BERITAKU.ID – Para pendatang meramaikan laut, pagi hingga malam silih berganti, bermain dengan deburan ombak, menyelam, berselancar di atas air, berenang mengarungi keindahan di dalamnya, saat menjelang malam.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjisatuti tak pernah lupa untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat agar selalu untuk menjaga laut Republik Indonesia. Dan bukan hanya laut yang ia suruh jaga, melainkan hutanpun harus dijaga.
Pesan itu selalu ia sampaikan baik dalam buku yang ia tulis, Sosial Media, maupun menyapaikan langsung secara lisan kepada masyarakat Indonesia.
Menteri Susi pada kesempatan itu mengingatkan warga untuk menjaga jangan sampai Pulo Dua jatuh ke tangan asing saat dirinya usai meresmikan pembukaan Festival Pulo Dua 2019 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
“Jaga tanah-tanah di Pulo Dua ini menjadi milik orang-orang Pulo Dua. Jangan sampai terjual ke asing karena Pulo Dua ini juga pulau terluar yang penting untuk pertahanan negara kita,” kata Susi Sabtu (27/7/2019).
Tak hany itu, Ia juga meminta masyarakat menjaga Pulo Dua ini dengan tidak menangkap atau mengambil sumber daya ikan dengan cara-cara yang tidak benar dan juga menegaskan untuk menjaga hutan atau pohon di sekitarnya.
“Laut, hutan, semua harus dijaga. Supaya hutannya tetap hijau. Menyimpan, menampung, dan menghisap kondensasi air laut dan menyimpan air tawar untuk Bapak-bapak di pulau ini. Kalau di pulau ini hijaunya hilang, maka air tawar pun akan hilang. Orang Pulo Dua bisa minum air laut tidak? Kalau tidak, setiap batang pohon itu harus dijaga,” tegas Susi.
Menurutnya, birunya laut tak akan berguna jika tidak ada ikan dan terumbu karang yang hidup di dalamnya sehingga wisatawan akan enggan berkunjung.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjisatuti Rilis Buku “Laut Masa Depan Bangsa”
Sebelumnya, Menteri Susi menuangkan ajakan tersebut melalui sebuah buku yang dirinya tulis dengan judul “Laut Masa Depan Bangsa”.
Dalam buku tersebut, Menteri Susi menceritakan tentang perjalanan sektor kelautan Indonesia dari mulai sejarah hingga tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Dia menuturkan, tujuan utama menuliskan buku ini untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia dan laut masa depan.
“Ini adalah satu hal yang harus kita sosialisasikan, harus dimengerti masyarakat karena nantinya masyarakat yang akan jadi penjaga dan pemilik utama laut masa depan bangsa,” ujar Susi saat acara bedah buku di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (28/2/2018). (*)
Editor: Dicky Minion