Jika Kamu Ingin Pergi, Memaksa Untuk PErgi, Meski Aku Ikhlah Kepadamu, Aku Bisa apa?
Beritaku.Id, Lifestyle – Sekuat apapun aku menahanmu, sekuat aku ingin dicintai olehmu, namun jika kamu tetap memaksa ingin pergi, aku tidak kuasa menahanmu, Senin (10/2/2020).
Satu tahun lalu, kamu memaksakan diri ingin pergi, menjauh dari seluruh keihklasan yang telah aku persembahkan.
Setelah satu tahun itu, kamu mempersembahkan aku begitu banyak memori.
Lemas seluruh jiwa raga, sakit yang mendalam menyerang perasaanku yang masih belum bisa berdamai atas kepergianmu.
Kepergianmu tanpa sebab dan dengan alasan yang sampai saat ini belum kutemukan jawabannya.
Kepergianmu yang hingga beberapa detik lalu belum aku ikhlaskan, dan masih penuh harapan kamu kembali lagi nantinya.
Jika Kamu Ingin Pergi, Aku Ikhlaskan
Saat ini, setelah dengan segala upaya untuk aku bangkit dan menutupi semua sakit itu.
Seperti biasanya, kamu tiba-tiba muncul dengan mengirimku sebuah pesan whatsapp padaku.
Kamu meminta maaf, aku senang kamu kembali hati ini seketika berbunga, tapi akhir kalimatmu kembali membuatku lesuh.
Ternyata hari ini kamu pamit, untuk pergi setelah setahun kamu menghilang.
Kamu menciptakan luka yang sama seperti saat kamu setahun lalu pergi meninggalkan diri ini tanpa sepatah kata pun.
Aku melamun sendiri, bisakah aku kembali membangun, bangunan utuh perasaanku, setelah sekian lama kamu memperokaporanda perasaanku?.
Seakan tubuh ini remuk, bibir tak mampu berucap sepatah katapun, airmata datang mengalir secara tiba-tiba, bahwa setahun aku menunggumu adalah hanya penantian sia-sia belaka.
Tapi usah kamu mencemaskanku, ternyata dalam semua luka yang ada, rasa menyesal, dan kesedihan mendalam yang sempat menguasai diriku.
Pada akhirnya sangat sadar setelah kejadian itu bahwa aku masih punya Dia Yang Tak Akan Menyakitiku.
Kamu tahu? Aku yakin bahwa ini bentuk kecemburuan-Nya karena aku terlalu mencintaimu dan mengharapkanmu, lebih dari segalanya.
Akan Datang Yang Lebih Baik
Ya, aku memiliki Dia Yang Tak Akan Meninggalkan aku sepertimu.
Dia bahkan masih begitu penyayang menenangkan aku yang tadinya larut dalam tangis.
Dia telah menyadarkan aku dari kebutaan cinta yang semu.
Kau Kulepas dan memberimu maaf.
Jangan tanya apakah semua ini tulus?
Percayalah, bahwa ini kesungguhan maafku yang menyamai kesungguhanmu meminta maafku untuk segera beranjak meninggalkanku.
Aku belajar ikhlas dan tegar, membiarkan kamu pergi mencari bahagiamu karena aku begitu menyadari bahwa bahagia sesuai keinginanmu tidak kamu temukan dariku.
Aku meminta pada-Nya untuk memudahkan dan memberimu bahagia yang kamu inginkan.
Aku juga memohon agar Dia memberi aku dan kamu jalan yang lebih baik, yang tidak digelapkan oleh apapun.
Dulu, kini ataupun nanti sama saja, tak bisa melihatmu, mendengar suaramu.
Ya, kita sama-sama terpisah jarak dan takdir yang mungkin tidak berpihak padaku.
Selamat tinggal juga untukmu yang pernah menjadi bagian hidupku, yang memberiku arti suka dan lara, untukmu yang pernah aku cintai, Kulepas dirimu dengan ikhlas.
Source : Klik disini