Buah khuldi menjadi penyebab Nabi Adam ke Bumi
Ilustrasi Nabi Adam dan Hawa, serta buah khuldi (Foto: boombastis.com)

Pandangan 3 Agama Dari Kisah Prahara Buah Khuldi

Diposting pada

Buah khuldi adalah buah yang mana memiliki praharan yang menyangkut dengan kisah Nabi Adam dan Hawa. Mereka terpisah karena memakannya, dan terpisah untuk sekian lama. Lalu, bagaimana pandangan agama lain tentang hal ini?

Beritaku.id – Berita Islami_ Bisikan penuh dengan manisnya rasa. Terlena dengan semua bayang-bayang, yang hanya semu semata. Hingga mereka menyadari, Adam dan Hawa, telanjang dan saling mencoba menutupi diri. Hingga akhirnya Sang Tuan datang, Murka kepada mereka. Dan petaka bagi keduanya.

Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Berita Islami)

Dalam Islam, buah tersebut merupakan buah yang mempunyai kisah dibalik alasan dari Nabi Adam yang mendapatkan hukuman untuk turun ke bumi, serta keluar dari surga. Buah tersebut merupakan buah terlarang, yang mana karena hasutan dari bangsa Jin, pada akhirnya Nabi Adam terkena tulahnya.

Benar, buah bernama khuldi ini, adalah buah yang sudah terkenal sejak lama akan kisah dibalik tampilan yang sangat menggiurkan, bahkan mungkin rasanya lebih enak jika kita bandingkan dengan beberapa jenis buah yang ada di dunia ini.


Bentuk Buah Khuldi

Buah khuldi yang masih misteri (Foto: minanews.net)

Ada beberapa riwayat dari Rosulullah yang mengisahkan tentang buah khuldi tersebut. Yang mana Rosulullah menggambarkan bahwasannya, buah ini tersebut berada di surga, dan pohonnya sangatlah rindang. Bahkan jika ada seseorang yang berada di bawah pohonnya, mereka akan merasakan keteduhan yang sangat nyaman.

Rosulullah pun mengatakan yang pada intinya, meski pada akhirnya orang tersebut berjalan selama 600 tahun, namun mereka tidak bisa mengitari satu tempat, yakni pohon dari khuldi. Bisa kita bayangkan dari segi visualnya. Yang mana ternyata pohon tersebut sangatlah besar dan rindang.

Baca juga beritaku: Dari Surga Ke Bumi, Surga yang Mana Yang Ditempati Nabi Adam AS dan Hawa?

Dan dalam riwayat hadist lainnya, Rosulullah mengatakan tentang ciri fisik dari buah tersebut, yang mana menjadi petaka bagi Nabi Adam, dan harus segera turun ke Bumi. Dengan catatan Nabi Adam, terpisah dengan Siti Hawa selama kurang lebih 600 tahun.

Dalam riwayat tersebut, Rosulullah mengatakan bahwasannya, bentuk dari pohon buah ini, adalah sebuah pohon kayu, yang mana menghasilkan buah bernama khuldi.


Dimanakah Pohon Khuldi Bisa Kita Temukan?

Buah khuldi dari surga (Foto: infoyunik.com)

Buah tersebut, nyatanya sampai membuat sang Nabi bergoyah hati. Menggiring langkah kepada nafsu belaka. Dengan memegang tangan tema hidup, memberi suap satu sama lain atas nama cinta. Yang pada akhirnya, berujung memisahkan dan mendapati berbagai ujian.

Itulah kiranya yang menjadi gambaran dari akhir Nabi Adam karena buah tersebut, atas hasutan dari bangsa Iblis. Yng pada akhirnya, mereka harus berjuang agar dapat bertemu, merajut kembali jejak langkah, melalui garis keturunan di Bumi.

Terlepas dari hal tersebut, mengenai bua tersebut, belum ada literatur yang mengatakan bahwasannya ada buah ini berada di Dunia. namun dalam riwayat, mengatakan bahwa jenis buah ini, terdapat di surga. Bahkan dalam peristiwa Nabi Adam yang memakan buah tersebut, juga awalnya berada di Surga.

Itulah mengapa, tidak banyak literatur yang bisa dipercaya sepenuh hati, mengenai adanya khuldi yang berada di dunia.


Makna Buah Khuldi Secara Makrifat

Makna dari buah khuldi (Foto: Islami.co)


Tetapi, apakah benar, buah tersebut merupakan alasan kuat mengapa Nabi Adam AS serta Siti Hawa turun ke bumi? Pada kenyatannya, buah ini merupakan buah yang baik, yang ada dan bertempatan di surga. Dan kenapa bisa menjadi petaka bagi Nabi Ada? Alasannya adalah hasutannya, bukan buahnya.

Hal tersebut menginterpretasikan bagaimana manusia, yang harus berusaha menghindari atas apa yang Allah larang, entah dalam bentuk larangan level kecil, bahkan sampai dengan yang fatal sekalipun. Meski meminta ampunan kepada Allah adalah hal yang cukup mudah dengan melaksanakan sholat taubatan nasuha.

Bukan berarti hal itu, menjadi perbuatan yang dianggap enteng semata. Dari adanya kisah Nabi Adam AS yang mendapat hukuman dari Allah ke bumi karena memakan buah tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwasannya semua perbuatan dengan tujuan apapun, pasti ada konsekuenki yang harus kita tanggung.

Baca juga beritaku: Tabirunnasar, Mahluk Pertama di Bumi Sebelum Nabi Adam AS

Dan konsekuensi tersebut tidak bisa kita limpahkan kepada siapa-siapa, apalagi kepada orang yang terkena imbas dari atas apa yang kita lakukan sebelumnya. Bukan berarti juga kita harus menyalahkan keadaan, karena keadaan terbentuk, dari perbuatan yang kita lakukan.

Maka larangan dari Allah SWT, sudah seharusnya kita indahkan, dan benar-benar kita resapi sebagai manusia. Ya, manusia memang tidak luput dari kesalahan.

Tapi bukan berarti dengan adanya jalan masuk untuk bertaubat yang sedemikian mudah, kita terlena dengan kemudahan itu, lalu terus melakukan apa yang kita mau, walaupun hal tersebut sudah Allah larang.

Ayat Tentang Buah Khuldi

Ayat tentang buah khuldi (Foto: news.detik.com)

Terlepas dari topi tersebut beberapa ayat Al-Qur’an juga tidak jarang menyebutkan buah ini. Sangat jelas dalam ayat-Nya, yang mengatakan tentang khuldi sebagai alasan dari turunnya Nabi Adam dan Siti Hawa Ke bumi. Bahkan sebelum adanya kejadian tersebut, Allah telah melarang Adam untuk memakannya.

Dalam surah At-Thaha dari ayat 115 sampai dengan 126. Allah telah menggambarkan bagaimana buah tersebut dapat menjadi petaka bagi Nabi Adam. Oleh karenanya, dalam ayat ke 117, Allah memerintahkan Nabi Adam untuk tidak mendekatkan diri kepada pohon buah tersebut, serta agar tetap tinggal di Bumi.

Yang mana Artinya: Wahai Adam! ini (iblis) adalah musuhmu beserta istrimu. Maka jangan sekali-kali sampai dia mengeluarkan kamu dari surga. Nanti kamu akan celaka..

Kemudian Allah memberikan gambaran kehidupan di surga, yang mana sangat aman, tentram, nyaman, serta damai di sana. Semua kebutuhan yang diinginkan, pasti ada. Ialah pada ayat ke 118 serta 119.

Ayat Lain Mengenai Khuldi

Namun dalam ayat selanjutnya, yakni 120, menggambarkan bagaimana Iblis mencoba merayu Nabi Adam dengan cara tipu muslihatnya yang sangat dahsyat, hanya dengan bisikan yang memiliki kekuatan godaan.

Yang artinya: Wahai Adam, maukan kau aku tunjukkan kepadamu buah (khuldi) serta kerajaan yang abadi dan tidak akan binasa?

Begitulah tipu daya dari bangsa Iblis, merayu Nabi Adam untuk mendekati buah khuldi dan memakan buah tersebut. Seketika peristiwa itu membuat Allah murka kepada Nabi Adam. Nabi Adam serta Siti Hawa akhirnya merasakan akibat dari memakan buah tersebut.

Dalam ayat selanjutnya, yakni 121, menggambarkan bagaimana reaksi dari keduanya, setelah makan khuldi tersebut. Yang artinya: Tampaklah kedua aurat mereka, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun (yang ada di) surga. Dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, maka tersesatlah ia.

Lalu dalam ayat lain, Nabi Adam memohon kepada Allah untuk mengampuni dirinya atas segala peristiwa yang sudah seharusnya tidak ia lakukan. Nabi Adam begitu menyesal atas kesalahan yang sudah membawanya pada kesesatan, dan keburukan.

Hngga pada akhirnya, Allah mengampuni dan menerima taubat dari Nabi Adam serta istrinya Siti Hawa. Namun, konsekuensi tetaplah konsekuensi.

Perintah Allah Kepada Adam Untuk Turun Ke Bumi

Nabi Adam harus turun ke Bumi, sebagai hasil dari buah tangan yang ia lakukan karena telah melanggar aturan yang sudah Allah tetapkan kepadanya. Hal tersebut tertuang dalam surah At-Thaha ayat 123, yang artinya:

Turunlah kamu berdua dari surga, maka akan terbagi menjadi dua dari sebagian kamu, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian dari lainnya. Jika datang petunjuk dari-Ku (ketahuilah) siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Lalu Allah memberikan peringatan kepada siapa saja yang berpaling dari perintah dan petunjuk-Nya. Maka mereka akan mendapatkan konsekuensi yang sangat berat, yakni mereka akan berkumpul menjadi satu, namun dalam keadaan buta dan tidak bisa melihat.

Baca juga beritaku: Kisah Mukjizat Dari 25 Nabi Dan Rasul Islam

Semua orang yang berkumpul tersebut nantinya akan memprotes atas apa yang Allah katakan. Maka Allah menjawab, karena semua itu berasal dari perbuatan mereka sendiri. Perbuatan mereka yang terus ingkar dan berpaling dari perintah yang Allah tetapkan kepada mereka.

Hal tersebut tergambar jelas dari surah At-Thaha ayat 124 sampai dengan 126. Sungguh, balasan yang sangat pedih bagi mereka yang ingkar kepada Allah.


Buah Khuldi Dalam Pandangan Berbagai Agama

Pandangan mengenai buah khuldi (Foto: umma.id)

Nyatanya, khuldi juga menjadi salah satu hal yang tercantum dalam kitab suci dari beberapa agama yang ada. Seperti misalnya agama Kristen. Yang mana dalam agama Kristen, mengatakan bahwa pohon khuldi, mereka menamainya sebagai pohon tentang yang baik dan yang jahat.

Pohon tersebut berada dalam taman bernama Taman Eiden, yang mana dalam taman tersebut, juga terdapat taman kehidupan, yang mana Adam dan Hawa bisa memakannya. Namun mereka (Adam dan Hawa) memakan buah yang Tuhan larang.

Hingga pada akhirnya mereka sadar, bahwasannya mereka telah berada dalam kondisi telanjang. Tuhan kala itu menjadi murka dan marah, atas apa yang mereka lakukan.

Hampir sama dengan pendapat agama sebelumnya, Agama yang orang-orang Yahudi anut juga mengatakan hampir sama dengan demikian. Namun, poinnya berada pada kesempurnaan, dan bukan menerima suatu hal. Mereka (Adam dan hawa), mereka harusnya mengumpulkan buah, dan bukan memakannya.

Akhirnya mereka (Adam dan Hawa) diturunkan oleh Tuhan dengan hukuman agar memperbaiki alam semesta yang sudah rusak dan gagal dalam proses penciptaannya.

Khuldi juga menjadi istilah yang tidak asing bagi penganut agama Islam. Dengan kisah Nabi Adam diturunkan oleh Tuhan untuk pergi ke Bumi, karena beliau memakan buahnya, yang sudah menjadi larangan Allah, serta sudah ditetapkan sejak lama. Nyatanya, karena godaan bangsa Iblis, Nabi Adam tetap melakukannya.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai buah khuldi. Yang pada intinya, buah tersebut ada, dan memang tidak jauh berbeda dari kisah yang ada dalam agama Islam. Hanya saja titik poin dan titik awal yang sedikit berbeda.

Pada intinya juga, kita sebagai makhluk Tuhan, harus mengerti mana yang memang Allah perintahkan, dan mana yang Allah larang. Sehingga kita akan mendapatkan keridhoan-Nya, dan mendapat keselamatan dari Allah SWT, pada hari kiamat itu tiba.

Sekian ulasan kali ini, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka:

  1. https://mediaindonesia.com
  2. https://www.tarahap.xyz
  3. https://republika.co.id
  4. https://id.quora.com
  5. https://id.wikipedia.org