Menyampaikan informasi melalui pidato memang membutuhkan persiapan yang matang. Berikut ini kami suguhkan 3 contoh Pidato singkat untuk menginspirasi Anda.
Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Para filsuf menggunakan retorika dan puisi sebagai alat untuk memanipulasi emosi seseorang. Gorgias dan Isocrates di kenal kerap menggunakan dan memanipulasi teknik ini, untuk menyampaikan filosofi-filosofi kehidupan.
Oleh: Riska Putri (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Indera pendengaran tak lain adalah gerbang menuju benak. Karenanya, seni berbicara memegang peranan penting dalam kemampuan mempengaruhi benak manusia.
Selain retorika dan puisi, terdapat teknik lain yang dapat di gunakan untuk merasuki benak manusia. Teknik tersebut bernama pidato.
Penjelasan Mengenai Pidato Singkat
Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum, yang di tujukan untuk menyampaikan informasi, cerita, motivasi, atau mengajak orang untuk melakukan tindakan tertentu. Teks pidato di ramu secara khusus dengan tiga tujuan; menginformasikan, membujuk, dan menghibur.
Benak manusia bagaikan ladang subur yang mudah untuk ditanami. Karenanya, pidato juga bisa di katakan sebagai sebuah bentuk seni persuasi. Persuasi di lakukan dengan menanam benih ide atau informasi dalam benak, yang kemudian di siram dan di pupuk agar menghasilkan tindakan.
Selain formulasi kata-kata yang tepat, pidato juga akan efektif jika metode, struktur, aturan, dan pelaksanaannya sesuai dengan situasi berbicara.
Kuncinya adalah mengetahui kapan suatu informasi harus tersampaikan, bagian mana yang harus di tekankan, serta durasi pidato itu sendiri.
Pidato yang singkat memungkinkan audiens mendapatkan retensi fokus maksimal. Hal ini karena semakin lama pidato berlangsung, rasa bosan maupun gangguan lain bisa menurunkan tingkat fokus audiens.
Meskipun singkat, pidato tetap harus di formulasikan sepadat dan sejelas mungkin. Pidato yang singkat, padat, dan jelas memungkinkan audiens untuk mendapatkan inti pidato, fokus, dan retensi informasi maksimal.
Berikut ini beberapa contoh pidato singkat, padat informasi, dan penyampaiannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Baca Juga Beritaku: Pidato Khotbah dan Ceramah: Perbedaan 3 Jenis Dakwah Dan Contoh
Contoh Pidato Singkat, Padat, dan Jelas:
1. Contoh Pidato Singkat Mengenai Keutamaan Bulan Ramadhan 2021
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Hadirin yang kami hormati.
Kalimat Pembuka:
Tahun telah berganti, hari demi hari kita lalui dengan tabah di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung.
Pergantian siang dan malam semakin membawa kita lebih dekat pada bulan yang senantiasa dirindukan ummat Islam di seluruh dunia, yaitu bulan Ramadhan.
Pada tahun 2020 lalu, untuk pertama kalinya kita melewati Ramadhan dengan perasaan tidak menentu.
Pandemi yang terjadi, serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat kita terpaksa beribadah di rumah, mencabut sebagian kenikmatan beribadah bersama yang biasanya kita rasakan.
Dari ribuan doa yang kita panjatkan sejak tahun lalu, salah satunya adalah keinginan merasakan suasana Ramadhan dengan meriah di tahun ini.
Namun nampaknya Allah SWT masih ingin memberikan kita kesempatan meraih pahala lebih banyak.
Isi Pidato Yang Berisi Inti Dari Topik Yang Disampaikan:
Tahun ini, kita akan kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam situasi pandemi yang masih berlangsung. Bahkan, di berbagai kota di Indonesia, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali di perpanjang.
Kerinduan akan shalat Tarawih berjamaah, shalat berjamaah di masjid, serta berbagai kegiatan lainnya yang identik dengan bulan Ramadhan, nampaknya belum dapat dipenuhi.
Namun hal tersebut hendaknya tidak mengurangi rasa syukur, khidmat, dan antusias kita dalam beribadah. Ingatlah perkataan Rasulullah SAW yang menjelaskan:
“Hai seluruh umat manusia, kamu akan mendapatkan naungan yang sebesar-besarnya dengan kedatangan bulan Ramadhan di siang hari dan qiyamul lail di malam harinya. Barang siapa yang beribadah sunnah di bulan Ramadhan, pahalanya sama dengan yang wajib. Dan barangsiapa yang mengerjakan ibadah wajib di bulan Ramadhan, pahalanya akan dilipatgandakan 70 kali lipat”.
Ramadhan sesungguhnya adalah ladang amal yang di hamparkan Allah SWT, dan kita di perkenankan untuk memetik sebanyak mungkin pahala dari ladang tersebut.
Oleh sebab itu, pandemi virus yang menyandera kita di rumah, sejatinya merupakan kesempatan bagi kita untuk beribadah lebih banyak dan lebih khusyuk.
Karena tidak berkegiatan di luar rumah, kita tak perlu lagi terburu-buru waktu, khawatir macet, atau merasa lelah karena perjalanan. Kita bisa lebih fokus dan semangat dalam beribadah, menimbun sebanyak mungkin pahala.
Hadirin yang di rahmati Allah SWT, marilah kita sama-sama bersyukur untuk nafas yang masih di berikan oleh Allah SWT, serta menyambut kedatangan Ramadhan dengan penuh keikhlasan, agar kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya.
2. Contoh Pidato Singkat Tentang Kisah Cinta Ali dan Fatimah
Kalimat Pembuka Yang Berisi Salam Serta Rasa Syukur:
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pergantian siang dan malam, bertiupnya angin dari timur ke barat, ataupun dari barat ke timur, semua itu karena kuasa Allah SWT, maka mari kita mensyukuri nikmat-Nya, sebab nafas yang ada dalam pribadi kita adalah pinjaman dari-Nya.
Dalam menjalani kehidupan di dunia, kita kerap kali di sibukkan berbagai permasalahan duniawi. Bisingnya dunia pun tak jarang membuat kita merasa sendirian, hanya berteman sepi mengarungi waktu kehidupan yang fana.
Oleh karena itu, mari sejenak meredam kebisingan dunia, dengan menyelami kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, yang begitu indah dan begitu di muliakan di sisi Allah SWT.
Isi Pidato Yang Mulai Membicarakan Ali Bin Abi Thalib Sebagai Topik Utama:
Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Rasulullah SAW, yang di kenal memiliki kepribadian sederhana dan zuhud. Beliau juga merupakan panglima perang pemberani, yang selalu turut menyertai Rasulullah SAW di barisan depan perang membela agama Islam.
Keberanian dan kecerdasannya menggentarkan hati musuh-musuh Allah SWT, mengantarkan kemenangan bagi tantara Islam di berbagai medan perang.
Namun keberanian itu seperti sirna ketika hatinya terpincut oleh Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW yang di kenal akan kecerdasan, kecantikan, dan kepribadiannya yang mulia.
Ali berkeinginan melamar Fatimah, namun keperkasaannya di medan perang seakan di renggut seluruhnya. Ia tak berani. Ia merasa tidak pantas, tidak memiliki apa-apa, dan malu untuk melamar Fatimah.
Namun Ali tak gentar, ia bekerja keras memantaskan diri, sekaligus mengumpulkan modal untuk melamar Fatimah. Di tengah usahanya itu, Ali mendengar kabar bahwa Abu Bakar As-Shidiq datang menemui Rasullulah SAW, dengan niat melamar Fatimah.
Gundah mulai merasuki hati Ali, ia merasa bahwa tak ada alasan lamaran Abu Bakar akan di tolak. Namun, betapa terkejut dan bahagianya Ali saat mendengar bahwa lamaran Abu Bakar di tolak oleh Fatimah.
Kegembiraan itu tak berlangsung lama, karena tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa Umar bin Khattab datang menemui Rasulullah SAW, dengan niat yang sama.
Mendengar berita itu, kegundahan kembali merasuki hati Ali. Kali ini ia merasa sudah tak akan memiliki kesempatan, karena siapa manusia yang akan menolak lamaran Umar bin Khattab?
Betapa terkejutnya Ali saat mendengar lamaran Umar bin Khattab pun di tolak oleh Fatimah. Meskipun hatinya merasa gembira, Ali pun mulai meragukan dirinya. Jika lamaran seorang Abu Bakar dan Umar saja di tolak, apalagi dirinya yang masih belum ada apa-apanya.
Pidato Ditutup Dengan Kesimpulan Cerita dan Pesan Yang Ingin Di sampaikan:
Beliau mengurungkan niatnya. Namun, setelah dinasihati oleh Umar bin Khattab, Ali kemudian memberanikan diri untuk menemui Rasullah SAW dan melamar Fatimah. Lamarannya di terima.
Ternyata, Ali dan Fatimah sudah saling mencintai. Namun karena akhlak yang begitu mulia, keduanya tak pernah mengumbar perasaannya. Keduanya sama-sama saling mencintai dalam hening doa, yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT.
Inilah alasan mengapa kisah cinta keduanya begitu mulia di sisi Allah SWT. Keduanya saling mencintai dengan tulus, menyerahkan segala urusan hati pada Sang Penguasa Hidup.
Kisah cinta Ali dan Fatimah yang begitu indah, mengingatkan bahwasannya kita tak pernah sendirian. Segala permasalahan hidup tak ada apa-apanya di mata Allah SWT. Dan sesungguhnya, segala kebisingan dunia tak mampu menenggelamkan suara doa yang dipanjatkan setulus hati.
Baca Juga Beritaku: Kalimat Penutup Islami: Pidato, Ceramah, 3 Organisasi Mahasiswa
3. Contoh Terakhir Bertopik Tentang Wanita Sholehah
Kalimat Pembuka Dengan Ucapan Rasa Syukur Serta Mengutip Penggalan Hadits:
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas taufiq, rahmat, serta inayah-Nya yang di berikan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat tanpa kurang suatu apapun. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan pada junjungan semesta alam, nabi besar Muhammad SAW yang kelak kita nantikan safaatnya di yaumul kiyamah. Amin allahuma amin.
Hadirin yang di muliakan Allah SWT.
Posisi wanita sangat mulia dalam Islam. Kedudukan seorang wanita bernilai agung, oleh karenanya Islam sangat menjaga harkat dan martabat seorang wanita. Kemuliaan seorang wanita bahkan di tekankan oleh Rasulullah SAW, yang berkata “Dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah”.
Siapakah wanita yang sholehah itu? Pada dasarnya, wanita yang sholehah adalah wanita yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Berdasarkan hal tersebut, Habib Jamal bin Thoha Ba’agil menyampaikan 5 sifat dasar wanita sholehah, yaitu:
Isi Pidato Yang Berisi Ciri-Ciri Wanita Sholeh Yang Merupakan Topik Utama:
Pertama, wanita sholehah senantiasa menjaga shalat lima waktu. Selain merupakan salah satu ibadah yang wajib di laksanakan umat Islam, shalat juga merupakan bukti kedekatan dengan Allah SWT.
Menjaga shalat lima waktu juga merupakan bukti keimanan dan ketaatan seorang muslim, terhadap perintah Allah SWT yang menciptakan dirinya.
Kedua, taat kepada suaminya. Seorang wanita muslim yang telah menikah merupakan tanggung jawab suaminya, karenanya ia harus taat dan menghormati suaminya, supaya suaminya tidak menanggung dosa atas dirinya.
Salah satu bukti ketaatan terhadap suami adalah, tidak keluar rumah kecuali telah mendapat izin suami. Hal ini seringkali di abaikan oleh kita yang hidup di zaman modern, namun sesungguhnya hal yang di anggap kecil ini bisa menjerumuskan suami, dan diri sendiri ke dalam dosa.
Ketiga, mampu menjaga lisan. Sebagaimana kita tahu, wanita lazimnya lebih banyak berbicara di banding pria. Berbincang bukanlah hal yang terlarang, namun seorang wanita sholehah akan berhati-hati terhadap setiap perkataannya, agar jangan sampai kata yang keluar dari mulut menyakiti hari orang lain.
Keempat, tidak suka bergelimang harta. Tidak bisa di pungkiri, harta merupakan salah satu kenikmatan dunia yang di dambakan semua orang. Namun seorang yang shalih tahu, bahwasannya harta hanya titipan. Oleh karena itu, seorang wanita di katakan sholehah apabila ia menggunakan hartanya sebagai modal untuk memperkaya dirinya di akhirat kelak.
Kelima, sabar. Allah SWT menganugerahi wanita dengan perasaan yang lembut. Sifat lembutnya itu menjadikan wanita lebih mudah mengekspresikan perasaan dan emosinya seketik. Sebaliknya, seorang wanita sholehah mampu mengendalikan dorongan alami ini, ia akan mampu bersabar dan tabah menjalani kehidupan, tanpa mengeluarkan emosi berlebihan.
Penutup Yang Berisi Pesan Singkat Kepada Pendengar:
Sifat-sifat tersebut sejatinya adalah sebentuk pakaian ketaqwaan. Dan sebagaimana seorang wanita memakai pakaian untuk menutup auratnya, seorang wanita sholehah akan senantiasa menjaga sifat-sifat tersebut, sebagai bentuk ketaqwaannya.
Demikian beberapa contoh pidato yang singkat, padat, dan jelas. Jika di lihat ketiga contoh di atas tidak memiliki kalimat penutup.
Baca Juga Beritaku: Konsep Pidato: Bentuk, Struktur Teks, 8 Jenis & Metode Penyusunan
Daftar Pustaka
- McCornack, Steven dan Joseph Ortiz. 2014. Loose-leaf Version for Choices & Connections: An Introduction to Communication. Boston: Bedford/St. Martin’s Publishing.
- Oberg, Brent C. 1994. Speechcraft: An Introduction to Public Speaking. Colorado: Meriwether Publishing.
- Maulida, Ulyaeni. 2020. Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, Saling Mendoakan Tanpa Umbar Perasaan. Liputan6. Diakses pada 28 Januari 2021.
- Putri, Saskia Rahma Nindita. 2020. 4 Sifat Wanita Sholehah, Mungkin Kamu Termasuk Salah Satunya. OkeMuslim. Diakses pada 28 Januari 2021.