Mungkin belum banyak yang mengetahui, namun lambat laun, Santukaka Youtube Channel akan sampai pada tanganmu dengan tayangan yang menarik, berbeda dengan tayangan youtube lainnya.
Beritaku, Budaya – Dunia youtube tak lagi sekedar ruang menonton, tapi telah menjadi tempat bertarung ide kreatif yang menarik. Apalagi kalau bukan untuk menshare berbagai informasi, dalam bentuk pendidikan, budaya, kesehatan, game dan sebagainya.
Oleh: Nurfaadhilah (penulis budaya)
Dari arah timur Indonesia, menghadirkan suguhan komedi yang mampu mengguncang tawa para penonton, dengan kekocakan pemainnya. Tak sampai disitu, namun channel ini juga telah menjalar dengan nalar kedaerahan yang santun.
Dengan para pemain yang memiliki talenta acting yang tidak kalah dengan pemain-pemain berlevel nasional. Seperti yang biasa kita saksikan di TV, meskipun saat ini TV mulai tergeser pula oleh kehadiran youtbe.
Eskpresi wajahnya, artikulasi pengucapan kata hingga mimik dan gestur mereka yang sejalan dengan isi pesan yang hendak ia sampaikan.
Tak hanya sampai disitu, bermain dengan cara yang lebih kompak, seakan mereka telah berlatih dengan pelatih berbakat, sekelas sutradara nasional. Sebutlah Arifin C Noor, Garin Nugroho, Hanung Bramantyo, Ifha Isfansyah dan lain sebagainya.
Ternyata, ia diluar dari koridor sutradara taraf nasional, namun dari sebuah sudut kampung yang sunyi dengan jalanan yang masih berbatu. Lengkap dengan tanggul-tanggul irigasi sungainya yang alami.
Mereka berada pada “kelompok” pemain Santukaka Youtube Channel, yang membuat kita banyak penasaran siapa mereka?
Dengan penelusuran yang tajam dan mendalam, redaksi beritaku.id telah menemukan jejak digital mereka yang menarik.
Ini tidak pada hastag #SalamDariBinjai, dengan korban batang pisang yang menjadi sasaran demi viral dan mengabaikan hak “pohon pisang” untuk hidup secara alami.
Namun ini soal hastag “perempuan selalu menang”, atau “kamu kenapa noel?” dan masih banyak kata kunci lainnya yang menarik dari adegan mereka.
Penasaran bukan? yuk kita memulai mengulik mereka, hingga menebak berapa besaran penghasilan mereka.
Santukaka Youtube Channel
Bergabung pada google youtube pada 27 Mei 2017, terhitung awal November 2021, telah menyita perhatian penonton hingga 1 juta orang.
Dengan perkembangan viewer dan subscriber yang signifikan dengan cara lebih alami, tanpa menggunakan polesan berlebih dalam kampanye mengundang subscriber dan viewer.
Tempo dan irama videonya sangat santai, dan tertawa sendiri adalah hal lazim bagi penontonnya.
Mereka terdiri dari beberapa orang anak sekolah dasar, dengan intonasi dan tatapan wajahnya yang sejurus dengan dialog narasinya, sangat natural tanpa ketukan koreksi, hampir sempurna.
Video perdana dengan judul Ananggodi Parera, dengan menggunakan bahasa daerah Poso, pada 29 April 2020.
Selama setahun lebih mengupload video berbahasa daerah. Rupanya membuat mereka merubah gaya, dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Maka 28 September 2021, merubah gaya dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan dialek daerah Sulawesi Tengah.
Dengan judul Aku Gak suka Jadi Presiden, dengan dialog yang lebih santai tentang pekerjaan dari tentara hingga menjadi seorang presiden.
Baca juga beritaku: Syahrul Yasin Limpo, Mentan Tidak Beretika Atau Terlalu Sensitif?
Mengimbangi Channel Game
Mungkin kita memiliki pengalaman dan keluhan yang sama, yakni anak, adik dan saudara kita banyak menghabiskan waktu menonton dalam kanal youtube.
Bahkan hampir kita tidak memiliki alasan untuk menghindari tuntutan mereka mengambil alih penguasaan handphone, sehingga tidak heran, banyak bu-ibu yang menggunakan suara sopran (suara tertinggi wanita). Dalam menghadapi tuntutan mereka yang mau merebut Hp.
Mereka tidak kenal pelit dan aturan waktu menonton, mereka seketika membuka pembatas itu, demi mencicipi tayangan dari Youtube.
Ketidak berdayaan semakin bertambah dengan tontonan yang kurang mendidik, sebab terdengar suara youtuber menggunakan kata-kata yang tidak lazim, seperti “**jing” “t*lol” “b*doh” dan sebagainya.
Mendeteksi asal usul kata tersebut, biasanya setelah anak mulai melakonkan kata-kata yang tidak mendidik tersebut. dalam keseharian, bisa kita bayangkan, bagaimana bisa anak usia 4 tahun berkata “ayah b*doh” atau 0″kamu jangan begitu “**jing”.
Kadang wajah kakak, ayah dan ibu tiba-tiba memerah dengan kalimat itu, anak tersebut tidak salah, sebab mereka bahkan tidak mengetahui makna kata tersebut.
Namun dengan kehadiran Santukaka Youtube Channel, rasanya melakukan stabilitas edukasi untuk anak, sebab dalam percakapan mereka, tidak pernah mengeluarkan kata tidak beretika sebagaimana disebutkan diatas.
Usia Anak Adalah Bersosialisasi
Usia anak 3-12 tahun bedasarkan teori tumbuh kembang anak oleh Jean Peaget, secara sosial dan bahasa, pada pertumbuhan dan perkembangan anak usia tersebut.
Cenderung menggunakan bahasa dan mengikuti apa yang ia dengar namun tidak mengetahui secara logika makna kata tersebut.
Maka tiada guna menghardik anak karena menyebut “**jing” “t*lol” “b*doh” atau kata lainnya, selain merubah arah tontonan kepada tontonan yang lebih mendidik atau edukatif.
Channel yang satu ini memberikan gambaran realistis tentang anak yang sebenarya.
Kembali lagi bahwa mereka mencoba melakukan kampanye anak tanpa android. Semua dengan sosialisasi dan edukasi antar anak, sesuai tumbuh kembang mereka.
Bubuhan bahasa daerah mereka yang khas telah menghasilkan suguhan yang sangat menarik.
Tanpa Disparitas Gender
Perempaun selalu menang, jangan melawan perempuan. Channel ini telah memahami bagaimana memposisikan perempuan. Mensejajarkan, menghargai dan yang utama, mengalah.
Secara dialektika dan logika, mereka memposisikan bahwa perempuan adalah harus selalu mendapatkan ruang untuk menang.
Meskipun dalam channel tersebut, mayoritas anak kecil lelaki yang bermain dan hanya ada satu perempuan, namun dalam kenyataannya, perempuan ini seakan selalu mendapatkan ruang untuk menjadi pemenang debat.
Dari perdebatan saguer (tuak) dengam mendefinisikan pohon tersebut sebagai pohon pengetahuan, hingga berdebat siapa presiden pertama Indonesia.
Sosialisasi Bahasa
Meninggoi, paham kan kata ini?
Ini merupakan bahasa dengan fonetik Sumatera, yang berarti “meninggal”. Penggunaan bahasa gaulnya bisa seperti ini, “Jangan macam-macam, sebab kamu bisa meninggoi“.
Penggunaan kata tersebut bukanlah pelanggaran dan pelarangan dari bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia, melainkan sebuah upaya asimilasi kultur dalam tata bahasa.
Indonesia yang kaya dengan beragam budaya dan ciri khas memiliki tempat yang sama untuk saling berasimilasi. Dari berbagai pulau dan suku serta ras menyatu, dengan tata bahasa daerah yang pasti berbeda.
Penggunaan fonetik daerah adalah hal yang dapat terterima secara umum pada negara Indonesia, sebab bangsa (penduduk) Indonesia dapat memahami fonemik (makna) dari kata-kata mereka.
Termasuk pengunaan kata dan kalimat dalam youtube channel Santu Kaka tersebut, menggunakan beberapa fonetik daerah namun secara umum dapat termaknai secara fonemik, akan arti kalimatnya.
Laku Tak Harus Mahal
Membangun channel Yt saat ini, seakan berlomba untuk menampilkan alat yang serba bagus dan menarik.
Sehingga kita bisa sansikan isi atau konten-konten mereka, pada saat melakukan perekaman malam atau siang hari.
Channel asal Sulawesi ini, mengabaikan “pembenahan” perlengkapan peralatan.
Jika biasanya sebuah channel minimal menggunakan microphone, dengan kabel maupun nirkabel, atau dengan lighting yang hampir sempurna. Seperti kanal Sandiaga Uno, Taulani TV dan sebagainya.
Maka pada kanal ini, menunjukkan pengambilan gambar yang sangat natural. Tidak ada pengambilan gambar pada malam hari. Mereka lebih sering pada pagi atau sore hari.
Dengan bias bayangan matahari yang sering tampak dari pipi para pemain.
Belum lagi menggunakan kamera yang standar. Dan dari sudut pengambilan gambar, dapat kita tebak, bahwa mereka mengambil gambar dengan menggunakan (paling banyak) 2 kamera.
Atau hanya dengan satu kamera handphone, dan mengakali dengan pengambillan gambar video berulang dari sudut yang berbeda.
Atau dengan gaya sekali pengambilan gambar menggunakan satu kamera dan memainkan arah kamera berpindah dari satu pemain ke pemain lainnya.
Namun penonton tidak menyadari itu, sebab mereka terbawa arus tontonan mereka yang membawa santai.
Pendapatan Santukaka Channel
Dengan perkembangan traffiknya yang tajam, maka tentu akan memunculkan pertanyaan, Cenel ini mendapatkan berapa perbulan?
Penasaran bukan? Namun sebelum membahas berapa pendapatan mereka, maka lebih awal kita membuka progres perkembangan channel mereka.
Baca juga beritaku: Rhizophora Pelindung Pantai
Video Dan Viewer
Jumlah video mereka tidak banyak, belum sampai seratus namun telah menyedot banyak penonton. Dari 45 Video mereka yang ada.
Mampu mengunci penonton dengan jumlah rata-rata penonton adalah sebanyak 23.000 viewer pervideo.
Terjadi peningkatan rata-rata sebanyak 11,8%, tentu ini sebuah peningkatan signifikan. Sebab peningkatan rata-rata tersebut merupakan akumulasi jumah video dan waktu total penonton dari keseluruhan konten.
Perhatikan grafik tersebut, bahwa hanya dalam waktu sebulan terjadi peningkata melebihi 15000%, sesuatu yang sangat menarik. Hal itu merupakan trafik secara organik, dari penonton. Yang rata-rata datang berkunjung dengan sendirinya.
Sementara itu, jumlah penonton mereka adalah 1,15 juta penonton. Hanya dalam waktu yang relatif singkat. Kami menyebutkan relatif singkat, jika kita menarik dari 28 September 2021.
Sebab pada tanggal tersebut mulai tayang dengan menggunakan Bahasa Indonesia (sebagaimana sebelumnya tayang dengan bahasa daerah).
Pada fase 2 bulan tersebut yang mampu menggiring penonton untuk membuka video mereka dan terkulik video-video lama mereka.
Subscriber Santukaka
Hal menarik dari channel ini adalah hampir tidak pernah (atau sangat minim) ajakan untuk mensubscribe kanal mereka. Mereka hanya fokus untuk bermain tanpa merayu penonton memilih menscribe cenel tersebut.
Peningkatannya pun cukup signifikan, sebab dalam waktu relatif singkat mendapatkan subscriber hingga 20 ribu. Dengan grafik sebagai berikut.
Tepatnya pada 1 November 2021, channel ini mendapatkan penggemar baru sebanyak 10 ribu orang. Dan hanya dalam hitungan 10 hari mampu meraup penonton tambahan hingga 2 kali lipat atau terakumulasi menjadi 20 ribu.
Tentunya ini menjadi sebuah prestasi yang sangat fantastis, dengan waktu yang relatif singkat tersebut.
Pendapatan dari Santukaka Channel
Ini yang telah kita cari, nilai pendapatan yang mereka bisa dapatkan dalam sebulan akibat kreatifitas mereka, bukan gamers namun mampu membuat orang betah pada channelnya.
Mendidik dan mensosialisasi budaya secara assosiatif dan asertif, baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan penonton dan subscriber mereka, maka berikut prediksi pendapatan mereka.
Peningkatan subscriber yang sejalan dengan peningkatan viewer secara grafis. Hal ini menunjukkan bahwa channel ini terprediksi pemasukan minimal 8 juta perbulan dan taksiran terbanyak 13 hingga 15 juta rupiah.
Peningkatan paling tampak pada tanggal 9 November 2021 dengan jumlah subscriber mencapai 20 ribu (19.9) dan viewer 1 juta orang pada hari itu.
Jelas capaian ini membuat mereka bisa sedikit berlega hati dan segera memasuki era persaingan baru dengan beberapa youtube ternama yang ada pada tanah air.
Daftar Pemain
Mereka bukanlah youtuber sekelas Raffi Ahmad, Nagita Slavina, maupun Sule. Juga bukanlah anak-anak artis yang memiliki subscriber karena melihat siapa orangtuanya.
Mereka anak kecil dari kampung, yang belum terbuka siapa orangtuanya, apa pekerjaannya dan sebagainya.
Serta mereka bukanlah channel yang hanya memamerkan acara makan besar maupun makan kue dengan tampilan menarik. Bahkan semua video mereka, tak satupun yang menunjukkan acara makan dan mengundang selera makan penonton.
Mereka pemain lokal.
Dengan menggunakan pemain 99% anak sekolah dasar kelas 3 dan hanya 1 yang kelas 5, cenel ini lebih mengutamakan kualitas komunikasi anak sekolah SD tersebut.
Daftar Pemain:
- Noel,
- Vincen,
- Cristin (satu-satunya pemain perempuan)
- Julio,
- Rivan dan
- Fano.
Dengan karakter masing-masing, yang mampu membawa penonton untuk terhibur.
Prediksi Dan Harapan
Banyak yang menyimpan harapan pada channel ini, termasuk dari berbagai lapisan penduduk yang ada di tanah air. Tentunya orangtua yang hendak memanjakan anaknya dengan tontonan mendidik.
Dalam prediksi perkembangan Youtube, jika mampu mempertahankan ritme dalam proses pembuatan konten, maka youtube ini akan mendapatkan subscriber 50.000 hingga 100.000 dalam waktu tahun 2021.
Atau perkiraan pemasukan 15 hingga 45 juta perbulan dengan kisaran viewer 3 hingga 5 juta orang dalam mengakhiri tahun 2021.
Harapan lainnya adalah tetap menjaga syiar kedaerahan secara santun dan memperkenalkan budaya, dengan harapan akan menjadi sebuah proses kampanye budaya bahasa secara tidak langsung.
Sekaligus mengimbangi daripada bahasa channel youtube yang cenderung menggunakan bahasa yang tidak terdidik, maupun menggunakan berbagai cara untuk viral.
Termasuk mengorbankan pohon pisang, atau mengorbankan pengemis dengan nasi atau sumbangan frank. Demi memburu terviralkan.
Channel ini tidak mengenal kata frank adalah sebuah harapan besar penonton seluruh tanah air.
Terus berkarya jo! Link Channel Santukaka
Sumber bacaan:
- Sehatku, tumbuh kembang anak
- Organisasi, Ilmu Fonetik dan Fonemik