasar dan filosofi kenegaraan.

Pancasila menjadi filosofi kuat dalam bangsa. Hanya saja, saat ini belum mampu menjadi landasan pemberantas masalah dalam lingkungan sosial.

Doktrin yang terkait dengan merusak nilai pancasila adalah salah satu yang harus dibinasakan. Negara ini adalah rekam jejak proses humanisasi dan bukan milik satu agama tertentu.

Perjuangan untuk merdekalah yang membuat rakyat menjadi lebih religius. Namun sikap-sikap radikal dari doktrin radikal sebaiknya dicabut ke akar-akarnya.

Doktrin merupakan wadah dari norma. Hanya saja pengunaannya belumlah luas. Lalu apamakna dari disparitas?

Menurut KBBI, Disparitas adalah jarak, perbedaan. Sedangkan menurut pengertian hukum, disparitas merupakan kebebasan yang diberikan Undang-Undang kepada hakim dalam suatu permasalahan kasus hukum.

Semua ini memang tidak sama, akan tetapi tergantung dalam konteks penggunaan. Dalam konteks lain juga berarti perbedaan.

Ketika tersebutkan mengenai doktrin apakah kebutuhan nasional atau disparitas, maka tergantung dari sisi mana melihatnya.

Sebelum menggali lebih lanjut ada baiknya mempelajari perbedaan doktrin atau ajaran dengan teori.

Ajaran vs Teori

Pendirian ilmiah yang disusun atau pendapat. Pengemukakaannya secara rasional dan dapat meyakinkan orang lain.Seperangkat variabel-variabel, proposisi-proposisi, dan definisi-definisi yang saling berhubungan. Ia mencerminkan pandangan sistematik atas suatu fenomena. Caranya adalah dengan cara memerinci hubungan antar variabel. Tujuannya untuk menjelaskan fenomena alamiah
Membahas pada satu hal tertentu. Dapat juga perihal satu pasal tertentu yang lebih kecil dan belum berlaku secara umum.Pada praktiknya dapat membantu menjelaskan (atau memprediksi) fenomena yang muncul di dunia. Mengkaitkan relasi pernyataan-pernyataan dan variabel-variabel. Bahkan prediksi atas keterhubungan berbagai variabel yang ada
Disuarakan oleh seorang ilmuwan hukum. Beliau adalah sosok yang bisa mempengaruhi yurisprudensi. Ia juga bisa menjadi kaedah hukum dan dapat menjadi bagian dari sumber hukum positif.Teori membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip hukum, konsepsi-konsepsi hukum, pemikiran dalam ilmu hukum, atau aliran-aliran.

Kesimpulannya adalah doktrin atau ajaran adalah pandangan atau opini ilmuwan hukum terhadap suatu masalah tertentu.

Opini tersebut merupakan pandangan kritis melalui pemikiran yang mendalam. Hal itu dapat dikemukakan untuk memecahkan masalah tertentu.

Doktrin bukan bertujuan untuk menggeneralisasi masalah tertentu. Ia hanya ingin membantu memecahkan masalah tertentu.

Sedangkan teori adalah gabungan dari doktrin beserta penelitian-penelitian.

Doktrin terkadang menjadi sebuah kebutuhan nasional namun di sisi lain juga menjadi disparitas terhadap suatu golongan. Mereka pun ingin berbeda dan akhirnya muncul dalam sesuatu yang ‘aneh’.

Terlepas bagaiaman mereka mengangap doktrin tersebut, mereka tidak lagi merasa itu janggal. Kadang negeri ini masih memberi terlalu banyak kebebasan kepada masuknya doktrin-doktrin baru.

Organisatoris lain baca ini: Suku Hui dan Uighur: Warga Islam Di China dan HAM

Inilah yang menyebabkan ancaman dan kewaspadaan berlebih bagi banyak orang. Aliran-aliran semakin berkembang dan bebas. Setiap orang seakan bebas memilih dan menanggung risiko.

Padahal mungkin akan lebih baik ketika doktrin itu hanya satu dan terserap ke seluruh elemen masyarakat seperti pancasila.

Penutup

Pada dasarnya kembali kepada kalian dan kita semua. Bagaimana memberikan pemahaman yang baik, sehingga nantinya tidak ada mis-com apalagi pemahaman kepada hal yang negatif bisa terminimalisir.

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam pemberian ajaran hingga disparitas.

Dan para kader bisa dengan baik dalam memahami tentng visi misi, tujuan, dari organisasi yang mereka masuki. Sekian Ulasan kali ini, semoga menginspirasi.