Beritaku.Id, Kriminal – Diperkirakan 25 orang dewasa melakukan pengeroyokan terhadap Siswa SMA 11 Bulukumba, 6 diantaranya menjadi korban, Kamis (6/2/2020)
Kejadian kekerasan fisik itu terjadi tepat di Bundaran Bontotanga yang menghubungkan Herlang, Batang. Bontobahari dan Ujungloe, sekitar pukul 14.30 pada tanggal 5 Februari 2020.
Ketika rombongan anak SMA 11 Bulukumba pulang dari sekolah, mereka dihadang oleh pelaku. Sayangnya salah pukul, sebab pelaku membabi buta.
Kronologi Siswa SMA di Keroyok
Awalnya 2 anak kelas III dari Sekolah tersebut terlibat duel, yakni SY dan DL.
Namun salah satu diantaranya yakni inisial DL tidak terima dan melibatkan orang luar sekolah. Yakni keluarga dan temannya yang bukan anak sekolah.
Para pelaku menunggu didepan sekolah, namun dihalau oleh pihak kepolisian sektor Bontotanga. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi.
Menurut pihak pengamanan Sekolah bahwa kejadian tersebut terjadi diluar jam sekolah.
“Aksi pengeroyokan diluar jam sekolah dan kejadiannya sekitar 500 meter dari sekolah” Jelas Sudarman Kepada Beritaku.Id
Sementara itu orangtua korban menjelaskan bahwa setelah keluar dari sekolah para korban sudah ditunggu di bundaran mencari lawannya tersebut.
Tapi karena tidak dapat. Maka pelaku mengatakan kalau tidak dapat orangnya ya semua yg kelas 3. Kita hantam saja tanpa kecuali.
“Sampai anak saya dan lainnya yg kena keroyok tanpa tau apa masalahnya, anak saya bocor kepalanya. Dan telah mendapatkan Visum Et Revertum” Jelas Andi Firman.
Para pelaku orang Batuasang, Bontobarua dan Tombolo berdasarkan penelusuran dilapangan para pelaku membawa senjata tajam berupa badik, balok dan besi.
Perlu langkah antisipasi, untuk mencegah aksi balasan para keluarga para korban. Sebab korban yang berjumlah 6 orang tersebut dari pantauan redaksi masing-masing telah dilihat oleh keluarga masing-masing.
Para korban luka adalah AAL, FH, FR, FK dan 2 lagi lainnya, beberapa diantaranya dirawat di Puskesmas.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah, sebab beberapa nomor seluler yang dihubungi status non aktif.
Mengingat perlunya langkah serius, untuk menciptakan kondusifnya kondisi pembelajaran di sekolah menangah atas beralamat di Desa Bontotanga Kecamatan Bontotiro tersebut.