Real Madrid Inginkan Neymar, PSG Menolak Garret Bale

Diposting pada

BERITAKU.ID, BOLA – Pengusaha dan pimpinan bisnis memerlukan orang-orang yang mampu berpikir sendiri yang mampu berinisiatif dan menemukan solusi dari permasalahan (Steven Covey), Rabu (21/08/2019)

Neymar menjadi bintang yang paling panas dikabarkan hengkang dari PSG pada bursa transfer musim panas 2019.

Paris Saint-Germain (PSG) meminta syarat lain kepada Real Madrid apabila ingin mendapatkan Neymar pada bursa transfer musim panas 2019.

Barcelona digadang-gadang menjadi destinasi favorit Neymar pada bursa transfer musim panas ini. Sementara rival abadi Barcelona, Real Madrid, berupaya menggagalkan rencana tersebut dengan ikut memburu Neymar.
Paris Saint-Germain (PSG) telah menyatakan siap untuk menerima tawaran dari klub yang meminati Neymar pada bursa transfer musim panas ini.

Syarat utamanya adalah klub yang menginginkan Neymar harus membayar seperti ketika PSG mengangkut sang penyerang dari Barcelona pada 2017 lalu sebesar 222 juta euro (sekitar Rp 3,56 triliun).

Paris Saint-Germain tidak akan membiarkan pemain berusia 27 tahun itu dijual dengan harga yang murah pada musim panas ini. Real Madrid telah mencoba menawarkan 90 juta euro (sekitar Rp 1,4 triliun) plus Gareth Bale untuk ditukar dengan Neymar. PSG menolak tawaran tersebut lantaran pihaknya tidak berminat terhadap Gareth Bale.

Dilansir BolaSport.com dari Telefoot, PSG justru menginginkan pemain El Real yang dapat ditukarkan dengan Neymar.
Juara Liga Prancis 2018-2019 itu menginginkan Madrid untuk menyerahkan dua pemainnya sekaligus sebagai alat tukar Neymar.

Kedua pemain tersebut adalah bek tengah, Raphael Varane, dan winger muda, Vinicius Junior. Wacana mengenai pertukaran dua pemain tersebut untuk ditukar dengan Neymar mendapatkan penolakan dari pihak Madrid.

Di luar keinginan itu, Madrid juga berupaya untuk menyertakan Thibaut Coutois atau Keylor Navas sebagai pelicin untuk mendapatkan Neymar. Los Blancos memang sudah lama ingin mendatangkan Neymar ke Stadion Santiago Bernabeu.

Mereka pernah berupaya mengangkut Neymar pada 2013 dari Santos, tetapi sang pemain keburu menjadi milik Barcelona.

Jika benar Neymar akan merumput di Real Madrid pada musim depan, maka Neymar menjadi pemain ke enam yang “mengkhianati” Barcelona, mengingat rivalitas kedua tim adalah rahasia umum.

5 Pemain ‘Pengkhianat’ Barcelona dan Real Madrid

Luis Figo
Nama Figo mungkin menjadi nama paling tenar yang pernah membela dua klub. Pasalnya Figo sama-sama membela Barcelona dan Madrid selama lima tahun.

Figo merupakan pujaan di Camp Nou sejak bergabung tahun 1995. Dia menyumbang tujuh gelar dan sukses mencetak 45 gol dari 249 laga.

Tapi tiba-tiba Figo pindah ke Madrid tahun 2000 sekaligus menjadikannya pemain termahal di dunia saat itu. Figo pun menjadi sasaran fans Blaugrana ketika laga El Clasico berlangsung di Camp Nou. Ia dilempari koin, bola golf, hingga kepala babi.

Michael Laudrup
Laudrup menjadi nama kedua yang juga terkenal sebagai pengkhianat diantara kedua klub. Laudrup membela Barcelona pada tahun 1989-1994 dan Madrid pada tahun 1994-1996.

Di Barcelona, Laudrup sukses menyumbangkan sembilan gelar. Dia menjadi pemain idola Blaugrana bersama Ronald Koeman, Hristo Stoichkov, dan Pep Guardiola.

Namun pada 1994 ia hengkang ke Madrid karena berseteru dengan Johan Cruyff. Meski hanya menyumbang satu gelar, namun Laudrup pernah mendapat gelar sebagai pemain asing terbaik Real Madrid dari media ternama Spanyol, Marca.

Bernd Schuster
Schuster menjadi pemain lain yang pernah membela Barcelona lalu pindah ke Madrid. Maklum, mantan pemain asal Jerman ini merupakan salah satu pilar Barca di era 1980an.

Sosok Schuster memang layak jadi idola. Dia sukses menyumbang delapan gelar bagi Blaugrana.

Tapi hubungannya dengan fans Barca memburuk saat ia pindah tahun 1988. Meski hanya menyumbang tiga gelar bagi Los Blancos, namun dua gelar diantaranya merupakan gelar La Liga.

Javier Saviola
Karier Saviola sebenarnya tidak terlalu mengkilap untuk kedua klub. Pasalnya ia hanya menjadi pemain pelapis selama di Barcelona dan Real Madrid.

Meski demikian Saviola sukses menyumbangkan satu gelar bagi Blaugrana dan dua gelar bagi Los Galacticos.

Saviola pindah dari Barcelona ke Real Madrid pada tahun 2007. Menariknya Madrid tak mengeluarkan dana sepeser pun saat merekrutnya dari Barcelona.

Luis Enrique
Nama terakhir yang pernah membela kedua klub adalah pelatih Barcelona sekarang Luis Enrique. Ia membela Real Madrid pada tahun 1991-1996 dan membela Barcelona tahun 1996-2004.

Bersama Madrid, ia hanya meraih tiga gelar. Namun sejak bergabung Barca, prestasinya langsung melejit.

Ia sukses meraih tujuh gelar termasuk menjadi pemain terbaik di La Liga pada musim 1997/98. Kini ia menangani Barcelona dan akan menghadapi laga El Clasico untuk kesekian kalinya.

Source : https://www.liputan6.com