Partai Penguasa Orde Baru Stagnan di Era Millenial, Butuh Revolusi Kepemimpinan

Diposting pada

BERITAKU.ID, NASIONAL – Sejarah masa kejayaan merupakan beban moral masa depan sehingga terjadi konsitensi arus pergerakan menggapai nawacita dan misi perjuangan dalam kancah perpolitikan Indonesia, Senin (22/7/2019).

Hasil Pemilu 2019 menjadi tolak ukur bagi seluruh Partai Politik peserta pemilu dalam menjawab tantangan masa depan, salah satunya Partai penguasa Orde Baru yakni Partai Golkar, diketahui bahwa Partai Golkar menguasai Pemilu di Orde Baru selama 32 Tahun tak tergantikan, hal ini yang menjadi arus negatif tersendiri bagi Partai Politik berlambang beringin.

Keprihatinan terhadap keterpurukan raihan perolehan suara Partai Golkar 2019 datang dari politisi senior Indra Bambang Utoyo.

Indra mengatakan salah satu faktor utama yang meneguhkan dirinya untuk maju adalah karena melihat kondisi partai semakin terpuruk.

“Menurunnya perolehan suara dan kursi DPR RI pada pemilu 2019 disebabkan faktor kepemimpinan bermasalah, tidak ada isu strategis, tidak terlaksananya konsolidasi dengan baik,” kata Indra.

Dia menekankan semestinya Golkar menjadi partai terdepan dalam melawan perkembangan paham tersebut.

Selain Indra Bambang Utoyo, rasa optimis maju sebagai Calon Ketua Umum pada Munas mendatang juga diungkapkan oleh Bambang Soesatyo pekan lalu saat setelah bertemu dengan Bapak BJ Habibie.

Pria yang kerap disapa Bamsoet ini mengatakan, Habibie memberikan dukungan supaya bisa maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

“Tadi beliau memberikan pandangan-pandangan bahwa harus ada pembaharuan yang dilakukan di Partai Golkar. Saya tadi mengucapkan terima kasih atas pandangannya. Tentu ini akan membuat saya semakin mantap,” ucap dia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *