Tradisi Budaya Kejawen Puasa Weton
Tradisi Budaya Kejawen Puasa Weton

Tradisi Budaya Kejawen Puasa Weton untuk Kekayaan

Diposting pada

Ada yang bertanya tentang bagaimana cara puasa weton? Kemudian apakah itu bisa mendatangkan manfaat? Puasa ini merupakan salah satu warisan budaya yang menjadi tradisi oleh sebagian orang saat ini. Mari kita bedah bersama-sama tentang puasa weton dalam kacamata islam.

Beritaku.id, Budaya. – Indonesia kaya akan tradisi. Berbagai macam tradisi serta kebudayaan berasimilasi menjadi salah satu bagian warisan kekayaan dari para leluhur. Pelafalan secara lisan dari satu generasi ke generasi lain membuat tradisi tersebut masih terjaga hingga saat ini.

Oleh: Ulfiana (Penulis Budaya)

Setiap daerah di indonesia memiliki kekayaan tradisi masing-masing. Salah satu wilayah yang kaya akan tradisi adalah jawa.

Masyarakat jawa yang kental akan kebudayaan masih banyak yang melestarikan budaya puasa weton. Khususnya bagi masyarakat yang masih memelihara budaya kejawen. Sebab, puasa ini merupakan tradisi masyarakat kejawen di masa yang lampau.

Puasa weton merupakan tirakat orang jawa dengan berpuasa setiap bulannya dengan tujuan tertentu.

Hari berpuasa dari puasa ini juga biasanya sesuai dengan penanggalan jawa.

Biasanya, orang yang melakukan puasa weton mempunyai hajat yang ingin di kabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga, ia berpuasa weton untuk menunjukkan kesungguhan permintaannya pada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari sumber, manfaat melakukan puasa ini di kalangan kejawen adalah:

1. Sama dengan melatih kesabaran serta keprihatinan.

2. Membuat kepekaan batin serta pikiran meningkat.

3. Mental menguat

4. Sarana mereka untuk meminta bantuan pada Tuhan.

Lalu bagaimana hukum dari melakukannya ini dalam perspektif islam? Sebelum itu, mari kita bedah terlebih dahulu apa itu yang di maksud puasa weton serta seluk beluknya.

Berikut uraian yang berhasil terangkum dari sumber:

Niat Puasa Weton

Puasa weton merupakan puasa yang di lakukan saat hari kelahiran orang tersebut menurut hitungan jawa. Atau, puasa menurut weton yang di milikinya.

Jadi, niat melakukannya adalah niat berpuasa saat masuk ke waktu weton orang tersebut.

Kemudian, tujuannya adalah di niatkan untuk memohon sebuah keinginan agar semoga terkabul oleh Tuhan.

Niat yang bisa d lafalkan adalah:

Niat ingsung pasa ing dina kelairan tanpa mangan lan tanpa ngombe kangge (menyebutkan hajatnya) kerana Allah ta’aala”

Artinya:

Aku berniat puasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (menyebutkan hajatnya) karena Allah taala.

Cara Puasa Weton

Kemudian, bagaimana puasanya? ada berbagai macam versi yang beredar.

Berikut uraiannya.

Ada yang berkata, sama seperti puasa saat ramadhan. Yaitu, sahur sebelum fajar dan menahan makan dan minum hingga matahari terbenam.

Adapula yang mengatakan puasa selama 24 jam penuh. Jika di mulai pukul 5 dini hari, maka harus mengakhirinya 5 dini hari esoknya.

Ada yang puasa selama satu hari, adapula puasa selama 3 hari penuh.

Puasa selama 3 hari biasanya dimulai dari sehari sebelum kelahiran, saat kelahiran, dan setelah hari kelahiran. Puasa 3 hari ini caranya yaitu hanya sahur di hari pertama, dan berbuka di hari terakhir, atau hari ketiga.

Jadi, orang yang melakukan puasa ini biasanya akan menyiapkan tubuhnya untuk tidak makan dan minum selama 3 hari. Puasa selama tiga hari ini juga di sebut puasa ngebleng.

Puasa ngebleng di lakukan dengan tidak makan, minum dan bahkan tak boleh keluar dari kamar. Namun, jika untuk keperluan buang hajat di perbolehkan.

Selama puasa ngebleng ini, aktivitas sehari-hari harus di tinggalkan.

Biasanya orang yang melakukan puasa 3 hari adalah mereka yang punya tirakat pada hajat yang besar.

Bagi mereka yang melakukan puasa satu hari, hari saat berpuasa adalah hari yang pas dengan tanggal kelahirannya. Namun, bisa juga pada saat hari pasarannya, yaitu pon, pahing, wage, legi, kliwon.

Melakukan Puasa Weton

Dalam praktiknya juga terdapat beberapa versi tentang bagaimana tata cara puasanya. Berikut merupakan beberapa versi yang berhasil terangkum dari sumber.

  1. Saat akan berpuasa, orang tersebut berdoa di luar rumah.
  2. Setelah selesai berpuasa, kembali berdoa untuk berucap syukur. Sebab, telah di beri kekuatan menjalani puasa tersebut,
  3. Penutupan puasa dengan mandi kembang 7 rupa atau bunga setaman.
  4. Memakan 7 macam jajanan pasar serta bubur merah putih.

Adapula versi tata cara yang lain, yaitu:

  1. Sahur dan berbuka puasa.
  2. Berpuasa dari fajar hingga magrib,
  3. Sebelum subuh melaksanakan shalat dua rakaat.
  4. Menjaga wudhu sepanjang hari. Jika batal, melakukan wudhu kembali.
  5. Menyiapkan hati selalu bersyukur.
  6. Saat berbuka makan 7 jajan pasar. Serta makan bubur merah dan putih.
  7. Mandi bunga 7 rupa.
  8. Jika ingin puasa penuh, melakukannya selama 24 jam penuh.

Niat Puasa Satu Hari

Puasa ini di lakukan selama 24 jam, yaitu sehari semalam. Biasanya orang-orang yang masih memelihara budaya kejawaen banyak melakukan puasa jenis ini.

Jika orang tersebut lahir pada hari senin wage, maka setiap hari senin wage ia akan berpuasa.

Baca Juga Beritaku: Manfaat Puasa Ramadhan

Macam-Macam Hajat Weton yang ada

Dalam praktiknya, terdapat beberapa hajat yang biasanya orang niatkan dalam puasa. Hajat tersebut juga merupakan tradisi yang telah biasa menjadi hajat.

Berikut ini adalah macam-macam hajat dari puasa yang biasanya di inginkan.

Weton Orang Yang Di Cintai

Melakukan puasa untuk orang yang di cintai caranya adalah dengan berpuasa sesuai dengan orang tersebut.

Misalnya, jika yang di cintai itu lahir pada jumat pahing, maka ia akan berpuasa di hari jumat pahing juga. Tujuannya adalah agar yang di cintainya itu mendapat kebaikan dari Tuhan yang Maha Esa.

Serta, hubungannya dengan orang tersebut tidak retak ataupun terputus karena sebuah masalah.

Sedulur Papat Limo Pancer

Di dalam budaya kejawen, ada istilah kakang kawah adi ari-ari. Yaitu, saudara kembar namun beda dunia. Meski beda dunia, hidupnya berdampingan sejak manusia tersebut di lahirkan.

Istilah mudah nya adalah, adanya mitos tentang saudara kembar ghaib.

Melakukan weton dengan niat tersebut adalah agar orang yang melaksanakannya mendapat pencerahan secara spiritual. Yaitu, ia menjaga keeratannya dengan saudaranya tersebut.

Sehingga, orang yang melakukan tersebut meyakini bahwa masalah yang akan menimpa mereka bisa dengan mudah terselesaikan. Sebab, kepekaan batinnya meningkat.

Untuk Pengasihan

Seseorang yang melakukan puasa untuk niat pengasihan merupakan salah satu niat yang biasa dilakukan oleh pelaku puasa weton.

Kepercayaan diri, wibawa dan perlindungan diri ini di sebut-sebut sebagai manfaat melakukan weton untuk pengasihan.

Saat orang kejawen akan melakukan puasa ini, ia akan menambahkan kata pengasihan di dalam niat puasanya.

Puasa Untuk Kekayaan

Niat puasa weton untuk mencari kekayaan merupakan niat yang mungkin cukup populer bagi orang yang menginginkan keistimewaan ini. Mereka yang ingin mencari pundi-pundi dunia agar tidak susah hidupnya di belut kemiskinan biasa melakukan puasa jenis ini.

Jika akan melakukan puasa weton kekayaan, biasanya orang akan menambahkan kata “untuk kekayaan” dalam niat puasanya.

Niat Puasa Tasu Ah

Puasa tasuah merupakan puasa yang di lakukan di bulan muharam. Menurut sumber, keutamaan dari melaksanakan puasa ini adalah untuk mendapat penebusan dosa dari setahun sebelumnya.

Biasanya puasa ini di lakukan setiap tanggal 9 muharram.

Niat puasa tasuah adalah sama dengan niat puasa sunnah lain, bedanya adalah menambah kata tasuah.

Yaitu:

Aku berniat puasa sunnah tasuah esok hari karena Allah taala.

Dalam bahasa arab adalah:

Nawaitu shoma ghodin an adai sunatit tasua lillahi ta’aala

Puasa tersebut merupakan serangkaian puasa yang di lakukan di bulan muharam bersama dengan puasa Asyura.

Jika dalam orang jawa, kita kenal dengan istilah puasa bulan Sura. Yakni, puasa di awal tahun yang sebenarnya rujukannya yaitu puasa dari tasuah dan asyura itu sendiri.

Puasa Weton Menurut Islam

Selanjutnya, bagaimana puasa ini menurut hukum islam?

Berikut penjelasannya.

Dalam islam sendiri, menurut Ustadz Ammi Nur Bait yang merupakan pembina Konsultasi Syariah, belum ada syariat yang menganjurkan weton.

Puasa atau kelahiran ini belum di temukan dalil yang membenarkannya.

Dari Rasulullah SAW sendiri, Nabi berpuasa setiap hari senin dan kamis bukan karena alasan itu adalah hari kelahiran beliau. Sebelumnya perlu di ketahui bahwa Rasulullah SAW lahir di hari senin bulan rabiul awal.

Namun, Rasulullah SAW berpuasa pada hari senin sebab setiap senin amal pada setiap hamba di laporkan.

Rasulullah SAW ingin, saat amalnya di laporkan, beliau sedang dalam kondisi berpuasa.

Pernyataan ini di riwayatkan oleh Usamah Bin Zaid. Yaitu, Rasulullah SAW di tanya tentang alasan mengapa beliau berpuasa di hari Senin dan Kamis.

Rasulullah menjawab bahwa sesungguhnya amal seorang hamba itu akan di laporkan saat hari Senin dan Kamis. Hadist ini di nilai sahih oleh Al Albani.

Itu sebabnya, dalam islam sendiri tak ada tuntunan untuk melakukan puasa karena hari kelahiran.

Dalam Pandangan Pengurus PWNU

Menurut KH Ma’ruf Khozin, sebagai Direktur Aswaja Center PWNU,  puasa kelahiran seperti ini juga belum ada yang menyatakan ini sunnah.

Jika seseorang akan melakukan puasa, puasanya pun tak boleh di niatkan karena weton. Yaitu, niatnya tak boleh mengatakan shauma weton. Sebab, tak ada syariat dengan ijtihad seperti itu.

Namun, bukan berarti melakukan puasa di hari kelahiran mutlak haram hukumnya. Sebab seseorang masih bisa melakukan puasa sunnah seperti umumnya di hari apapun.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda tentang puasa.

Siapa saja yang berpuasa sehari di jalan Allah maka Allah akan menjauhkannya dari neraka selama tujuh puluh tahun.

Artinya, seseorang melakukan puasa semata-mata hanya untuk Allah. Bukan dengan niat yang lain.

Sebab, berpuasa karena kepatuhan pada Allah dan mencari pahala karena Allah itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Ataupun, apapun yang menjadi hajat kita di dunia ini.

Salah satu nikmat yang Allah berikan pada manusia adalah di lahirkannya ia ke dunia. Itu sebabnya, sebenarnya sah-sah saja jika berpuasa untuk bersyukur atas nikmat Allah dengan puasa mutlaq.

Jadi, yang harus di garis bawahi yaitu berbeda dengan niat bukan karena Allah atau weton. Melainkan, semata-mata adalah untuk mengharap pahala dari Allah.

 Sebab, jika Allah telah memberikan keberkahannya pada hamba Nya, maka apa yang menjadi hajat hamba tersebut pasti Allah kabulkan. Bahkan sebelum ia minta.

Epilog

Akhirnya demikianlah sedikit ulasan tentang puasa weton. Dari sini kita tau  bahwa ternyata berpuasa di hari kelahiran seseorang dalam rangka bersyukur kepada Allah itu boleh saja.

Asalkan, yang di harapkan itu semata-mata adalah keridhoan Allah. Tentu, dengan cara yang Allah sukai.

Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!

Sumber:

Kumparan, kompasiana, 99.co, sigijateng, kaskus.co, mustafalan.co, liputan6,