BERITAKU.ID, BULUKUMBA – Kepergian untuk selamanya merupakan hal yang perih dan menyisakan goresan berbekas, pergi yang disebabkan oleh hal yang tak wajar menyeruak menjadi seribu tanya akan hal tersebut, Senin (24/6/2019). Salah Diagnosa Golongan Darah.
Peristiwa kematian seorang bayi yang terjadi beberapa hari yang lalu di RS Sultan Daeng Raja Bulukumba Sulawesi Selatan menuai banyak pertanyaan, dengan beberapa keganjalan dalam penanganan saat menjalani perawatan di Rumah Sakit tersebut.
Seorang bayi berusia lima hari lahir dengan prematur membutuhkan transfusi darah, diagnosa awal golong darah bayi tersebut di informasikan oleh pihak RS kepada pihak keluarga adalah golongan darah O, tidak lama berselang diagnosa golongan darah berubah menjadi A, setelah pihak keluarga mendapatkan donor darah A, kembali pihak RS menyampaikan bahwa golongan darah yang dibutuhkan bayi tersebut ternyata AB bukan golongan darah A.
“Kesalahan diagnosa golongan darah itu tidak normal bagi saya, Kasus ini harus menjadi perhatian bagi Pemerintah Bulukumba, dalam hal ini Bupati dan Instansi terkait, karena bisa saja ini ketidak pedulian terhadap SDM dan fasilitas Rumah Sakit,” pungkas A. Adi Mappasulle.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Daeng Raja Bulukumba adalah instansi yang memiliki standar pelayanan, desakan juga datang dari Lembaga Pemerhati Kesehatan, bahwa Pemerintah Kabupaten Bulukumba segera membentuk Tim Khusus untuk kepentingan penyelidikan kasus tersebut.
“Kami mendesak pemerintah dalam hal ini Bupati Bulukumba membentuk tim khusus untuk menyelediki kasus ini, karena kasus ini sangat jarang terjadi, dalam hal kesalahan berulang dalam mendiagnosa golongan darah,” tegas Irwan Tahir.(*)
Editor: Sy