Prosesi pada jenazah umum dengan Muhammadiyah ada beberapa perbedaan, termasuk dalam hal niat dan bacaan Sholat Jenazah tersebut. Yang bersumber dari Keputusan Tarjih.
Beritaku.Id, Kisah Islami – Perbedaaan dalam islam adalah karunia, sebab baik NU maupun Muhammadiyah masing-masing memiliki dasar hadits yang sama kuatnya dalam melihat satu perkara dalam Islam.
Bahwa dalam Islam, meperlakukan jenazah adalah termasuk ibadah yang hukumnya Fardhu. Dimana diharuskan sekelilingnya, termasuk tetangga, sahabat dan terutama keluarga untuk mengurusi jenazah yang berpulang tersebut.
Baca juga: Keutamaan Tetangga Dalam Islam, Adalah Saling Menguatkan
Disamping tercatat sebagai kegiatan sosial kemasyarakatan dengan menyelesaikan proses pengurusan jenazah tersebut. Dari memandikan hingga menguburkan. Juga merupakan perbuatan yang mendatangkan pahala kebaikan bagi siapapun yang melayat. Memandikan. Mengkafani. Mensholati serta mengantar ke peristirahatan terakhir.
Tujuan dari semua itu adalah untuk mendoakan jenazah agar diringankan siksaanya dialam barzakh. Juga sebagai upaya untuk selalu mawas diri bahwa umur adalah urutan yang akan terjadi bagi setiap manusia yang dikehendaki Allah SWT.
Persoalan perbedaan antara Ormas Muhammadiyah dengan ormas lainnya. Bukanlah perdebatan yang harus dibuat. Sebab seperti penjelasan awal, bahwa sepanjang yang dilakukan adalah memiliki landasan fiqih yang kuat dan hadits kuat maka silahkan melakukan proses sesuai dengan hal tersebut.
Kita tidak pada posisi menimbang mana yang terbaik ibadahnya. Sebab takaran dan timbangan ibadah yang terbaik adalah milik Allah SWT.
Bacaan Niat Sholat Jenazah Versi Muhammadiyah
Adapaun ibadah-ibadah dalam Muhammadiyah bersumber pada keputusan HPT (Himpunan Putusan Tarjih). Merupakan lebaga atau badan dalam tubuh Organisasi Kemasyarakatan Muhammadiyah yang khusus melakukan kajian-kajian tentang tata cara ibadah serta hukum-hukum lainnya.
Dengan beberapa orang Kiyai yang memiliki kemampuan pengkajian agama yang sangat dalam. Sehingga diskusi dan putusan mereka adalah memiliki nafas Islam dan landasan yang kuat dan kokoh.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, Lahir Hingga Wafat,
Untuk dibukukan dalah sebuah buku, menjadi pedoman bagi seluruh anggota dan masyarakat Muhammadiyah.
Pertama adalah Niat
Bagi Muhammadiyah, Niat tidak dilafadskan seperti mengucapkan Usalli Sunnatal dan seterusnya. Sebab menurutnya dengan dalil kuat yang dimiliki, hal itu adalah lafads. Sementara Niat adalah terbetik dalam hati.
Sehingga ketika seseorang yang ada dilokasi jenazah kemudian mengambil Air Wudhu untuk ikut mensholati, maka itu sama dengan telah berniat.
Selanjutnya Berdiri dan Takbir
Allahu Akbar
Berikutnya Bacaan Setelah Takbir
Setelah takbir pertama selanjutnya melafadskan Al-Fatihah dengan suara pelan dan dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun Sholawat tersebut adalah:
اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allāhumma Salli ‘Alā Muhammad – Wa ‘Alā Āli Muhammad – Kamā Sallaita ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Wa Bārik ‘Alā Muhammad Wa Āli Muhammad – Kamā Bārakta ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Innaka Hamīdum Majīd
Yang Artinya:
“Ya Allah (YA Tuhan Kami), limpahkanlah kemurahanMu kepada Nabi Muhammad SAW Beserta keluargany. Sebagaimana telah Engkau limpahkan (kemurahanmu) kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Berkahilah Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim bersama keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.
Selanjutnya Takbir Kedua
Adapun Bacaan setelah takbir kedua adalah
Bacaan Ini untuk mendoakan Sang Jenazah
اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَ ثَّلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَ قِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِوَعَذَابَ النَّارِ
Allāhummagfirlahu warhamhu wa‘ā fihi wa‘fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wasi‘ mudkhalahu wagsilhu bimāin was saljin wabaradin wa naqqihi minalkhatāyā kamā yunaqqas saubul abyadu minad danasi wa abdilhu dāran khairan min dārihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘adżābannār.
“Ya Allah! Berilah ampunan baginya serta rahmatilah dia. Selamatkanlah serta ampunilah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya (Dialam barzakh), mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.”
Selanjutnya Takbir Ketiga
Adapun takbir ketiga dengan membaca doa dibawah ini
اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا وَذَ كَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا غَائِبِنَا اَلّٰلهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِ يْمَانِ اَلّٰلهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
Allāhummagfir lihayyinā wamayyintinā wasagīrinā wakabīrinā wa żakarinā wa unsānā wa syāhidinā wagā-ibinā. Allāhumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islāmi waman tawaffaitahu minna fa tawaffahu ‘alal īmāni. Allāhumma lātahrimnā ajrahu walā tudillanā ba‘dahu.
“Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”
Diatas itu adalah doa untuk jenazah dewasa. Akan tetapi jika jenazah anak-anak maka berikut tambahan doanya. Dibaca pada takbir ketiga
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَأَجْرًا
Allāhummaj ‘Alhu Lanā Salafan Wa Faratan Wa Ajran
“Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami”
Selanjutnya memasuki bacaan takbir keempat
Setelah takbir ke empat membaca salam.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wa Barakātuh(U)
Demikian Bacaan Sholat Jenazah oleh Muhammadiyah yang bersumber pada Keputusan Tarjih Muhammadiyah.