Cukup heran saat melihat banyaknya atlet cantik. Pemain Wushu, Liong dan Barongsai merupakan kumpulan atlet rupawan. Tentu ada penyebab mereka rupawan. Apakah terkait tekniknya?
Beritaku.id, Berita Olahraga – Cantik itu relatif. Kecantikan yang identik dengan keanggunan nyatanya terpancar juga dari olahraga yang menawan. Wushu, Liong, dan Barongsai memiliki teknik yang cantik secantik mereka yang berada di baliknya.
Ditulis oleh: Tika (Penulis Berita Olahraga)
Sejarah Olahraga Wushu, Liong Dan Baringsai Dengan Tiongkok
Wushu merupakan olahraga bela diri China yang menjadi dasar gerakan barongsai. Pada wushu terdapat gerakan kuda-kuda yang menjadi dasar Barongsai.
Barongsai merupakan tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang mirip dengan singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun yaitu sekitar abad ketiga sebelum masehi pada masa Dinasti Chin.
Sejarah Awal Barongsai
Popularitas Barongsai mulai pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Saat itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah.
Mereka adalah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Zhong Que yang merupakan panglima perang membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Upaya tersebut sukses hingga akhirnya tarian barongsai menjadi warisan budaya hingga sekarang.
Tarian Singa terdiri dari dua jenis yaitu: Singa Utara dengan surai ikal dan berkaki empat, serta Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa Utara lah yang lebih mirip singa karena berbulu tebal, dan tidak bersisik.
Singa Utara biasa atau Peking memiliki bulu yang lebat dan panjang. Ia berwarna kuning dan merah. Biasanya Singa Utara dimainkan dengan 2 Singa dewasa.
Mereka mengenakan pita warna merah di kepalanya yang menggambarkan Singa Jantan dan Pita Hijau yang terkadang terdapat bulu hijau di kepalanya untuk menggambarkan Singa Betina. Akrobatik dan Atraktif adalah cara memainkannya.
Contoh gerakannya adalah berjalan di tali, menggendong, berjalan di atas bola, berputar, dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya. Pekingsai juga kerap mirip dengan anak singa, atau seorang ‘pendekar’. Ia memegang benda berbentuk bola yang memimpin para Singa. Sang pendekar akan melakukan beberapa gerakan-gerakan beladiri Wushu.
Berbagai Jenis Kostum Barongsai
Pada zaman dahulu, atraksi Pekingsai merupakan atraksi untuk menghibur keluarga kerajaan di istana Tiongkok.
Singa Selatan adalah Barongsai yang sesungguhnya. Ia ebih ekspresif daripada Singa Utara. Kerangka kepala Singa Selatan terbuat dari bambu. Kemudian ditempeli kertas. Proses selanutnya adalah melukis dan menempel bulu sambil menghias.
Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan Barongsai adalah bulu domba atau bulu kelinci. Untuk harga yang lebih murah biasanya menggunakan bulu sintetis. Pada zaman modern, kerangka barongsai terbuat dari aluminium atau rotan.
Singa Selatan memiliki beberapa macam jenis. Singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang disebut Fut San . Sementara Singa yang memiliki mulut moncong ke depan, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil disebut Hok San. Keduanya merupakan nama tempat di Tiongkok.
Baca Juga Beritaku: Organisasi Olahraga Indonesia: Daftar, Tahun Berdiri Dan Alamat
Futsan Dan Hoksan
Memainkan Futsan adalah dengan kuda-kuda dan gerakan yang lebih memerlukan tenaga. Futsan biasanya merupakan kategori Barongsai Tradisional. Pada Hoksan, gerakan kuda-kudanya lebih santai daripada Futsan. Futsan kerap ada di sekolah kungfu dan hanya murid terbaik yang dapat menarik.
Hoksan terenal karena ekspresif dengan langkah kaki yang unik. Penampilan yang impresif mengiringi musik yang bertenaga. Pendiri Barongsai Hoksan adalah Feng Gengzhang pada abad ke 20. Ia lahir di kota He Shan. Ia belajar dari ayahnya.
Ia menciptakan gaya berbarongsai yang unik. Teknik barunya merupakan memaikan Barongsai dengan mempelajari mimik dan gerak kucing, seperti menangkap tikus, berguling, dan bermain.
Sekitar tahun 1945, pemain Barongsai Hoksan mendapat undangan tampil di berbagai tempat di Tiongkok dan bagian Asia Tenggara. Di Singapura, Barongsai hoksan adalah “Raja dari Raja Barongsai” Ia memiliki tanda raja di dahi dan ekor yang lebih pendek sehingg lebih mirip kucing.
Barongsai dengan warna putih merupakan barongsai yang paling tua. Warna putih melambangkan kesucian. Barongsai berwarna kuning adalah Barongsai dengan umur yang tidak teralu tua. Warna kuning melambangkan keberuntungan dan ketulusan hati.
Barongsai berwarna hitam adalah barongsai dengan umur yang paling kecil. Itulah sebabnya barongsai berwarna hitam menari dengan gerakan yang lincah. Barongsai berwarna emas artinya kegembiraan. Warna hijau melambangkan pertemanan. Warna merah melambangkan keberanian. Seiring jaman, barongsai menghasilkan warna-warna baru seperti pink dan ungu.
Barongsai Tradisional yaitu memainkannya di papan atau tanah. Barongsai Tonggak yaitu memainkan barongsai dengan tonggak. Tonggak yang berstandar internasional memiliki tinggi 80cm sampai 2m. Barongsai lantai memiliki area dalam pertandingan 8×8 meter – 10×10 meter. Makanan Barongsai yang berupa sayur disebut Cheng.
Permainan Barongsai Diperlukan Kerjasama Yang Baik
Pemain Barongsai harus menguasai kerja sama antar pemain agar gerakan seirama. Kerja sama pemain musik dan kerja sama antara pemain musik dan pemain barongsai juga menjadi penentu. Pergerakan barongsai dengan musik harus serasi.
Pemain barongsai juga memiliki tugas harus membuat barongsai seolah benar-benar hidup. Caranya dengan cara membuat ekspresi dan mimik wajah barongsai seolah-olah nyata. Ekspresi yang nampak adalah bahagia, marah, takut, ragu-ragu, mabuk, bergerak dan diam.
Barongsai perlu terlihat agak kaget saat melihat benda berwarna merah. Dalam kategori Barongsai Tradisional, Barongsai harus terlihat fokus saat melihat bayangannya di air. Ianjuga harus takut saat melihat ular. Pemain Barongsai perlu menguasai kuda-kuda agar bentuk badan barongsai terlihat bagus.
Awal Mula Barongsai Masuk Ke Indonesia
Barongsai masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan.
Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman Tiong Howa. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Barongsai musnah. Perubahan situasi politik di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya.
Setiap tahun, pada tanggal 29-30 bulan enam menurut penanggalan Tionghoa (Imlek), barongsai dari keenam perguruan di Semarang, melakukan pementasan.
Selain tari singa, atau populer disebut barongsai, terdapat pula tari naga. Memiliki nama lain liang liong biasanya menjadi puncak dari suatu perayaan. Naga menjadi simbol kehormatan dan kebajikan dalam mitologi Tiongkok karena makhluk legendaris ini dapat memberi keberuntungan.
Tari naga merupakan tarian secara beregu yang dengan memainkan belasan tongkat pada badan naga. Gerakan mereka merupakan komando dari pemain yang mengendalikan posisi kepala naga.
Para pemain tari naga ini harus membentuk gerakan bergelombang yang harmonis, sesuai karakter makhluk naga dalam mitos. Atraksi tari naga mencakup aksi akrobatik dengan konsentrasi tinggi dan koordinasi yang baik antar pemain.
Secara mitologi, naga merupakan makhluk yang tangguh dan bermartabat tinggi. Naga juga simbol kekuatan supranatural yang amat berpengaruh bagi kehidupan. Kekuatan, kesuburan, kebijaksanaan, dan keberuntungan pada naga menjadi sumber keberuntungan bagi masyarakat. Di masa lalu, kekaisaran Tiongkok menjadikan makhluk ini sebagai simbol resmi kerajaan.
Tari naga selalu ikut menyemarakkan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Naga tidak saja beratraksi di satu tempat, tetapi juga berkeliling pemukiman. Di tengah atraksi, masyarakat, biasanya anak-anak dapat memberikan angpao.
Caranya dengan memasukkannya ke dalam mulut sang naga. Memberi angpao kepada liong maupun barongsai menjadi tradisi unik yang dapat meningkatkan hoki pelakunya.
Wushu Muncul Dari Kebudayaan Tiongkok
Wushu telah muncul bersamaan dengan munculnya kebudayaan Tiongkok. Olahraga ini sangatlah tua. Pada tahun 1949, pemerintah China mencoba mensosialisasikan kembali olahraga wushu sebagai seni beladiri tradisional Cina. Kemudian terbentuklah International Wushu Federation ( IWUF ) yang memegang Kejuaraan Dunia Wushu atau Wushu Championship. Kegiatan ini berlangsung 2 tahun sekali.
Dalam pertandingan wushu dan ada 2 disiplin ilmu yaitu taolu (bentuk) dan sanda (perdebatan). Nama Wushu terkenal di indonesia sebagai Kungfu. Pada tanggal 10 November 1992, akhirnya KONI pusat meresmikan berdirinya PB Wushu Indonesia.
Olahraga wushu masuk ke Indonesia pada tahun 1980. Namun organisasi Wushu Indonesia baru terbentuk di Manila tahun 1992 menj elang SEA Games XVIII Singapura.Sebutan dari Atlet wushu adalah wushuwan – wushuwati. Istilah di negara lain adalah wushuyuan.
Pemain Wushu Rata-rata cantik, kenapa?
Tidak dipungkiri para pemain wushu memiliki paras dan postur tubuh tidak jauh berbeda dengan artis K-pop. Kira-kira mengapa mereka bisa seperti itu?
Mempelajari teknik bela diri
Teknik menyerang dan bersembunyi dengan gerakan-gerakan akrobatis tidak ubahnya bagai sebuah balet. Tentu saja mereka juga mempelajari cara mengatur nafas dan itu sangat baik bagi tubuh.
Mempelajari teknik kekuatan fisik
Rutin dan tekun dalam mengikuti pelatihan Wushu bisa meningkatkan fungsi sistem cardiovascular. Istilah lainnya adalah kemampuan metabolisme aerobic dan anaerobic. Wushu juga mengembangkan sistem pernafasan dan vitalcapacity.
Dengan begitu, kondisi fisik manusia seperti kekuatan otot, kecepatan beraksi, ketangkasan, dan kelenturan tubuh menjadi lebih baik.
Mempelajari ekspresi
Olahraga seni bela diri Wushu ini merupakan atraksi yang menarik dan menghibur. Ekspresi mimik wajah seolah menjadi senam wajah bagi para pemain.
Membentuk Watak
Seni bela diri Wushu selalu menjunjung tinggi kode etik dan moral profesi. Ia juga meletakkan pendidikan tata susila dan disiplin moral diatas skill teknik. Selain berparas rupawan, mereka juga ramah dan sopan. Tentu saja itu menambah poin-poin dalam penampilan mereka.
Baca Juga Beritaku: Definisi Cabor Indonesia, Daftar Induk Organisasi Dan Tahun Berdiri
Induk Organisasi Wushu, Barongsai Dunia Dan Nasional
Awal mulanya, barongsai yang ada di Indonesia merupakan prakarsa enam perguruan.
Keenam perguruan tersebut adalah:
- Sam Poo Tong. Seragam kebanggaannya adalah putih, jingga, hitam (kaus-sabuk-celana). Seragam tersebut berlaku bagi tuan rumah.
- Hoo Hap Hwee memiliki seragam putihhitam
- Djien Gie Tong atau Budi Luhur dengan seragam kuning-merah-hitam
- Djien Ho Tong atau Dharma Hangga Taruna dengan seragam putih-hijau
- Hauw Gie Hwee memiliki seragam hijau-kuning-hijau kemudian digantikan Dharma Asih dengan seragam merah-kuning-merah
- Porsigab (Persatuan Olah Raga Silat Gabungan) dengan seragam biru-kuning-biru
Federasi Olahraga Barongsai Indonesia atau FOBI yang menaungi kesenian Barongsai telah diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI. Oleh sebab itu pemain Barongsai bisa disebut sebagai Atlet Barongsai. Barongsai Indonesia telah meraih juara pada kejuaraan di dunia.
Dimulai dengan Barongsai Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dari Padang yang meraih juara 5 pada kejuaraan dunia di Genting – Malaysia pada tahun 2000.
Teknik Dasar Wushu
Seperti olahraga senam, ukuran lapangan atau arena wushu dalam pertandingan wushu biasanya di laksanakan di arena yang dilapisi oleh matras.
Untuk pertandingan tarung atau kontak fisik mempunyai ukuran matras yang berukuran 100 x 100 meter. Peralatan dan perlengkapan dalam pertandingan wushu dulu berupa senjata seperti golok, pedang, tombak dan yang lain sebagainya.
Sekarang peralatan tersebut hanya sebagai aksesoris pelengkap dengan gerakan yang lincah dan juga indah.
Pakaian wushu merupakan pakaian khas seni bela diri wushu dengan model baju tradisional China serta sepatu khusus wushu. Pelatihan wushu sejak awal terbagi menjadi 2 jurus, yaitu kigong atau ilmu ketahanan fisik dan juga waigong atau ilmu pernapasan.
Awal mempelajari Wushu adalah dengan latihan gerak dasar yang menyerupai senam. Namun gerakan itu tidaklah sulit. Ada 7 macam jurus Standarisasi Internasional ( Wu Shu Jing Sai Tao Lu ) yang dipertandingkan dalam kejuaraan internasional,
Long fist, Tinju selatan atau Nan Quan Southhem fist , Lurus golok ( Dao Su atau Broadsword Play ), Jurus Pedang ( Uian Su atau Sword Play ), Jurus Toya ( Gun Su atau Staff Play ), Jurus Tombak ( Qiang Su atau Spear Play ), Lurus Tai Chi ( Tai Chi Quan atau Shadow Boxing ).
Ma Bu (Posisi Kuda – Kuda)
Gerakan Ma Bu sangat memungkinkan kekuatan dan keseimbangan. Cara melakukan gerakan wushu Ma Bu adalah berdiri sambil melebarkan kaki dan sedikit lebih lebar dari pada pundak. Tekuk lutut sehingga berada pada posisi seperti nyaris duduk di atas kuda. Selanjutnya, pastikan tubuh bagian atas tegak tapi namun tidak kaku.
Gong Bu (Posisi Menunduk)
Cara melakukan gerakan gong bu adalah berdiri dengan posisi lunge dan satu kaki ada di depan kaki yang lainnya dalam satu garis lurus. Lalu, putar telapak kaki ke arah yang berlawanan, dengan jari kaki mengarah ke sisi yang lainnya. Kemudian, pastikan kedua tumit ada tepat di tanah.
Selanjutnya, tundukkan badan sebanyak 90 derajat dan luruskan kaki yang ada di bagian belakang. Setelah itu, tegakkan badan dan juga pandangan mata lurus ke depan.
Gerakan lainnya adalah P berdiri tegak dengan tangan ada sejajar pinggang dan pergelangan tangan menghadap ke langit – langit. Kemudian, kepalkan jari dan mepetkan siku ke dekat badan.
Selanjutnya, tempatkan satu kaki dengan sedikit ada di atas kaki yang lainnya dan tekuk sedikit buat memberikan persiapan. Dengan sekuat tenaga, tendangan kaki yang lebih tinggi dari kaki yang lainya, setinggi – tingginya.
Kontrol gerakan dengan cara mengangkat lutut sejajar paha dan menendangkan bagian bawah kaki dalam gerakan lurus.
Baca Juga Beritaku: Permainan Bola Voli: Eksistensi, Sejarah Sejak Abad 18, Induk Organisasi