BERITAKU.ID, LIFESTYLE – Reyna Fakhira, Tidak segemulai senyum yang selalu merekah pada mawar yang berduri. Terkadang hadir menyayat lalu pergi meninggalkan bekas, Jumat (16/8/2019)
Reyna Fakhira Salsabila lahir di Garut, 2 Juli 2001. Sebelumnya mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Garut ini tak menyangka bisa ikutan audisi Moka. Karna dilihat dari latar belakang dirinya yang tomboy.
“Aku dulu pernah jadi atlet badminton, yang semua orang juga pasti taulah ya cewek. Yang ikutan dunia olahraga ini akan seperti apa tomboynya,” ujar gadis yang bercita-cita jadi pilot atau intel ini.
Merasa tak mungkin banget ikutan ajang mojang, karena harus wanita yang anggun. Reyna didorong teman-teman, keluarga, dan lingkungan sekitar, akhirnya nekat untuk ikut ajang ini. Dirinya ingin keluar dari zona dan juga ingin menggali dan terus mencari passion dimana dirinya sebenarnya.
“Saya ingin menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang, ingin belajar banyak tentang Garut dan tentang budaya Sunda. Karena jujur bahasa Sunda aku masih tidak lancar,” ujar Reyna.
Saat audisi tiba, di hari itupun dirinya merasa down, tapi untungnya orang-orang di sekitar dirinya selalu mensupport. Dan hal ini membuat mentalnya terbangun kembali.
“Di hari audisi itu jantung aku beneran kaya copot aja. Gitu soalnya ngerasa pantes enggak sih aku ikutan audisi kaya gini, yang di luar passion aku. Dan sebelumnya gak punya pengalaman apa-apa. Akhirnya ya udah aku tahan segala rasa cemas aku di hari itu.” Tutur Reyna yang bercita cita meneruskan bakat ayahnya. Yang dulunya itu suka ikut ajang kompetisi seperti ini.
Akhirnya saat pengumuman siapa yg lolos ke grand final diumumkan, Reyna tidak berharap karna merasa tahu diri. Orang lain lebih bagus dari dirinya.
Reyna Fakhira Yang Tomboy
“Saat diumumin lolos grand final. di situ aku jujur kaya mimpi dan bertanya-tanya di dalam bathin ini, aku beneran lolos grand final sih gitu.” celotehnya.
Setelah waktu berjalan, persiapan Reyna untuk grand final semakin dimaksimalkan, karena di grand final saingan makin berat dan rintangannya pun pastinya semakin berat. Selama proses persiapan grand final itu dirinya terus berdoa dan terus memperbaiki diri serta belajar.
Waktu unjuk kabisa, Reyna tampil dengan menyanyi lagu “Bubuy Bulan”. Dirinya merasa tak percaya diri, soalnya waktu itu suaranya serak karena kondisi badan tidak fit, tapi dirinya terus latihan sambil dibantu Ambu Dinda saat itu.
“Alhamdulillah waktu unjuk kabisa berjalan lancar dan malam yang paling ditunggu yaitu malam grand final, yang pastinya keluarga datang untuk support aku dan aku tidak ingin bikin malu mereka, tapi karna kondisi aku tidak fit, saat itu aku malah sakit dan merasa aku tidak bisa maksimal malam itu,” ceritanya.
Saat malam pengumuman tiga besar pun tiba, Reyna saat itu tidak berharap banyak cuma bisa pasrah. Namun tiba tiba juri mengumumkan dirinya sebagai juara II yaitu wakil satu dalam helaran Moka 2019 ini.
“Saya bersyukur meraih gelar itu, tapi yang paling penting saya ingin menambah motivasi juga mencari pengalaman sebanyak banyaknya, mumpung masih muda karena guru terbaik dalam hidup itu pengalaman, apa yang telah dilewati ambil hikmahnya saja, selalu upgrade diri ke yang lebih baik lagi,” pungkas putri dari Dendi Rustiandi dan Lia Femiartha ini.