Iran: Kapal Induk AS Bisa Tenggelam dengan Rudal Akurat Kami

Diposting pada

BERITAKU.ID, INTERNASIONAL – Politisi Iran Alaeddin Boroujerdi mengklaim kekuatan militer negaranya setara dengan Amerika Serikat ( AS) dalam wawancara yang disiarkan Minggu (11/5/2019).

Boroujerdi yang pernah menjabat sebagai wakil menteri luar negeri mengomentari pernyataan Penasihat Keamanan AS John Bolton bahwa Washington mengirim satuan tempur.

Kapal induk USS Abraham Lincoln dan pesawat pembom taktis bakal dikerahkan ke Teluk Persia sebagai bentuk “pesan” bahwa AS siap membalas jika Iran menyerang sekutu mereka.

Kepada Tehran Times via Newsweek Senin (6/5/2019), Boroujerdi mengatakan pengerahan kapal induk itu merupakan bukti Washington mengakui kemampuan militer mereka.

Dia berkoar bahwa Teheran mendapatkan kemenangan dalam Perang Iran-irak (1980-1988) meski negara Barat saat itu memberikan dukungan kepada Irak.

“Kami telah mendapatkan banyak hal. Jika kapal induk AS berbuat kesalahan, bisa kami tenggelamkan menggunakan rudal jelajah presisi kami,” tegas dia.

Dia melanjutkan, mengajak perang dengan Iran sama seperti bermain dengan api. “Semuanya bakal terbakar. Tidak hanya Iran saja,” lanjut Boroujerdi.

Dalam pernyataannya, Bolton menuturkan keputusan mengirim tim tempur kapal induk USS Abraham Lincoln merupakan respon atas sejumlah indikasi yang meresahkan.

“Kami memberi pesan tegas jika Iran menyerang kepentingan AS maupun sekutunya, maka dia akan menghadapi serangan berkelanjutan,” ancam Bolton.
Analis mengungkapkan pengiriman kapal induk itu merupakan kegiatan rutin. Namun nada Bolton menyiratkan AS berkeinginan untuk menampilkan kekuatan penuhnya kepada Iran.

Presiden Dewan Nasional Iran Amerika Jamal Abdi berkata, Bolton adalah politis cerdas yang bisa memanipulasi sistem birokrasi lebih baik dari pemerintahan Presiden Donald Trump yang lain.
Dia memutar pengerahan yang sifatnya rutin menjadi bentuk provokasi kepada Iran.

“Kami sekali lagi melihat Bolton beroritentasi untuk bersiap perang,” katanya.
Sementara pendiri sekaligus Ketua Geopolitical Futures George Friedman menjelaskan Washington hanya membalas serangkaian provokasi yang dilakukan Iran.
Dia mencontohkan roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah Israel adalah Iran. Kemudian ketegangan di Lebanon. Karena itu, AS berusaha mengurangi tensi dengan menekan balik Iran.

Sejak menjabat pada 2017, Trump sudah menampilkan sikap keras kepada Teheran. Di antaranya pada Mei tahun lalu, dia menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.
Trump juga bekerja sama dengan Israel serta Arab Saudi yang selama ini dianggap sebagai rival utama Iran di kawasan Timur Tengah.(*)

 

Editor: Sy