Lingkungan hijau pasti akan menarik mata, bagaimana cara membuat pidato atau ceramah mengenai hal tersebut denga teks yang baik dan mempesona?
Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Menjadi seorang khalifah menuntut manusia menjaga hubungannya dengan semua makhluk hidup.
Oleh: Riska Putri (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Tak hanya sesama manusia, namun juga lingkungan secara keseluruhan. Sayangnya, manusia sering lupa. Artikel ini memberikan contoh naskah pidato menarik untuk menyadarkan manusia agar kembali pada fitrahnya.
Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum yang sangat penting dan berpengaruh besar dalam peradaban manusia.
Raja-raja besar menginspirasi rakyatnya melalui pidato, presiden menyampaikan kebijakan Negara dalam pidato, bahkan seorang dictator pun mengobarkan kebencian lewat pidato.
Manusia mempengaruhi pemikiran dan tindakan satu sama lain dengan pidato.
Karenya, pidato adalah alat yang paling efektif dalam membentuk peradaban dunia. Maka mempelajari teknik berpidato akan membawa kita selangkah lebih dekat untuk mengubah dan menggenggam dunia.
Setiap orang sebenarnya telah mendapatkan pelatihan berpidato sejak kanak-kanak.
Kegiatan Pidato Dalam Dunia Pendidikan
Di sekolah dasar, siswa diminta untuk menjelaskan pengalaman liburan misalnya. Naik tingkat ke sekolah menengah, siswa dituntut mampu menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
Bahkan di universitas, mahasiswa harus bisa mempertanggungjawabkan buah pikirannya yang berupa karya ilmiah di depan lebih banyak orang.
Bagi beberapa orang, pembiasaan di sekolah itu sudah cukup untuk membangun kepercayaan diri mereka untuk berbicara di depan umum.
Tapi bagi sebagian orang lainnya, hal itu belum cukup. Karenanya kursus public speaking mulai menjamur di berbagai kota. Menandakan betapa pentingnya skill tersebut untuk dikuasai.
Ternyata kepercayaan diri juga tak hanya muncul dari pembiasaan menghadapi audiens.
Namun juga dari persiapan dan pemahaman materi yang matang. Jika seorang pembicara tidak mengerti topik yang akan ia sampaikan, maka tidak mungkin ia dapat menyampaikannya dengan bahasa yang sederhana, menarik, serta mudah dipahami pendengarnya.
Untuk membantu Anda mempersiapkan materi pidato. artikel ini akan memberikan 3 contoh pidato yang menarik.
Secara spesifik bertopik tentang pelestarian lingkungan. Semoga menginspirasi Anda untuk tampil memukau di acara selanjutnya.
Pengertian Lingkungan
Sebagai langkah awal untuk menguasai tentang topik lingkungan, perlulah kita membahas tentang pengertiannya.
Dengan modal pengetahuan itu, kita juga dapat memberikan batasan mengenai poin-poin yang akan disampaikan sehingga tidak melewati durasi yang ditentukan.
Otto Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan adalah semua benda yang ada dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Definisi tersebut memberikan cakupan yang sangat luas karena segala hal bisa mempengaruhi kehidupan manusia.
Tak peduli seberapa jauh, besar, atau kecilnya. Misalnya saja matahari ataupun planet lain di tata surya.
Begitu juga dengan perkataan dan perbuatan manusia lain. Keduanya itu mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.
Sehingga menurutnya, lingkungan tak hanya berkaitan dengan objek fisik dan biologi. Namun juga lingkungan ekonomi, social, dan budaya.
Pemerintah memiliki definisinya tersendiri tentang lingkungan hidup yang tertuang dalam BAB I, Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal tersebut berbunyi: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Pembagian Lingkungan
Pada Lingkungan hidup manusia dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu:
Lingkungan Fisik (physical environment)
Lingkungan fisik Adalah segala benda mati/tak bernyawa yang berada di sekitar makhluk hidup. Baik benda itu buatan manusia ataupun berada di alam secara natural.
Contohnya seperti batu, sungai, rumah, kendaraan, gunung, awan, dan lainnya.
Lingkungan Biologis (biological environment)
Lingkungan biologis ialah segala organisme hidup dan bernyawa yang berada di lingkungan manusia.
Contohnya seperti manusia lain, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
Lingkungan Sosial (social environment)
Sementara lingkungan sosial merupakan manusia-manusia lain yang berada pada sekitar seseorang. Seperti keluarga, kerabat, guru, tetangga, dan lain sebagainya.
Umumnya tema lingkungan muncul dalam acara penyuluhan, workshop, atau seminar.
Karena tema ini termasuk salah satu yang sering kita bahas. Kita harus pandai memilih diksi dan poin pembahasan yang akan dipaparkan. Tujuannya agar audiens tidak mudah bosan dan tetap mau mendengarkan hingga akhir.
Berikut ini 3 contoh pidato tentang lingkungan hidup ala Beritaku.id.
Contoh Pidato Tentang Lingkungan
Beberapa pidato dengan tema Environment, yaitu:
Menjaga Lingkungan Dari Sampah Dan Cara Daur Ulang
Sampah merupakan hasil sisa dari produksi manusia, yang merusak lingkungan. Pada dasarnya secara alamiah tidak ada sampah, dan yang menciptakan sampah tersebut adalah manusia itu sendiri.
Pembukaan
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada para hadirin yang berkenan meluangkan waktunya untuk mendengarkan pidato singkat ini.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada para panitia yang bekerja keras mempersiapkan acara hari ini sehingga hasilnya sangat luar biasa.
Sebelum melangkah lebih jauh, ijinkanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya adalah……….Pada kesempatan ini saya akan memaparkan pentingnya menjaga lingkungan dan teknik-teknik daur ulang sampah.
Teknik ini sangat mudah sehingga dapat kita lakukan di rumah tangga tanpa menghabiskan banyak waktu dan biaya. Untuk mempersingkat waktu, mari kita langsung memasuki paparan inti.
Baca juga beritaku: Pembukaan Dakwah, 4 Contoh Sambutan Dan Ceramah (Sabar, Ikhlas, Sedekah, Ilmu)
Inti
Sampah sesungguhnya adalah bukti peradaban manusia. Di zaman purba, menusia tidak menghasilkan sampah karena mereka tidak tau cara mengolah makanan.
Ketika manusia menemukan api dan otaknya berevolusi, mereka mulai dapat memikirkan cara-cara unik untuk menikmati santapan.
Manusia membakar hewan hasil buruannya kemudian tersisalah komponen-komponen yang tidak dapat mereka makan. Sejak saat itulah, kjokkenmoddinger atau sampah dapur mulai ada.
Namun kini, perkembangan teknologi membawa sisi gelap pada peradaban manusia. Yaitu terciptanya banyak material yang sulit terurai secara natural oleh alam. Contoh kecilnya adalah plastic. Saat kita membuang plastic, material itu akan tetap berada di tempat pembuangan hingga puluhan tahun setelah kita meninggal.
Saat ini, jumlah plastic yang merupakan hasil dari ratusan kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah yang sudah terurai. Hal itu membuat tumpukan sampah memenuhi lahan hidup makhluk bernyawa kemudian menyebabkan banyak masalah. Seperti banjir, polusi udara, typus, malaria, dan lainnya.
Untuk mengurangi ketidakseimbangan alam ini, kita dapat melakukan tindakan kecil yang berarti besar dari tempat yang terdekat: rumah kita sendiri. Berikut ini saya paparkan langkah-langkahnya.
Untuk sampah organic, kita dapat mengubahnya menjadi pupuk kompos yang sangat bernutrisi bagi tanaman di pekarangan.
Pertama siapkan tong atau ember kemudian memasukkan sampah ke dalamnya. Lalu timbun sampah tersebut dengan tanah dan tambahkan cairan EM4 untuk mempermudah proses penguraian.
Diamkan wadah tertutup selama 1 minggu. Setelahnya pupuk dapat kita pakai.
Sampah anorganik seperti botol atau mangkuk plastic dapat kita manfaatkan kembali sebagai kerajinan tangan, tempat bumbu, tempat alat tulis, pot tanaman, dan lainnya.
Memang hampir mustahil mengurai plastic di rumah. Karenanya pemisahan sampah organic dan anorganik sangat perlu untuk kita lakakun. Agar pemulung dapat lebih mudah mengumpulkan dan membawanya ke pusat daur ulang sampah.
Penutup
Itulah langkah sederhana yang dapat kita lakukan di rumah untuk membuat lingkungan lebih sehat, nyaman, dan layak huni.
Meski Nampak sepele, jika kita melakukannya bersama-sama maka hasilnya pasti menjadi signifikan.
Perubahan dating dari rumah. Maka kita juga harus mengajarkan anak-anak kita untuk mencintai lingkungan dan melestarikannya dengan cara rajin mendaur ulang sampah.
Sekian paparan yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan masa demi bumi kita tersayang.
Saya akan menutup pidato ini dengan pantun singkat.
Dapat beras dari pak tani
Dimasak sebentar jadilah nasi
Mari daur ulang sampah kini
Agar bumi lebih indah esok hari
Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu.
Pidato Menata Pekarangan dan Lingkungan Sekitar
Lingkungan tempat tinggal merupakan tempat istrahat dan berkumpul, serta berwisata bagi setiap orang. Sebab pada tempat tinggal menjadi tempat produksi ide dan perencanaan.
Pembukaan
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu
Rumahku adalah surgaku. Sebagaimana surga yang terpelihara oleh Allah Swt, maka rumah sebagai surga dunia juga harus terpelihara oleh kita sebagai pemiliknya.
Begitu pula lingkungan sekitar tempat kita tinggal, menetap, dan menghabiskan hari-hari indah penuh tawa. Tak elok rasanya jika kita abai akan kelestariannya.
Untuk itu dalam kesempatan ini, saya selaku Kepala Desa Bahagia, ingin menyampaikan pidato mengenai penataan pekarangan dan pemeliharaan lingkungan kampong kitu.
Sebelum itu, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Karena berkat karunia-Nya lah, rapat ini bisa terselenggara dengan baik.
Baca juga beritaku: Contoh Pembukaan Pidato, Sambutan Atau Ceramah Terbaik
Inti
Jika mata adalah jendela jiwa, maka rumah adalah cermin kepribadian. Ukuran, penataan eksterior dan interior, serta kebersihannya merefleksikan diri kita, secara gambling maupun tersirat.
Sejatinya, kita mendirikan rumah untuk menjadi tempat peraduan ternyaman, yang menyediakan kehangatan serta rasa aman dari panas dan hujan.
Seringkali kita menghabiskan banyak waktu, keringat, dan biaya untuk mendekorasi bangunan rumah semaksimal mungkin.
Terlalu fokus pada bangunan seringkali membuat kita melupakan keindahan lanskap rumah.
Lanskap atau taman adalah sampul rumah kita. Keindahannya bagaikan ornamen yang menghiasi sampul buku, membingkai cerita indah yang tercurah di lembar-lembar halamannya.
Meskipun ada pepatah “Don’t judge a book by its cover”, tak bisa kita pungkiri bahwasannya manusia akan terpana pada apa yang pertama kali terlihat oleh mata.
Oleh sebab itu, penataan taman tidak boleh kita anaktirikan. Selain dapat meningkatkan kesehatan, taman yang tertata rapi dan cantik akan merefleksikan kerja keras Anda.
Menata taman bukan sekedar tentang menyapu debu dan mencabut rumput, melainkan sebentuk komitmen yang terjaga dengan kerja keras sepenuh hati.
Deretan tanaman dengan desain simetris menunjukkan ketertiban dalam hidup kita, perpaduan antara tanaman dan batu hias juga mengekspresikan kecintaan kita pada seni penuh detail dan pesona.
Kontras dari kedua elemen tersebut menunjukkan apresiasi kita terhadap keseimbangan dalam hidup.
Penutup
Sama halnya dengan lingkungan di sekitar rumah kita. Jalan kampung, masjid, gedung serbaguna, dan fasilitas umum lainnya harus sama-sama kita jaga.
Agar harmonisasi dan keindahan itu tidak hanya kita ciptakan di rumah, namun juga di sekeliling kita.
Karena masyarakat madani adalah mereka yang memberi manfaat bagi sesama dan bukan hanya dirinya sendiri.
Hal itu tercermin dari sikap kita kepada lingkungan sekitar. Marilah bersama-sama kita menjadi masyarakat yang lebih baik dengan memelihara lingkungan sebaik-baiknya.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu.
Baca juga beritaku: Kalimat Penutup Islami: Pidato, Ceramah, 3 Organisasi Mahasiswa
Pidato Lingkungan Sekolah Yang Hijau
Membahas secara lingkungan sekolah dengan singkat, adalah semua yang ada pada area dan berhubungan dengan proses belajar mengajar, berikut ini akan membahas melalui pidato.
Pembukaan
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatu
Guru-guru yang saya cintai dan teman-teman yang saya sayangi. Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya memberikan pidato singkat dengan topik mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau.
Namun sebelumnya, selaku Ketua OSIS SMA Negeri 18 saya ingin menyapa Bapak Kepala Sekolah yang telah bersedia hadir pada siang ini.
Saya juga ingin berterima kasih kepada Ibu Nina selaku Ketua Komite yang meluangkan waktunya untuk turut mendukung acara ini.
Pergi ke toko beli sepatu
Pulangnya mampir di rumah Surti
Untuk mempersingkat waktu
Mari kita langsung ke inti
Baca juga mukadimah pembukaan: 3 Contoh Pembukaan dan Penutupan Berkesan
Inti
Hadirin sekalian. Pemanasan global merupakan penyakit akut yang telah lama menjangkiti bumi kita. Namun sayangnya, hingga kini penyakit itu tak kunjung sembuh.
Bak kanker ganas yang menggerogoti tubuh, global warming menggerogoti kesehatan bumi kita hingga ia menjadi semakin rapuh dan hancur.
Namun tak akan ada asap tanpa api. Dengan pahit harus kita akui bahwa keserakahan manusialah yang menyebabkan permasalahan rumit ini.
Manusia tak pernah merasa cukup dalam mengeruk sumber daya alam. Lupa bahwa segala yang berlebihan akan mendatangkan petaka. Lupa bahwa kesabaran bumi kita pun ada batasnya.
Karenanya setiap tahun kita terpaksa menelan pil pahit dengan kehilangan banyak nyawa akibat bencana. Banjir bandang, tanah longsor, tsunami, dan berbagai musibah lainnya menunjukkan betapa jenuhnya bumi terhadap segala kelakuan buruk kita.
Maka seperti halnya menenangkan kekasih yang tengah mengamuk, kita harus memberinya cinta agar amarahnya mereda.
Menghijaukan kembali alam adalah cara terbaik agar kita dapat memperbaiki hubungan dengan bumi.
Upaya penghijauan itu dapat kita mulai dari lingkungan yang paling dekat dengan kita seperti rumah dan sekolah tercinta ini.
Dengan begitu, tak hanya bumi yang akan menjadi lebih ceria, semua warga sekolah pun akan lebih nyaman dan senang berkatifitas di sekolah. Karena udara menjadi lebih segar, sejuk, dan indah.
Untuk itu OSIS SMA Negeri 18 meluncurkan sebuah program kerja bertajuk, “Hijau Sekolahku, Juara Prestasiku.”
Dalam program tersebut, setiap kelas kita minta untuk menanam berbagai tanaman indah dan rindang di kebun depan masing-masing ruang kelas.
Kelas yang kebunnya paling indah, subur, dan terawat akan mendapatkan hadiah penghargaan. Selain itu, anggota kelas tersebut juga akan terliput oleh majalah sekolah dan artikelnya terpajang di mading.
Penutup
Program ini lahir dari kecintaan terdalam para pengurus OSIS terhadap bumi. Kami berharap hal ini juga dapat memupuk cinta di hati kawan-kawan sekalian.
Dengan dukungan dari kepala sekolah, komite, dan guru-guru, program ini akan berjalan lancer, meriah, dan berdampak besar.
Mari kita buat sekolah kita lebih hijau dan indah bersama-sama. Dan menjadikan bumi kita menjadi rumah terbaik untuk bernaung.
Cukup sekian pidato dari saya. Terima kasih atas dukungannya.
Selamat siang dan let’s go green!
—
Demikianlah 3 contoh naskah pidato singkat bertema lingkungan. Anda dapat mengembangkannya kembali dan menyesuaikannya dengan tema acara tempat Anda berpidato.
Semoga pidato Anda berikutnya semakin menarik dan menginspirasi hadirin yang mendengarkan. Selamat menyebarkan ide positif!
Baca juga beritaku: Hijau Bersih Lingkungan Sekolah, Pidato Dan Cinta Bumi
Daftar Pustaka
Soemarwoto, Otto. 2005. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Undang-Undang R.I Nomor 32 Tahun 2009