Setelah dihanyutkan kesungai Nil, Nabi Musa di ambil oleh Aisyah istri Firaun. Namun bayi tersebut tidak mau menyusu, membuat Aisyah gelisah.
Beritaku.Id, Kisah Para Nabi dan Rasul – Bayi Musa yang terbawa ombak sungai Nil. Di temukan oleh permaisuri dari Firaun.
Ketika melilah kotak yang berisi bayi lelaki tersebut. Hati Aisyah terpaut pada bayi mungil itu. Ingin mengambil dan merawatnya.
Nabi Musa Di Beri Nama OIeh Aisyah
Setelah menemukan tersebut, ia memberinya nama Musa. Dan itu dipakai oleh seluruh orang kerajaan. bahwa anak angkat Raja adalah bernama Musa.
Peraturan dilabrak oleh Aisyah, sebab Firaun telah mengeluarkan fatwa membunuh semua bayi lelaki. Namun keinginan kuat Aisyah membuat hati Firaun luluh. Maka bayi lelaki musa kecil hidup dalam istana.
Bayi lelaki di luar istana dihabisi karena Firaun takut kerajaannya diganggu oleh lelaki yang telah di tafsir oleh para dukun.
Berita Kisah Nabi dan Rasul: Yang Menolak Didamaikan Oleh Nabi Musa Berasal Dari Golongan Apa?
Namun meski Musa diterima baik oleh Firaun, dirinya tidak mau menyusu, akhirnya Aisyah mendatangkan banyak ibu menyusui. Namun tetap saja Musa kecil menolah untuk menyusu.
Sebagaimana dalamSurah al-Qashash ayat 12 Allah SWT berfirman:
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ |
Yang artinya: “Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu. Maka berkatalah dia (saudara perempuan Ayadzakhatu). Maukah aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu. Dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?”.
Lalu Permaisuripun mengizinkan saudari Ayadzakhatu yang bernama Maryam. Menemuinya sambil membawa berita gembira tersebut. Kemudian Ayadzakhatu segera bergegas pergi ke istana.
Pertemuan Ibunya Dengan Musa
Ibu Musa dengan derai airmata haru melihat putranya untuk disusuinya. Dan saat itu juga Musa dengan kenyang ia menyusu pada perempaun yang didatangkan. Yang tidak lain ibunya sendiri tersebut.
Setelah itu Ibunya hendak pamit, namun ditahan oleh permaisuri. Tetapi Wanita tersebut menyampaikan bahwa dirumahnya ada anak dan suami yang harus ia layani.
Dan sekaligus ibu Musa memohon kepada permaisuri agar dia diberi kesmepatan untuk merawat bayi mungil tersebut.
“Wahai, Permaisuri. Aku berharap kepadamu izinkanlah, bayi ini untuk aku bawa ke rumahku. Aku susui dan aku rawat dengan penuh kejujuran dan kepercayaan. Jika itu diizinkan, aku menyampaikan terima kasih kepadamu sebesar-besarnya,”.
Atas petunjuk Allah SWT, Permohonan itu pun dikabulkan sang permaisuri. Rasa bahagia tak terbendung didalam jiwa Ayadzakhatu sebab bisa kembali membawa pulang bayinya.
Allah berfirman dalam Alquran Surah al-Qashash ayat 13 berbunyi: “Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar (pasti). Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya,”.