Memperbaiki Shalat ternyata banyak sekali manfaatnya, mulai dari akhlak yang lebih sempurna hingga hidup yang lebih tenang. Karena tidak terpaku untuk mengejar kesempurnaan duniawi
Beritaku.id, Berita Islami – Dalam Islam, manusia adalah makhluk yang diciptakan dalam keadaan sempurna dan terbaik. Artinya, manusia adalah makhluk sebaik-baiknya yang diciptakan oleh Allah SWT.
Oleh: Ulfiaana (Penulis Berita Islami)
Dalam surat At Tin ayat 4 Allah SWT berfirman:
“Sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik – baiknya”
Untuk mengimbangi kesempurnaan itu, seseorang juga menginginkan kehidupan yang sempurna. Manusia berusaha untuk mendapatkannya.
Banyak orang yang mencari, bagaimana bisa hidup sempurna?
Namun tak mereka dapati jawaban yang cukup memuaskan hati.
Memperbaiki Shalat Untuk Hidup Lebih Sempurna
Banyak orang berfikir kesempurnaan hidup berarti memiliki segalanya. Padahal tak melulu seperti itu.
Jika seseorang mengukur kesempurnaan hanya dari harta, maka hanya sedikit orang yang memilki kesempurnaan. Jika mengukur kesempurnaan hanya dari jabatan, maka hanya sedikit sekali orang yang memiliki hidup sempurna.
Dalam kenyataannya banyak yang tak memiliki harta berlebih atau jabatan. Namun, banyak orang mukmin yang merasa hidupnya telah sempurna.
Memang, tidak ada kehidupan yang sempurna sesuai keinginan manusia. Yang ada adalah kehidupan sempurna yang Allah berikan.
Untuk menyadari hal itu, manusia membutuhkan ketajaman hati. Saat seseorang telah memiliki fikiran yang jernih maka ia akan berusaha untuk menyempurnakan apa yang ada dalam dirinya. Bukan mencari apa yang tidak bisa ia dapatkan.
Ia akan menyadari satu-satunya jalan untuk menyempurnakan adalah mendekati pemilik kesempurnaan. Salah satu jalannya adalah dengan shalat.
Dalam Al – Quran, orang yang sukses adalah orang yang menang. Orang yang berhasil untuk masuk ke surganya.
Shalat bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Namun, banyak yang shalat tapi lalai. Dalam surat Al – Ma’un ayat 4-5 Allah subhannalla hu wa ta ‘ala berfirman.
“Maka celakalah orang yang shalat. ( yaitu ) Orang-orang yang lalai tehadap shalatnya. Yang berbuat riya.”
Artinya meski ia telah shalat, namun ia bisa celaka karena shalatnya. Ketika shalat itu di barengi dengan riya’ atau agar orang lain melihatnya.
Hal itu membuat seseorang juga berusaha untuk memperbaiki shalatnya. Tak hanya memperbaiki, namun juga menyempurnakan.
Baca Juga Beritaku: Buat Kamu yang Masih Bingung Mau Shalat Jum’at atau Tidak?
Memperbaiki Shalat Untuk Sempurnakan Hidup, Apa Ukurannya?
Memiliki hidup yang sempura adalah dambaan semua manusia. Namun sebenarnya, apa ukuran hidup yang sempurna itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , sempurna di artikan sebagai utuh dan lengkap segalanya. Dalam kata lain tidak bercacat dan bercela, terbaik, serta baik sekali.
Menurut ukuran dunia, manusia yang sempurna adalah mereka yang memilki materi. Baik itu berupa harta melimpah maupun mobil mewah. Bisa juga dari kepandaian, jabatan tinggi, maupun kesenangan duniawi lain.
Namun, sebenarnya seseorang yang memiliki hidup sempurna adalah mereka yang merasakan ketentraman dalam hatinya.
Ketika seseorang merasa tentram, ia akan jernih fikirannya. Menghadapi masalah yang seperti apapun akan mudah melewatinya. Mau menerima berapapun rezekinya, pasti akan cukup untuk kebutuhannya.
Puncak dari kesempurnaan hidup ternyata adalah dari penghambaan. Hidup yang sempurna adalah hidup yang selalu di sertai oleh Allah di dalamnya.
Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bertakwa.
Seseorang akan dikatakan bertakwa jika ia menaati perintah – Nya dan menjauhi larangan Nya.
Seorang muslim yang taat adalah mereka yang melaksanakan 5 rukun Islam. Rukun islam yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa serta disempurnakan dengan berhaji.
Tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT adalah untuk beribadah kepada Nya.
Allah berfirman dalam surat Az Zariyat ayat 60
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.”
Melihat dari semua itu, ternyata kesempurnaan hidup ukurannya adalah Allah. Ketaatan manusia kepada Allah SWT. Salah satu sarananya adalah dengan melaksanakan sholat.
Memperbaiki Shalat, Bagaimana Caranya?
Sholat sebagai sarana untuk mendekat kepada Allah SWT. Salah satu syarat sah shalat adalah baligh dan berakal. Artinya ketika seseorang telah baligh dan waras, kewajiban shalat juga akan mengikuti.
Melaksanakan shalat adalah kewajiban bagi setiap umat mukmin.
Kadang seseorang melakukan shalat dengan kurang sempurna. Sehingga, ia tak bisa langsung merasakan manfaatnya.
Itu sebabnya dalam sholat ternyata membutuhkan usaha untuk mencapai kesempurnaan kualitas sholat.
Al Hasan pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengatakan, seburuk-buruknya pencuri adalah ia yang mencuri dari shalatnya. Maksudnya adalah ia yang tidak menyempurnakan rukuk serta sujudnya.
Pada kesempatan yang lain, Rasulullah SAW juga pernah membetulkan seseorang yang belum sempurna wudhu untuk shalatnya. Juga, takbir, cara berdiri, bacaan yang dibaca, serta tumakminahnya.
Rasulullah juga pernah menyuruh seseorang untuk shalat hingga 3 kali. Hal itu sampai ia memenuhi syarat sempurnanya shalat.
Memperbaiki Shalat Sebagai Ibadah Untuk Meningkatkan Akhlak
Shalat bukan hanya rutinitas biasa. Namun juga ibadah yang bisa memperbaiki akhlak. Jika baik shalatnya maka baik juga kehidupannya.
Keberhasilan shalat seseorang adalah ketika ia terhindar dari kemaksiatan untuk waktu shalat selanjutnya. Shalat akan membentuk karakter yang baik sehingga tercipta kedamaian di lingkungan sekitarnya.
Shalat yang sempurna adalah berusaha menyempurnakan semua rukunnya.
Mulai dari menyempurnakan wudlu, sampai menyempurnakan salam. Saat gerakan telah sempurna, baiknya juga membarenginya dengan penghayatan yang tinggi.
Hal pertama adalah menyempurnakan wudhu. Berwudhu berarti membersihkan dan menyucikan diri. Bersiap untuk melakukan ibadah shalat.
Kemudian melakukan semua gerakan dalam shalat dengan tumakminah. Tidak terburu-buru juga termasuk ikhtiar untuk menyempurnakan shalat.
Seseorang juga baiknya mengetahui arti dari apa yang ia baca. Hal itu akan memudahkan untuk menghayati shalat.
Baca Juga Beritaku: Gaungkan Shalat Subuh Berjamaah, Kali Ini Pj Walikota Laksnakan Di Masjid Nurul Sya’ban
Memperbaiki Shalat Dengan Menyempurnakan Gerakannya
Mengenai gerakan shalat, mengikuti gerakan yang telah Rasulullah contohkan. Mulai dari takbiratul ikram, yaitu menyadari kebesaran Allah.
Kemudian membaca surat Al – Fatihah dan surat pendek yang merupakan kalam Allah. Juga melakukan rukuk serta sujud sebagai bentuk isyarat tunduk, patuh dan pasrah kepada Allah SWT.
Salah satu usaha lain untuk menyempurnakan shalat adalah fokus.
Fokus membaca bacaan shalat. Hal itu untuk meminimalisir fikiran agar tidak memikirkan hal lain saat shalat.
Melakukan fokus dalam shalat memang tidak mudah, namun bisa dicoba.
Salah satu bentuk fokus adalah membaca dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh diri sendiri. Bukan membaca dalam hati. Hal itu akan membuat telinga ikut menguatkan hati.
Menyempurnakan shalat juga berarti tertib melaksanakannya.
5 waktu dalam sehari tanpa tertinggal. Selain itu, mengusahakan untuk melakukannya saat masuk waktu awal shalat.
Shalat saat awal waktu mengajarkan manusia untuk disiplin terhadap waktu. Tidak menunda- nunda sebuah pekerjaan.
Shalat adalah tiang agama. Jika tiangnya tegak maka yang lain akan mengikuti.
Hubungan Antara Kesempurnaan Hidup Dengan Memperbaiki Sholat
Saat seseorang telah terbiasa melaksanakan shalat 5 waktu, ia akan terbiasa untuk patuh dalam menjalankan ajaran agama. Kepatuhan itu yang akan mengantarkan seseorang memilki hidup yang sempurna.
Memperbaiki shalat lima waktu bahkan menambah sunnahnya, bisa memperbaiki hidup. Mulai dari gerakan shalat sampai waktu shalat.
Kunci dari shalat adalah ikhlas.
Seseorang yang ikhlas akan melakukan shalat tanpa merasa itu sebuah beban. Ketika hatinya telah ridho dalam shalatnya, maka begitu juga dengan hidupnya.
Shalat juga dapat memperlancar rezeki. Shalat membuka pintu rezeki yang manusia butuhkan. Saat rezeki telah terpenuhi maka tidak ada yang terlunta-lunta di muka bumi.
Lancar bisnisnya serta baik hubungan keluarganya. Seseorang akan merasa hidupnya telah sempurna.
Jika melakukan shalat dengan gerakan yang sempurna, maka kesehatan akan terjaga. Dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat.
Kesehatan yang seseorang dapatkan, bisa membuatnya melakukan banyak hal.
Menurut KH Sujadi, shalat yang sempuna adalah ketika seseorang dapat menyatukan hati, pikiran dan ucapannya dalam tindakan shalat. Hal itu akan mempengaruhi mental serta perbuatannya saat di luar aktivitas shalat.
Itu sebabnya saat seseorang mau untuk memperbaiki shlata, hidupnya juga akan berubah.
Baca Juga Beritaku: Laksanakan Shalat Subuh Berjamaah, Ini Pesan Pj Wali Kota Makassar
Memperbaiki Shalat Dan Menambah Ibadah Untuk Rejeki
Ada ibadah tambahan yang bisa untuk memperbaiki rezeki. Ibadah-ibadah tersebut adalah ibadah yang sesuai dengan sunnah dan tuntunan. Ibadah yang mudah dilakukan antara lain:
1. Shalat Dhuha
Melakukan shalat dhuha akan memudahkan rezeki seseorang. Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan ketika waktu dhuha.
Waktu setelah matahari terbit sampai sebelum matahari tergelincir ke barat. Shalat dhuha dapat dilaksanakan 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat maupun 10 rakaat.
Dalam hadist riwayat Muslim, Aisyah radhi allahu anhu pernah berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat dhuha sebanyak empat rakaat. Terkadang beliau juga menambah rakaat sesuai keinginannya.
Ibadah shalat dhuha dapat mendekatkan rezeki seseorang yang semula jauh.
Mengeluarkan rezeki jika sebelumnya ada di dalam bumi. Menurunkan rezeki jika sebelumnya di atas langit. Sama seperti yang ada dalam doa setelah sholat dhuha.
Dalam hadis qudsi riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai anak adam, tunaikan kewajibanmu untuk Ku. Shalat empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu”
2. Bersedekah
Melakukan sedekah tidak mengurangi harta. Sedekah justru akan menambahnya.
Seseorang yang bersedekah akan mendapatkan rezeki sampai 700 kali lipat dari apa yang disedekahkannya.
Dalam surat Al Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
3. Beristigfar dan bertaubat
Istigfar dan taubat dapat dilakukan setelah shalat. Namun, tak ada batasan waktu untuk kapan melakukannya.
Melakukan istigfar akan menggugurkan dosa-dosa. Bisa jadi rezeki tak kunjung turun itu terhalang oleh dosa.
Saat dosa yang menghalangi itu hilang, maka rezeki akan mengalir begitu deras.
Beristigfar dan melakukan tobat juga akan menambah ketaatan kepada Allah SWT. Saat Allah SWT telah menyayangi seorang hamba, maka tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan hajatnya.
Dalam surat An Nuh ayat 10-12 Allah berfirman:
“Maka Aku berkata (kepada mereka),’Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu. Dan mengadakan sungai-sungai untukmu.’ “
4. Bersilaturahmi
Silaturahmi adalah salah satu bentuk ibadah. Mempererat silaturahmi akan membuka pintu rezeki.
Barangkali menemui saudara-saudara sesama muslim akan muncul kesempatan yang tak pernah terpikir. Dari kesempatan itulah mengalir rezeki yang selama ini tertutup.
Tak ada yang tau kapan dan dimana rezeki itu akan hadir. Namun, sebagai manusia diwajibkan untuknya berikhtiar. Dalam konteks ini termasuk menjalin silaturahmi.
Dalam hadis riwayat Bukhari Rasulullah SAW pernah bersabda.
“Barangsiapa yang ingin rezekinya luas dan umurnya panjang, hendaklah ia bersilaturahmi.”
5. Bersyukur
Ketika seseorang merasa cukup, maka Allah akan cukupkan rezekinya.
Bersyukur akan membuat Allah memberi rezeki lebih kepadanya. Selain mendapat tambahan rezeki, bersyukur juga akan membuat seseorang merasa tentram.
Allah melimpahkan banyak kebaikan pada hambaNya yang bersyukur.
Dalam Surat Ibrahim ayat 7 Allah berfirman.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’ “
Itulah ibadah yang bisa menambah ketaatan. Menyempurnakan shalat dapat menyempurnakan kehidupan.
Melakukan ibadah tambahan juga dapat memperlancar rezeki. Melebihi semua itu, seseorang akan mendapat kesempurnaan hidup tergantung dari ikhtiarnya. Baik dari ikhtiar bumi maupun ikhtiar langit.
Sumber: Bincangsyariah, Republika, Detik, Islami, Nu.or.id