BERITAKU.ID, JAKARTA – Angan serupa tumpukan surat kusam yang menyimpan lembaran rindu pada jiwa yang keruh dan gamang, (7/8/2019). Ancam Copot Pangdam.
Presiden Joko Widodo kembali mengancam akan mencopot Panglima Komando Militer (Pangdam), Danrem hingga Kapolda jika di wilayahnya masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Ancaman tersebut senada sudah sering dilontarkan Jokowi. Kali ini disampaikan saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Selasa (6/8).
Suami Iriana yang biasanya terlihat santai dalam menanggapi hal, kali ini ia meminta gubernur, pangdam, kapolda, dandrem berkolaborasi dengan pemerintah pusat, agar jangan setelah kebakaran baru bertindak. Api sekecil apa pun menurutnya harus segera dipadamkan.
“Aturan main tetap masih sama. Saya ingatkan kepada Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres, aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku. Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, tiga atau empat hari yang lalu kepada Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” kata Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mengingatkan bahwa kerugian ekonomi akibat kahurtla tidak kecil. Untuk itu dia juga meminta para kepala daerah membantu mengatasi persoalan tahunan ini.
“Panglima, Kapolri, saya ingatkan lagi, masih berlaku aturan main kita. Aturannya simpel saja. Karena saya enggak bisa nyopot gubernur, bupati atau wali kota. Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat, jangan sampai, sudahlah. Ada api sekecil apa pun segera selesaikan,” tegasnya.
Seperti yang diketahui bahwa pada senin pagi (5/8/2019). Presiden Jokowi mendatangi kantor PLN untuk meminta kejelasan terkait Blackout yang terjadi di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut Presiden yang kembali terpilih untuk periode keduanya mengungkapkan kekecewaan terhadap Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani yang saat itu tengah menjelaskan terkait dengan teknis sehingga terjadi Blackout.
“Penjelasannya panjang sekali,” kata Jokowi dengan ekspresi muka yang datar.
Selanjut Sripeni kembali memberikan penjelasan terkait dengan kejadian tersebut, hasilnya Jokowi yang biasanya tersenyum namun kali ini berbeda dan hanya mengeluarkan tanggapan dalam bentuk nada yang kecewa.
“Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun,” kata Jokowi.
“Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop,” tutupnya.