Gua Tsur dan gua Hira memiliki sejarah panjang karena digunakan sebagai tempat Nabi Muhammad untuk merenung, bersembunyi hingga menerima wahyu ,serta menjadi saksi perjalanan spiritualnya dalam Islam.
Oleh Tika (Penulis Kisah Nabi Dan Rasul)
Dan Nabi telah mengajarkan padamu bagaimana sikap saat menghadapi situasi genting yang membutuhkan ketenangan jiwa. Kesunyian terkadang menjadi obat mujarab dalam resahnya hati.
Letak, Luas (Ukuran) Gua Tsur dan Gua Hira
Berada sekitar 5 Kilometer di utara Mekah. Gua ini terletak di Jabal Nur atau gunung Nur dan berukuran sangat kecil. Gua Hira berada di atas gunung setinggi 200 M dengan penuh batu dan juga sangat gersang.
Untuk mendaki gunung Nur Ini Membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Terdapat dua batu raksasa yang sangat dalam dan sempit yang mengapit.
Gua Hira luasnya hanya cukup untuk 3 orang berdampingan dengan tinggi kira-kira 2 meter.
Ujung kanan terdapat lubang dengan pemandangan kawasan gunung dan bukit ke arah kota Mekah.
Seorang pakar mengatakan bahwa Gua Hira sangat layak untuk menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam karena di tempat itulah rasulullah melaksanakan salat, bertahanus, dan menyembah Allah sebelum akhirnya beliau menerima wahyu.
Gua Tsur adalah gua yang menjadi tempat persembunyian Nabi Muhammad dan sahabatnya Abu Bakar Siddiq.
Mereka menyembunyikan diri dari kejaran kaum kafir Mekah selama tiga hari.
Gua Tsur terletak di atas puncak gunung yaitu gunung Tsur yang jaraknya kurang lebih 7 km dari Masjidil Haram menuju ke arah Thaif.
Gunung ini memiliki tiga puncak dan Gua Tsur berada pada puncak ke-3. Gua Tsur memiliki dua pintu pada bagian depan dan belakang dengan bentuk yang sangat unik yaitu mirip wajan atau kuali tertelungkup.
Lama Waktu Rasulullah Dalam Gua Tsur
Rasulullah berada di gua ini selama 3 hari ketika Nabi Muhammad dan Abu Bakar Siddiq menyembunyikan diri dari kejaran kaum kafir Mekah.
Beliau menyembunyikan diri di tengah perjalanan hijrahnya ke Madinah. Allah pun menunjukkan kuasanya dengan menempatkan laba-laba di mulut luar serta burung merpati yang sedang bertelur.
Sehingga adanya 2 binatang ini membuat langkah kaum kafir terhenti. Mereka berpikir bahwa tidak mungkin gua tersebut akan dimasuki manusia.
Peristiwa Rasulullah Dalam Gua Tsur
Ketika kaum kafir Quraisy Mekkah sampai pada puncak kedengkian dan kemarahan mereka terhadap ajaran Islam, pemimpin kafir Quraisy akhirnya memutuskan untuk membunuh nabi Muhammad.
Dalam musyawarah yang berlangsung cukup alot di Darun nadwah, mereka telah mempersiapkan algojo yang akan melakukan pembunuhan. Dan mereka telah melengkapi diri dengan pedang yang tajam.
Pemuda-pemuda yang telah terpilih untuk membunuh nabi Muhammad mendapat perintah untuk melakukan pembunuhan secara serempak agar Bani Hasyim dan Bani Muthalib tidak berani untuk membalaskan dendam.
Akhirnya atas izin Allah rencana pembunuhan tersebut diketahui oleh Nabi Muhammad.
Kemudian Nabi Muhammad atas izin Allah melakukan hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar As Siddiq.
Pada malam hari para pemuda Quraisy sudah mengepung rumah Nabi Muhammad. Kemudian beliau dengan sepenuhnya bertawakal kepada Allah.
Setelah lewat tengah malam Rasulullah menyuruh sepupunya yaitu Ali bin Abi Tholib untuk tidur di tempat perbaringan dengan menggunakan selimut yang biasa nabi gunakan.
Hal ini hanya untuk mengelabui penglihatan kaum kafir Quraisy.
Baca Juga Beritaku: Model Pelacuran Zaman Nabi Muhammad SAW Dan Bentuk Perkawinan
Pelarian Nabi Muhammad Menuju Gua Tsur
Akhirnya Rasulullah keluar dari rumah dan dengan izin Allah tidak ada seorangpun yang mengepung dan melihat kepergian Nabi Muhammad.
Rasulullah juga sempat menyeramkan pasir ke kepala para pemuda tersebut dengan membaca ayat Alquran Surat Yasin ayat 9 yang artinya adalah “dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding pula dan kami juga menutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.”
Lalu Beliau menuju ke rumah Abu Bakar dan terus berjalan menuju gua Tsur.
Mereka akhirnya beristirahat selama 3 hari. Menurut suatu riwayat pada saat Nabi Muhammad keluar dari gua Tsur para pemuda Quraisy tidak mengetahuinya karena masih tertidur.
Mereka pun mendapati kepala mereka penuh dengan pasir berdebu.
Hanya Abdullah Bin Abu Bakar, Asma binti Abu Bakar, Aisyah binti Abu Bakar dan pembantu mereka bernama Amir bin fuhairah yang mengetahui tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar.
Abdullah memiliki tugas mencari informasi mengenai kaum kafir Quraisy karena ia setiap harinya berada di tengah-tengah kaum kafir Quraisy untuk mendengar rencana yang akan mereka laksanakan.
Kemudian malam harinya seluruh informasi tersebut telah sampai kepada Nabi Muhammad dan Abu Bakar.
Amir tugasnya menggembalakan kambing milik Abu Bakar di sekitar gua Tsur, memerah susu, dan menyiapkan daging untuk makanan nabi.
Dengan dibantu oleh oleh Asma dan Aisyah, Amir juga memiliki tugas menghapus jejak Abdullah yang keluar masuk tempat persembunyian dengan cara menggembalakan kambingnya di jalan yang telah dilalui oleh Abdullah.
Pengejaran Kaum Quraisy Kepada Nabi Muhammad SAW
Setelah kaum kafir Quraisy mengetahui bahwa Nabi Muhammad telah meloloskan diri mereka pun mengejar dan mencari sampai pada di antara pasukan Quraisy.
Ada segerombolan pemuda yang datang mendekati Gua Tsur dengan menghunuskan pedang dan mundar mandir mencari dengan penuh selidik.
Tidak jauh dari situ mereka bertemu dengan seorang penggembala lalu bertanya apakah nabi Muhammad berada dalam gua itu?
Penggembala itu pun menjawab bahwa mungkin saja mereka ada dalam gua itu tetapi ia tidak melihat ada orang yang menuju ke sana.
Abu Bakar Abu Bakar tempat terkejut dan akhirnya menyerahkan nasibnya kepada Allah.
Lalu ketika mereka melihat ada dua merpati, mereka pun semakin yakin bahwa tidak mungkin ada seseorang di dalamnya.
Akhirnya Abu Bakar pun tersadar bahwa Allah telah melindunginya dari kejaran kafir Quraisy.
Kemudian ada juga diantara pemuda itu yang mengusulkan untuk masuk ke dalam gua namun salah seorang dari mereka membantahnya.
Disana ada laba-laba yang usianya bahkan lebih tua dari lahirnya Muhammad.
Hubungan gua Hira dengan Perjalanan Islam
Nabi Muhammad pernah mengalami ketakutan setelah menerima wahyu pertama dari Allah. Adapun yang menyampaikan wahyu tersebut adalah malaikat Jibril.
Pulang ke rumah tubuhnya merasa sangat gemetar. Peristiwa itu terjadi pada 17 ramadhan 41 Hijriyah.
Nabi Muhammad memang kerap menyendiri dan menyepi di Gua Hira untuk melakukan Tafakur bahkan jauh sebelum menikah dengan Siti Khadijah.
Beliau membawa bekal makanan dan minum secukupnya. Sampai suatu ketika datanglah Malaikat Jibril membawa Wahyu yang berupa surat al-alaq ayat 1-5.
Saat itu Gua Hira memang menjadi tempat untuk mendekatkan diri dan berdoa kepada Tuhan bagi bangsa Arab.
Sebelum wahyu pertama turun, Nabi Muhammad memang sering menuju ke gua Hira untuk merenung dan mencari hakikat kebenaran. Tepat saat usia beliau 40 tahun, beliau mendapatkan wahyu pertama.
Setelah Nabi mendapatkan wahyu pertama, Nabi tertidur karena tubuhnya menggigil dan istrinya menyelimutinya.
Kemudian turunlah Wahyu ke-2 dari malaikat jibril yaitu surat Al Mudatsir ayat 1-7.
“Hai orang yang berselimut bangunlah dan sampaikan peringatan dan agungkanlah Tuhanmu. Bersihkanlah pakaianmu dan hindarkan perbuatan dosa. Jangan kau memberi karena ingin menerima lebih banyak. Dan demi Tuhanmu tabahkanlah hatimu.
Saat itu Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan mulai menyebarkan Islam di Mekah yang awalnya sembunyi-sembunyi kemudian secara terang-terangan. Akhirnya muncullah perlawanan dari kaum Quraisy.
Jadi jika diruntut, maka perjalanan sejarah Islam adalah mulai dari perenungan Nabi Muhammad akan kebenaran di Gua Hira.
Lambat laun, wahyu pertama pun turun. Menyusul kemudian wahyu kedua.
Baca Juga Beritaku: 170 Urutan Shahabiyah dan Sahabat Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Malaikat Jibril Yang Membimbing Nabi Muhammad SAW Untuk Bisa Membaca
Nabi Muhammad tidak dapat membaca saat wahyu pertama turun. Namun malaikat Jibril membimbingnya.
Bacalah! Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! dan Tuhanmu lah yang paling mulia.
Yang mengajarkan manusia dengan pena. Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Setelah wahyu pertama, tibalah wahyu kedua dan hal itu tidak berselang lama. Nabi pun akhirnya hijrah namun mendapat perlawanan dari kaum Quraisy.
Beliau dan sahabatnya akhirnya mengamankan diri di Gua Tsur. Sehingga jika diruntut, maka Gua Hira memiliki kisah spiritual yang lebih banyak dari gua Tsur.
Menurut sebuah buku Syakhshiyah Ar-Rasul, wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad adalah melalui beberapa cara.
Pertama, malaikat Jibril mendatangi Nabi secara langsung dalam bentuk laki-laki dan mengajak nabi bercakap-cakap.
Kedua adalah dalam bentuk suara lonceng. Bagi Nabi Muhammad, bentuk inilah yang paling berat.
Ketiga, Jibril akan meniupkannya ke hati Muhammad. Nabi pun merasakan apa yang sudah ada di dalam hatinya. Terkadang Jibril datang dengan wujud aslinya dan tidak menyamar.
Wahyu Nabi Muhammad Surah Al Muzammil Ayat 1-20
Adapun wahyu ketiga Nabi Muhammad adalah Surat Al Muzammil ayat 1-20. Wahai orang-orang yang berselimut! bangunlah untuk sholat pada malam hari kecuali sebagian kecil.
Yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu. atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Al Qur’an dengan perlahan-lahan.
Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat padamu.
Sungguh bangun malam itu lebih kuat mengisi jiwa dan bacaan pada malam itu lebih berkesan.
Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang. Dan sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah dengan sepenuh hati.
Dialah Tuhan Timur dan Barat, tidak ada Tuhan selain Dia, dan hanya kepadanyalah kamu berlindung.
Dan bersabarlah Muhammad dengan apa yang mereka katakan. Dn tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.
Dan biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki kenikmatan hidup, lalu berilah mereka penangguhan yang sebentar.
Sungguh, di sisi kami ada belenggu dan neraka yang menyala-nyala. Dan ada makanan yang menyumbat di kerongkongan serta azab yang pedih.
Baca Juga Beritaku: Puasa Para Nabi Terdahulu Sebelum Nabi Muhammad SAW
Terjemahan Surah Al-Muzammil
Ingatlah pada hari dimana gunung-gunung berguncang keras dan menjadi seongok pasir.
Sesungguhnya kami telah mengutus Rasul kepadamu yang menjadi saksi sebagaimana kami mengutus Rasul kepada Fir’aun. Namun Fir’aun mendustai dan kami berikan siksaan yang berat.
Lalu bagaimana kamu akan menjaga dirimu jika kamu tetap kafir saat anak-anak mulai memiliki uban.
Langit terbelah pada hari itu dan janji Allah pasti terlaksana. Sungguh ini peringatan, barangsiapa yang menghendaki niscaya ia akan menempuh jalan Tuhannya.
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau Muhammad berdiri kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya. dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu.
Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu maka Dia memberi keringanan kepadamu.
Karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah. dan yang lain berperang di jalan Allah.
Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.
Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.
Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.