Beritaku.Id, Nasional – Persiapan Pemulangan TKI, Sehubungan dengan kebijakan lockdown Pemerintah di Raja Malaysia, maka saat ini Pemerintah sedang mempersiapkan pemulangan TKI karena kasus Covid-19 yang mendunia tersebut, Senin (30/3/2020).
Penyampaian Gubernur Kaltara
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyampaikan:
Dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi, Bapak Luhut B Panjaitan, siang hingga sore tadi saya mengikuti rapat melalui video conference terkait penanganan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari luar negeri.
Kaltara termasuk yang ikut dalam pertemuan itu, karena merupakan daerah perbatasan. Kaltara juga merupakan daerah tempat transit para TKI bekerja di Sabah dan Serawak, Malaysia.
Persiapan Pemulangan TKI dan Covid-19
Hal penting yang menjadi pembahasan adalah bagaimana penanganan (pemulangan) para TKI yang pulang ke Indonesia, menyusul adanya pandemi COVID-19. Utamanya yang berasal dari negara yang terpapar. Salah satunya dari Malaysia.
Di Kaltara TKI yang pulang dari Sabah, Malaysia jumlahnya ada ratusan. Sebelumnya pekan lalu, saya juga sudah melakukan respons cepat dengan menyurati Menteri Sabah, agar untuk sementara waktu tidak memulangkan warga kita yang ada di sana.
Itu juga sudah saya laporkan ke Pak Mendagri.
Sesuai arahan Menko Maritim, bahwa para TKI yang baru pulang wajib dikarantina. Di Kaltara sendiri, hal tersebut juga sudah kita lakukan.
Beberapa TKI dari Malaysia yang pulang lewat Nunukan, sudah ditampung dan dilakukan pemeriksaan ketat. Semua masuk dalam ODP (orang dalam pengawasan).
Upaya penanganan lainnya, kita akan menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Saya sudah tandatangani penetapan RSUD Nunukan sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan, dan diarahkan bisa dengan SK gubernur, tanpa menunggu SK dari Menkes.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mengambil langkah cepat.
Termasuk penyiapan tempat karantina. Di Nunukan sudah ada tempat penampungan TKI yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat karantina sementara.
Alat Test Covid-19
Hal lainnya, perlu saya sampaikan Kaltara mendapat bantuan rapid test atau alat tes cepat COVID-19 sebanyak 2.400 buah.
Sebanyak 1.360 telah didistribusikan ke kabupaten/kota. Selebihnya disimpan untuk stok di Dinas Kesehatan Provinsi.
Rapid yang sudah ada ini nantinya diutamakan untuk melakukan tes bagi para tenaga medis di rumah sakit. Kemudian untuk warga yang masuk dalam ODP.
Tentu ini kurang, dan nanti kita akan lakukan pengadaan sendiri melalui supplier yang direkomendasikan oleh Kemenkes. Ini dibolehkan. Anggarannya sudah siap. Melalui realokasi anggaran, kita siapkan Rp 31 miliar lebih.
Berkaitan dengan pandemic COVID-19, tak henti-hentinya saya mengimbau kepada masyarakat Kaltara, untuk mentaati anjuran-anjuran yang sudah disampaikan pemerintah.
Perlu saya tekankan lagi, warga jangan panik.
Tenang, namun tetap waspada. Selalu jaga kesehatan diri, ikuti anjuran dari pemerintah. Dan yang tak kalah penting, selalu berdoa memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga wabah ini segera berlalu dan tidak menimpa pada kita aamiin…
Foto Infopubdok Kaltara
Reaksi Pemerhati Buruh Terkait Persiapan Pemulangan TKI
Terkait hal tersebut, Pemerhati TKI dari Yayasan Generasi Mandiri Nusantara Sejahtera (GEMA NUSA Foundation), Iswan Kinsank menyebutkan bahwa sampai saat ini, sabah masih memberlakukan locckdown hingga 15 April 2020.
“Kita prihatin dengan kondisi ini, karena terhitung sebulan TKI tidak bekerja, dan ini akan beresiko pada kehidupan mereka disana” Ujar Kepala Cabang Kaltara Gema Nusa Foundation tersebut
“Dan data yang didapatkan ada 4 orang TKI yang positif Corona, untuk hal tersebut pemerintah harus hati-hati dalam penanganan persiapa pemulangan para TKI tersebut,” Tambahnya.
