Memegang Bendera, Aktifis Literasi, Merespon Gejolak Papua (Foto : Beritaku.Id)

Papua Bergolak Pertengan Tahun 2019, Aktifis Literasi Membaca Begini!

Diposting pada

BERITAKU.ID, MAKASSAR – Kedewasaan sebuah bangsa tidak hanya terlihat dari bagaimana mereka menghargai adanya perbedaan pendapat. Namun lebih dari itu adalah sejauh mana mereka mampu mencari solusi dari setiap permasalahan yang terkait dengan perbedaan tersebut, sesuai dengan aturan-aturan dan kaidah yang berlaku (Bambang Pamungkas), Selasa (20/08/2019).

Asal Mula Papua Bergolak

Berita yang beberapa hari ini memenuhi halaman-halaman utama tentang situasi nasional terkait keributan yang terjadi di Surabaya dan Papua, menjadi bacaan melalui media cetak, online dan elektronik, hal ini membuat Aktivis Literasi Sulsel yang merupakan Founder Rumah Koran dan Kampung Sayur Kanreapia Kabupaten Gowa angkat bicara.

Jamaluddin Daeng Abu mengatakan bahwa keributan ini telah melukai kita semua. Keributan ini adalah kemunduran berpikir dari banyak orang yang ikut mengipasi keadaan sehingga semakin memanas.

“Harusnya kita sibuk membangun bangsa dari berbagai sisi. Kita sejajarkan kemajuan Indonesia dengan bangsa lain, khususnya dalam merawat kesadaran berbangsa dengan mengarusutamakan gerakan literasi.

Salah satu tujuan penting gerakan literasi adalah kedewasaan bangsa dalam merawat perdamaiannya yang majemuk. Itu hanya bisa dicapai dengan kecerdasan masyarakat atau masyarakat yang literat.

Keributan adalah kebiasaan primitif. Dia tak seharusnya terjadi di tengah tumbuhnya komunitas, termasuk komunitas literasi yang mendorong kemajuan bangsa di berbagai sisi,” ungkap Jamal.

Gambar, warga Papua Ajarkan Budaya memakai koteka (Foto : Beritaku)

“Untuk kedamaian Papua, dan ketenraman orang Papua dimana pun berada, semua pihak sebaiknya menjadi air yang menyejukkan. Jangan malah menjadi api yang turut memanskan situasi. Kita mendukung aparat negara untuk bertindak tegas atas peristiwa yang terjadi. Penggiat literasi harus menfambil bagian untuk kedamaian bangsa, termasuk Papua.” tutup Jamal.

Di Sulsel Aktifitas literasi adalah kegiatan oleh para relawan yang beberapa bulan terakhir di galakkan, beberapa kegiatan pertemuan dan perkemahan telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca warga, yang selama ini di konsep oleh pernyai muda ternama Andhika Mappasomba.