Anak panah menancap kedalam tubuh adalah sakit, Namun pengalaman sahabat Rasulullah, Dengan Nikmat Tahajud, kesakitan itu sirna
Beritaku.Id, Kisah Islami – Allah SWT menjanjikan beberapa hal kepada hambaNya yang rajin melaksanakan Sholat tahajud. Dunia hingga akhirat dengan kenikmatan yang tidak terkira.
Mendatangi Allah SWT, adalah kerinduan seorang hamba. Sementara bagi yang melaksanakan sholat tahajud merupakan jaringan bersih menghadap Allah dan Allah mendengar serta melihatnya (yang melaksanakan).
Sebagaimana Firman Allah SWT:
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu… (Surat Al Muzzammil Ayat 20). |
Allah mengetahui, melihat dan mendengar keluhan dan permohonan hambanya. yang di lakukan disaat waktu tahajud.
Baca juga: Faedah Sholat Tahajjud, Jalan Menuju Surga Dan Sehat Jiwa Raga
Semua orang di dunia melakukan aktifitas untuk sebuah kepuasan. Baik lahiriah maupun batiniah, Eksistensinya ada di kepuasan. Jiwa dan atau raga.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan kenikmatan. Meski dalam kondisi kekinian. Orang lebih cenderung kepada pemuasan lahiriah.
Misalnya kepuasan, untuk:
- Perut dengan menikmati masakan kuliner
- Mata dengan berwisata
- Telinga dengan mendengarkan lagu Islami, dan sebagainya.
Hal itu adalah pemuasan fisik atau organ. Dan kesemua pemuasan tersebut membutuhkan objek lain diluar tubuh.
Tidak akan bisa puas untuk menikmati makanan kalau tidak ada hidangan makanan. Atau mengunjungi warung atau resto.
Pantai yang indah, deburan ombak untuk mata. Tidak akan dinikmati tanpa melihat pantai. Dengan pasirnya. Buih ombaknya.
Tanpa adanya musik maka telinga tidak akan bisa mendengar. Alat pemutar. Jenis musik. Butuh alat.
Nikmat Sholat Tahajud
Namun ada kenikmatan yang tidak membutuhkan alat. Cukup berwudhu, duduk ditengah malam sepi. Merengkuh dan berharap pada sang pemberi. Menghadap dengan kepasrahan. Menyerahkan diri kepada sang pemilik.
Disitu adalah penyerahan jiwa secara totalitas.
Dalam sebuah kisah seorang sahabat yang menemani Rasulullah dalam sebuah perjalanan. Kemudian Rasulullah meminta seluruh rombongan pada malam itu untuk beristirahat.
Untuk menjaga situasi maka sahabat bergantian untuk berjaga, terutama untuk menjaga sahabat terbaik mereka. Yakni Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Ketika sampai waktu untuk melaksanakan Sholat Tahajud, Abbad Bin Bisr menunaikannya. Hingga pada waktu yang remang itu ia berdiri dengan penyerahan diri kepada Allah.
Namun tanpa ia ketahui, seorang musyrikin membidiknya dengan panah. Dalam posisinya menyerahkan diri kepada sang pemilik alam, pemilik bumi tempat ia berpijak. Melesat hingga menembusnya tiga anak panah masuk kedalam tubuhnya saat Sholat.
Harusnya ia berhenti untuk sholat, atau menjerit untuk meminta pertolongan. Namun itu ia tidak lakukan, ia tidak berhenti melaksanakan Sholat Tahajud. Karena merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Ada hal yang luar biasa (kenikmatan) yang ia dapatkan, daripada sakitnya luka cabikan panah. Jauh lebih indah dan lebih nikmat mengikuti alur sholat daripada mengeluh karena kesakitan.
Ini bukan cerita dongeng maupun sebuah kisah yang absurd. Ini adalah proses menemukan jalan berkomunikasi dengan Allah yang sangat dekat.
Baca lengkap di: Kisah Abbad Bin Bisyr, Terpanah Ketika Sholat Tahajjud
Janji Allah, Sholat Tahajjud dan Kedermawanan
Bagaimana hubungan melaksanakan Sholat Tahajud dengan kedermawanan?
Apakah dengan Tahajud membuat seseorang untuk menjadi kaya raya?
Jawabannya, Iya atas izin Allah SWT.
Seorang yang rajin mendirikan Tahajud akan menjadikannya damai dan sejahtera, Dia merasakan kenikmatan hidup yang selama di dicari dengan pemuasan fisik dan panca indera.
Firman Allah SWT, mengenai kedermawanan orang yang rajin Tahajud:
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ |
Disamping, kedamaian dan kesejahteraan tersebut. Membuat hati yang menjalankan sholat tahajud hingga merasakan hidup yang berkecukupan.
Sholat Tahajud dengan kenikmatannya tidak akan berbanding dengan kenikmatan dunia. Ada kepuasan yang lebih dari kepuasan, pada seluruh kepuasan dunia.
Sehingga yang rajin melaksanakannnya cenderung menganggap kenikmatan dunia jauh lebih kecil dibanding kenikmatan jiwa, yang rajin melaksanakan tahajud menganggap diri adalah manusia yang tidak berdaya, yang membutuhkan pertolongan.
Tahajud menjadikan seseorang mengakui maksiat kepada Allah SWT dan memohon ampunanNya.
Dengan perasaan rendah diri dan merasa tidak sempurna di hadapan Allah SWT. Maka sang maha pencipta menggantinya dengan Nikmat dari Sholat Tahajud berupa rasa syukur. Kenikmatan lainnya berupa rendah hati.
Selait itu ada nikmat lain dari tahajud, yakni menjadi manusia yang dermawan. Dermawan tidak hanya pada kemampuan memberi materi saja kepada orang lain. Tapi dermawan termasuk memberi waktu kepada oranglain, terutama keluarga.
Sehingga dapat dibayangkan, Abbad Bin Bisr yang sampai pada kenikmatan yang lebih dari semua kenikmatan dunia. Ketika tertancap panah, semua menjadi tidak bermakna.
Demikian artikel tentang nikmat dari Sholat Tahajud. Dan menjadikan seseorang yang melaksanakannya memiliki pribadi yang rendah hati, dermawan dan merasakan ke agungan Allah SWT.