Mengenal Pulau Jawa Kepulauan
Mengenal Pulau Jawa, Atau Kepulauan dengan Jumlah penduduk Terbanyak

Kepulauan Jawa, Masuknya Islam Hingga Penjajahan Belanda

Diposting pada

Beritaku.Id, Budaya Maritim – Kepulauan Jawa, merupakan pulau terpadat Penduduk di Indonesia.

Lanjutan dari bagian Pulau Jawa, 50 % Penduduk Indonesia Ada Di Jon Java

Masa Masuknya Islam di Kepulauan Jawa

Pada akhir abad ke-16, Islam telah melampaui Hindu dan Buddha sebagai agama dominan di Jawa.

Dengan dakwah yang terlebih dahulu dijalankan kepada kaum penguasa pulau ini. Dalam masa ini.

Sebab dianggap bahwa dengan menguasai seluruh penguasa maka proses dakwah akan berjalan baik. Dan mengurangi pertumpahan darah.

Kerajaan Islam yang terbentuk seperti : Demak, Cirebon, dan Banten membangun kekuasaannya.

Kesultanan Mataram pada akhir abad ke-16 tumbuh menjadi kekuatan yang dominan dari bagian tengah dan timur Jawa.

Para penguasa Surabaya dan Cirebon berhasil ditundukkan di bawah kekuasaan Mataram.

Terbukti hanya Mataram dan Banten lah yang kemudian tersisa ketika datangnya bangsa Belanda pada abad ke-17.

Masa Kolonialisme Belanda

Dengan ekspor yang dilakukan dari Jawa sejak tahun 1522, Hal ini mengundang Portugis karena penasaran datang ke Indonesia yang maha kaya tersebut.Meski perjanjian dagang ini tidka berjalan lama.

Mulai di Malaka dan Pulau-pulau di Timur.

Beganti dengan Belanda, Kehadiran Cornelis de Houtman yang terdiri dari empat buah kapal pada tahun 1596, menjadi awal dari hubungan antara Belanda dan Indonesia.

Belanda bukan hanya datang untuk perjanjian dagang, tapi datang untuk menjajah Indonesia. Merampas rempah-rempah dari Indonesia.

Pada akhir abad ke-18, Belanda telah berhasil memperluas pengaruh mereka terhadap kesultanan-kesultanan di pedalaman pulau Jawa (lihat Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia).

Meskipun orang-orang Jawa adalah pejuang yang pemberani. Konflik internal telah menghalangi mereka membentuk aliansi yang efektif dalam melawan Belanda.

Sisa-sisa Mataram bertahan sebagai Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Para raja Jawa mengklaim berkuasa atas kehendak Tuhan. Dan Belanda mendukung sisa-sisa aristokrasi Jawa tersebut.

Dengan cara mengukuhkan kedudukan mereka sebagai penguasa wilayah atau bupati dalam lingkup administrasi kolonial.

Di awal masa kolonial, Jawa memegang peranan utama sebagai daerah penghasil beras.

Pulau-pulau penghasil rempah-rempah, misalnya kepulauan Banda, secara teratur mendatangkan beras dari Jawa untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.