Beritaku.Id, Bulukumba – Demokrasi adalah proses di mana orang-orang memilih seseorang yang kelak akan mereka salahkan (Bertrand Russel). Benarkah H. Askar resiko tersingkir? Selasa, 19/11/2019.
Pasangan Askar – Makmur dengan Hastag Andalanta untuk Kemakmuran Bulukumba, yang telah membuat beberapa pengamat
Sebelumnya menjagokan pasangan ini untuk memakai mobil plat merah DD 1 H dan DD 5 H di Bulukumba tersebut.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dengan bangga H.Askar memperkenalkan Calon Wakil Bupati kedepan, Andi Makmur, untuk bersama-sama membangun Bulukumba. Dalam beberapa bulan sebelum pendaftaran, disamping para calon yang masih enggan menyebut nama pasangan, namun pasangan ini sangat percaya diri.
Gestur tubuh dan salam komando serta kegiatan orasi dan ungkapan terlanjur kini menjadi konsumsi publik untuk pasangan ini, namun beberapa jam terakhir.
“Perahu” pasangan ini telah pecah sebelum bersandar di syah bandar. Akankah ini beresiko pula membuat H.Askar resiko terseingkir, terparkir dan karam ditengah laut demokrasi Bulukumba.
Resiko tersingkir? Tidak, sama sekali asumsi ini dibantah keras.
Adalah Jangkar Sulsel sebagai salah satu tim pemenangan H.Askar melakukan reaksi dan recoveri media menantang asumsi resiko tersingkir. Dinamika politik dalam konteks pilkada Bulukumba semakin hangat, fenomena dinamika politik kadang dimaknai dengan bentuk keseolah-olahan.
Issu yang berkembang di media social terkait kandasnya bakal paket calon di pilkada Bulukumba yakni H.Askar.HL.SE. dengan Andi Makmur, akan membuatnya resiko tersingkir, ditanggapi dingin oleh salah satu team pemenangan H.Askar.
Kali ini tanggapan terkait kandasnya bakal paket tersebut di suarakan oleh Rahmat Ardiansyah, SKM Ketua Jaringan Kerja Social Politik (Jangkar Sulsel)
Rahmat Sapaannya dengan tegas menyatakan bahwa dinamika seperti ini sangat lazim terjadi.
Sambil mengepalkan tangan dan mengetuk meja ketika wawancara dengan Beritaku.Id dan beberapa pewarta.
Dengan sedikit menarik badan kebelakang, menyandarkan badan ke kursi, menghela nafas, Ardiansyah meneruskan argumentasinya bahwa Sejak awal kami fokus bekerja secara politik untuk mendulang suara bagi H.Askar. HL.SE.
Bukan dengan bakal paket yang kejelasannya belum pasti dan final, pernyataan ini klarifikasi atas berita dimedia dengan judul mengadopsi kata Komitmen dan Tidak Komitmen beberapa jam yang lalu.
Ditanya mengenai perkembangan beberapa bulan terakhir ini duet yang digadang-gadang akan bertarung di pilkada tahun depan.
Ketua jangkar dengan sangat santai menjawab bahwa politik itu dinamis, komunikasi politik itu memang mesti di lakukan, kalaupun di dalam komunikasi politik tersebut tidak menemui arah perjuangan yang sama, tentu perpisahan adalah hal yang sangat wajar terjadi. Kata lelaki lajang yang saat ini aktif menjadi pengusaha muda. Meski tidak memberikan klarifikasi makna kata komitmen dan entah siapa yang tidak komitmen dalam pasangan ini.
Lagi pula menurut Rahmat Ardiansyah, pilkada kan masih sangat lama. Sehingga komunikasi politik dan situasi politik terus akan berkembang sesuai dinamika yang terjadi.
Kami tetap optimis bahwa siapapun paket resmi H.Askar itu adalah yang terbaik dan AndalanTa Tagline dari H. Askar tetap berpeluang besar untuk memenangkan kontestasi pilkada tahun depan.
Optimis
Kami optimis, karena persebaran suara ya g cenderung sudah merata di hampir semua kecamatan adalah hasil kerja keras team.
Yang tergabung di Andalanta, baik team keluarga, kerabat dan team-team yang telah di bentuk dan membentuk organ tersebut. Telah bekerja sejak lama . Khsusnya kami di Jangkar Sulsel. Sangat tidak terpengaruh dengan pembahasan yang sedang marak di bahas di media social .
Kami tekankan sekali lagi bahwa kami terus bekerja secara terukur dan memantau perkembangan politik. Hal ini di sampaikan saat pertemuan H.Askar dengan ketua jangkar Sulsel di kota Makassar oleh Rahmat Ardiansyah.
” Tenang politik ini sangat dinamis Don’t Panic” karena paket yang sesungguhnya menurut kami adalah paket. Yang sudah mendapatkan partai usungan. Dengan syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang. Dan telah resmi mendaftarkan diri di Komisi pemilihan Umum. Tutup Rahmat Ardiansyah sambil setengah tegas menghadapkan telapak tangannya ke kuli berita.
Dalam perkembangan melalui beberap media, kubu H.Askar dan ku A.Makmur, terlihat saling serang di media sosial. Beberapa pengamat menilai bahwa kejadian ini kurang menarik bagi iklim demokrasi Bulukumba.
Justru akan mengkerdilkan demokrasi jika kandidat dan pendukung terjebak dengan kegiatan saling menjatuhkan tanpa koreksi diri masing-masing.
Resiko tersingkir bagi H.Askar HL harus dijawab dengan kinerja tim yang lebih bagu.