BERITAKU.ID – Menikah adalah tujuan akhir dari sebuah hubungan asmara dan merupakan penyempurnaan dari pada iman setiap manusia. Demi Uang Panai
Dari itu, tentu saja setiap orang yang pacaran berharap bisa menikahi pujaan hatinya untuk menjalani hidup disamudera luas kehidupan.
Menikah memang butuh biaya yang tak sedikit. Kalau hanya sekadar nikah di KUA sih gratis. Tapi, terkadang pihak keluarga menuntut untuk mengadakan acara resepsi. Mau nggak mau, pihak cowok harus kerja ekstra banting tulang untuk bisa menggelar pesta yang layak.
Demi Uang Panai Untuk Lamar Pacar
Kisah menarik ini berasal dari seorang pria asal Malaysia belum lama ini viral. Amirul Syafieq kerja di dua tempat demi kejar setoran nikah untuk pujaan hatinya.
Dilansir dari unggahan akun twitter pribadinya @syafieqisa, Kamis (8/8/2019), cowok ini mengaku bekerja 14 jam dalam satu hari.
“8 Jam rider mcd, 6 jam rider grabfood. Doakan aku dapat menghalalkan gadis pilihan aku tahun depan guys,” tulis Amirul.
Amirul menjelaskan kalau ia bekerja sebagai pengantar makanan di restoran McDonald’s dan juga bekerja sambilan sebagai pengantar makanan di perusahaan ojek online.
Ia mengatakan bekerja fulltime selama 8 jam di restoran tersebut. Setelah itu, ia melanjutkan kerja sambilannya sebagai pengantar makanan ojek online selama kurang lebih 6 jam per harinya. Jadi total pria ini bekerja selama 14 jam dalam satu hari.
Hal itu ia lakukan semata-mata untuk menghalalkan hubungannya dengan sang kekasih (Lamar Pacar).
Pada curhatnya itu, ia turut mengunggah foto kekasihnya yang cantik. Banyak warganet yang menyebutkan kalau ia pantas kerja pagi sampai tengah malam demi bisa mendapatkan pacarnya yang cantik bak bidadari tersebut.
Amirul juga memposting foto kekasihnya yang ia ingin lamar itu dan memberi pesan pacarnya untuk bersabar.
“Bunga-bunga cinta, sabar sedikit ye sayang,” kutip Amirul.
Uang Panai Mahal Tergantung Status Sosial
Uang panai kini masih terbayang-banyang di kalangan muda mudi yang nantinya akan beralih ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.
Uang panai yang wajib diserahkan pihak calon suami kepada keluarga calon istri, kerap membuat pria Bugis-Makassar kesulitan untuk meminang kekasihnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi mahalnya uang panai, salah satunya tingginya gelar pendidikan calon istri.
Dikutip dalam jurnal berjudul ‘Uang Panai’ dan Status Sosial Perempuan Dalam Perpektif Budaya Siri’ Pada Perkawinan Suku Bugis Makassar Sulsawesi Selatan’ oleh Hajra Yansa, Yayuk Basuki, M. Yusuf K dan Wawan Ananda Perkasa, besaran nilai uang panai dipengaruhi tingkat pendidikan sang calon istri.
“Tamatan SD (Rp20 Juta), SMP (Rp20-25 Juta), SMA (Rp30 Juta), dan S1 (Rp50 Juta), serta S2 (Rp100 Juta ke atas),” tulis Hajra Yansa, Yayuk Basuki, M. Yusuf K dan Wawan Ananda Perkasa dalam tulisan yang dimuat jurnal ‘Journals Pena Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Unismuh Makassar, Vol. 5: Edisi II 2016’.
Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai uang panai ialah status ekonomi keluarga calon istri. Semakin kaya keluarga calon istri, kian tinggi pula uang panai yang harus diberikan. Begitu sebaliknya, apabila keluarga calon istri berasal dari keluarga miskin, uang panai bisa kecil.
Termasuk strata sosial, mempengaruhi dan didalamnya, apakah warga keturunan atau bukan. Dalam beberapa kasus, uang panai tidak pernah diterima setinggi apapun, ketika derajat perempuan lebih tinggi dari lelaki.
Keturunan karaeng, andi dilamar dari golongan bawah (ata), maka besaran uang panai, tidak akan mempengaruhi.
Tidak hanya itu, faktor kehormatan dan Perempuan yang memiliki pekerjaan akan mendapatkan uang panai’ yang tinggi dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki pekerjaan.
Laki-laki menilai perempuan yang memiliki pekerjaan akan mengurangi beban perekonomian kelak. sehingga biasanya uang panai menjadi hal yang harus dimatangkan dalam lamaran.