Solusi Menuju Cerdas Secara Nasional, Disamping Dengan Beberapa Teori Mengenai itu. Gemar Makan Ikan Juga Digalakkan untuk Menuju Cerdas,Sehat dan Kuat Sebagai Solusi Bagi generasi Sekarang.
Prof. Dr. Ir. H.Sudirman, MPi
Guru Besar Bidang Perikanan Tangkap dan Kepala laboratorium Teknolgi Penangkapan Ikan Unhas
Dalam Alquran Surat An-Nahl ayat 14, Allah SWT berfirman yang artinya: Dan Ia lah yang menundukkan lautan. Supaya kamu makan dari padanya ikan yang segar.
Ayat ini menginformasikan kepada manusia bahwa memakan ikan (ikan dalam arti luas) yang segar sangat baik. Dan lautan ditundukkan agar kita dapat memanfaatkan karunia Allah tersebut (ikan).
Menuju Cedas, Sehat, Tahan banting atau kuat, adalah harapan solusi bagi semua generasi sekarang untuk menuju capaian tersebut.
Sejak Mei 2007 DKP dan Depdiknas RI mencanangkan Gerakan makan ikan (Gemarikan) di Mataram NTT. Yang dihadiri oleh Menteri Kelautan Perikanan dan Menteri Pendidikan Nasional.
Selanjutnya tanggal 25 Juli 2007 pemerintah Sulawesi Barat melakukan suatu kegiatan Gemar makan ikan. Dengan memanggang ikan sepanjang 4 km di pantai Mamuju.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Pada level nasional telah pula terbentuk apa yang disebut dengan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN).
Mengapa makan ikan itu penting, dan mengapa masyarakat perlu diajak banyak memakan ikan?
Makan ikan meningkatkan kualitas bangsa
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah gizi khususnya protein pada anak Balita.
Padahal salah satu sumber gizi protein hewani yang murah dan tersedia banyak di Negeri ini adalah ikan. Data terakhir mengenai tingkat konsumsi ikan orang Indonesia rata-rata 55,95 kg/kapita/tahun.
Bila kita bandingkan negara-negara lain, misalnya Jepang rata-rata konsumsi ikannya 120 kg/kapita/tahun, Korea Selatan 85 kg,Singapura 80 Kg.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa daging ikan bermanfaat bagi peningkatan kecerdasan, menguatkan tubuh, menambah stamina, serta peningkatan kesehatan.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa kandungan gizi pada ikan berkisar antara 18-35%. Dengan kandungan asam amino esensial yang lengkap dan tingginya kandungan asam lemak tak jenuh omega-3. Yang kurang dimiliki oleh hewan ataupun nabati di darat.
Menurut Seafood service Australia yang saya kutip dari Warta Pasar Ikan. Edisi September 2007 mengemukakan bahwa pada 100 gram bahan baku pada :
- Ikan terdapat 210 mg omega-3,
- pada tiram 150 mg,
- udang 120 mg,
- lobster 105 mg.
Dibandingkan dengan :
- Daging sapi hanya 22 mg,
- Daging ayam 19 mg,
- Daging kambing 18 mg dan
Pada daging babi tidak mengandung omega-3 sama sekali.
Omega 3 pada ikan mengandung EPA yang sangat efektif dalam menjaga persendian agar tetap lentur. Mencegah enzim perusak kartilago (rawan sendi).
Semua usia golongan manusia sangat dianjurkan mengkonsumsi omega-3 untuk perbaikan kualitas kecerdasan dan kesehatannya.
Tidak mengherankan bila omega-3 disebut sebagai zat gizi ajaib yang merupakan penunjang utama dalam pembangunan kualitas manusia (Wahyuni,2007).
Ikan merupakan sumber alami asam lemak omega-3 yang juga berfungsi mencegah arterosklerosis. Menurunkan kadar trigliserida di dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam hati dan jantung.
Kelebihan lain pada ikan adalah proteinnya mudah dicerna dan diabsorbsi.
Oleh sebab itu ikan sangat baik dikonsumsi bagi orang yang mengalami kesulitan pencernaan.
Selain mengandung protein, ikan juga mengandung vitamin A dan D, Thiamin, ribobplafin dan niacin.
Ikan juga mengandung banyak mineral seperti magnesium, phosfor seperti yang terdapat pada susu. Ikan mengandung banyak iodium yang sangat penting untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium bagi ibu yang mengandung akan berakibat bayi yang dilahirkannya menjadi kurang sehat.
Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa pada 100 gram ikan teri kering memiliki kandungan zat besi 23,4 mg. Rebon kering 21,4 mg, sedangkan telur ayam tidak lebih dari 7,2 mg dan dendeng daging sapi hanya 5,1 mg.
Contoh lain dapat dikemukakan bahwa ikan teri yang banyak terdapat diperairan Indonesia dengan harga yang sangat murah. Memiliki kandungan kalsium dan phosfor yang tinggi masing-masing 500 mg.
Salah satu jenis hasil perikanan lainnya adalah tiram (oyster).
Dibanding dengan bahan pangan lainnya maka tiram memiliki kandungan seng (Zn). Yang cukup tinggi yaitu 16,62 mg per 100 gr tiram mentah.
Bandingkan dengan kacang-kacangan, mente dan kenari hanya 2,5 mg, buah dan sayur rata-rata mengandung 1 mg (Warta Pasar Ikan, 2007).
Kandungan Zn berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma dan hormon testosteron.
Bahkan pakar gizi IPB DR.Ahmad Sulaeman mengatakan bahwa Zn terbukti sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk masa pertumbuhan.
Kelebihan Lain Untuk Orang Dewasa
Sedangkan bagi kaum dewasa dapat meningkatkan kemampuan organ seks.
Zn mengandung komponen enzim yang jumlahnya lebih dari 100 satuan. Sebanyak 23 komponen enzimnya bersifat biofaktor. Artinya enzin tersebut bermanfaat untuk menyembuhkan luka. Pertumbuhan dan kekebalan tubuh, berguna meningkatkan metabolisme DNA dan protein.
Teripang laut (sea cucumber) telah dimanfaatkan di Negeri Cina sejak ribuan tahun yang lalu sebagai obat dan tonik penguat.
Hasil Riset Prof. Ridzwan hashim dari Malaysia menunjukkan bahwa teripan mengandung 86,8% protein, 80% kalogen, dan masih banyak lagi kandungan lainnya.
Kandungan gizi teripang menurut pada ahli dapat memperbaiki jaringan yang rusak. Secara cepat dan dapat menghambat pembentukan prostaglandin penyebab radang tinggi.
Gemar Makan Ikan Dapat Menghidupkan Pasar Ikan Dalam Negeri
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa beberapa sumber protein hewani terjangkit penyakit yang mematikan.
Seperti flu burung pada unggas, sapi gila pada sapi dan lain-lain. Pada produk perikanan kita belum menemukan kasus-kasus seperti itu. Ini memberikanan peluang pasar yang besar.
Pada masa mendatang diharapkan semakin ramainya warung-warung ikan bakar diberbagai tempat. Semakin ramainya hasil-hasil olahan perikanan, seperti bakso ikan, burger ikan, sate ikan dan lain-lain.
Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih dari 260 juta jiwa. Merupakan potensi pasar perikanan yang sangat besar dalam meningkatkan konsumsi ikan domestik.
Orientasi pasar jangan hanya orientasi ekspor tetapi konsumsi ikan dalam negeri perlu digenjot melalui berbagai cara. Antara lainmenngkatkan produksi ikan. Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga harga produk perikanan dapat terjangkau. Penguatan kelembagaan jaringan dan distribusi yang baik dari daerah pesisir ke wilayah pegunungan.
Daerah-daerah pegunungan masih harus disuplai dari pesisir atau pengembangan budidaya ikan air tawar untuk meningkatkan konsumsi ikan. Potensi perikanan laut Indonesia mencapai 6,8 juta ton/tahun ditambah lagi potensi budidaya perairan merupakan karunia yang harus dimanfaatkan.
Revitalisasi perikanan menargetkan bahwa tingkat konsumsi domestik pada tahun 2020 sebesar 56 kg/kapita pertahun, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Solusi Menuju Cerdas, sehat dan kuat
Dari data-data yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa banyak memakan ikan merupakan solusi Untuk Sehat, Menuju cerdas.
untuk meningkatkan kecerdasan, sehat dan kuat.
Pada tahun 2005 Human development Index (HDI) Indonesia berada pada rangkin 111 dari 189 negara.
Jepang dengan dengan konsumsi makan ikan 210 kg/kapita pertahun HDI pada urutan ke 19.
Namum demikian harus dapat dipahami bahwa solusi menuju sehat, cerdas dan kuat. Tidak hanya makan ikan semata-mata tetapi harus seimbang dengan makanan lain seperti sayur-sayuran, buah-buahan serta olah raga yang cukup.
Oleh sebab itu, sambil memperhatikan aspek lainnya.
Mari kita memasyarakatkan makan ikan, sehingga konsumsi ikan masyarakat semakin tinggi.
Selanjutnya diharapkan bangsa kita menjadi bangsa yang lebih cerdas, lebih kuat dan lebih sehat. Semoga cepat terwujud.
Tulisan Pakar Lainnya :