Kelonggaran Rezeki : Surah Tentang Rejeki, Serta 3 Cara Dan Pembukaan

Diposting pada

Rezeki kadang mengalami kelonggaran dan kadang sempit, bagaimana surah dan cara untuk memperdekatkan pembukaan jalan rezeki?

Beritaku.id, Berita Islami – Semua mahluk pada bumi ini, mendapatkan jalan rezeki dari Allah SWT, kelonggaran dan penyempitannya, membutuhkan cara untuk menjawab fenomenanya.

Oleh : Nur Rahma (Penulis Berita Islami)

Surah Rezeki dan Teori Kelonggaran Materi Ala Ust Yusuf Mansur

Kata rezeki merupakan serapan dari bahasa Arab yang jika melihat terjemahan dalam bahasa Indonesia memiliki makna segala sesuatu yang kita pakai untuk memelihara kehidupan oleh Tuhan.

Rezeki ini dapat berupa makanan, nafkah, pendapatan, keuntungan dan segala macam yang menguntungkan atau memberikan dampak baik (Nurhidayatullah).

Rezeki menurut Ibnu Khaldun adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan peranan manusia sebagai pengelola sumber daya alam yang merupakan pemberian Allah.

Dawam Raharjo dalam bukunya Ensiklopedi Al-Quran menyebutkan jika rezeki sebagai istilah sehari-hari yang cenderung lebih dekat pada persoalan ekonomi.

Tertuang dalam Al-Baqarah ayat 22 mengenai rezeki berupa segala sesuatu di bumi isinya,

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.”

Dalam Hud ayat 6, Allah menjelaskan jika Allah menjamin seluruh rezeki pada semua makhluknya tanpa terkecuali. Jadi sebenarnya istilah rezeki tidak akan tertukar itu benar adanya.

Setiap makhluk hidup di alam semesta telah terjaminkan rezekinya oleh Sang Khaliq namun bukan berarti hal tersebut membuat kita menjadi pasrah atau bahkan bermalas-malasan.

Seperti pada Surah Al-Mulk ayat 15, menjelaskan Allah menjadikan bumi ini mudah bagi kita maka berjalanlah kita ke seluruh penjuru, carilah rezeki di sana.

Baca Juga Beritaku: Karomah Surah Al Waqiah: Doa Pembuka Rezeki, Setelah Tahajjud Dan Dhuha

Batasan Rezeki

Jika mengacu pada penjelasan atas maka dapat kita simpulkan jika rezeki adalah segala sesuatu yang untuk memelihara kehidupan dan berikan Allah.

Masing-masing makhluk hidup mempunyai rezekinya masing-masing, tidak akan tertukar sebab Allah telah menjaminnya.

Untuk mendapatkan rezeki, kita wajib untuk berusaha, mencarinya mengusahakan agar bisa memperolehnya dengan cara yang baik dan halal.

Rezeki pada dasarnya tak hanya berupa harta kekayaan semata. Tak Cuma makanan atau minuman saja.

Rezeki dapat berupa kenikmatan berupa kesehatan, keberkahan, waktu yang panjang, keturunan yang shaleh dan shalehah, ilmu yang bermanfaat, kecerdasan, pendengaran, penglihatan dan masih banyak lainnya.

Ustad Yusuf Mansur pernah menjelaskan jika Al quran merupakan sebuah rezeki. Rezeki yang sebenar-benarnya rezeki. Hanya saja karena tidak berwujud seperti uang maka sedikit sekali di antara kita yang melihatnya sebagai sebuah rezeki.

Dalam sebuah ceramahnya, Ustad Yusuf Mansur menjelaskan untuk selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Memberikan rezeki agar dapat terus mendapatkan kelimpahan rezeki.

Sepenuh-penuhnya rezeki adalah Allah yang berikan dan salah satu tahapan untuk mendatangkan rezeki adalah dengan membaca Al-Qur’an.

Bukan berarti untuk memperoleh rezeki maka cukup hanya dengan membaca Al-Qur’an atau berdiam diri di masjid saja, perlu ikhtiar untuk mendapatkannya. Bekerja dari pagi hingga petang bahkan malam pun termasuk dalam usaha mendekatkan rezeki.

Asalkan selama bekerja berniat untuk beribadah kepada Allah, bukan hanya sekedar mendapatkan gaji (Channel, 2018).

Dalam akun instagram pribadinya, Ustad yang terkenal dengan teori sedekah ini menjabarkan tips mengenai bagaimana agar mempermudah rezeki.

Salah satu kuncinya adalah selalu istiqomah dalam melakukan segala amalan-amalan tersebut. Amalan-amalan tersebut antara lain sedekah, menyambung serta menjaga silahturahmi, bershalawat dan istigfar.

Sedekah Untuk Kelonggaran Rezeki

Sedekah berasal dari kata Ash-Shadiqu yang artinya benar, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Adapun arti lainnya yakni Shadaqah adalah memberi.

Menurut Syar’I, sedekah adalah amal yang muncul dari hati dengan niat yang shahih, keimanan yang benar dan bertujuan untuk mengharapkan ridho Allah semata.

Sedekah pada dasarnya bukanlah zakat, hibah atau ihsan. Sedekah kerap kali meniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah atau ibadah dan mendapatkan balasan.

Sehingga sang pemberi sedekah hendaklah tidak mengungkit kembali apa yang telah ia sedekahkan.

Sedekah tak hanya berupa harta benda namun dapat berupa berbuatan yang baik dan atau sejenisnya.

Menurut Wajih Mahmud, ada beberapa perbuatan yang dapat tergolong dalam kategori sedekah yakni dzikir, sholat, puasa, berbicara yang baik, akhlak yang baik, orang muknin dan sedekah kepada keluarga.

Selain sebagai salah satu cara membuka pintu rezeki, sedekah pun dapat mendatangkan ampunan Allah serta menghapus dosa-dosa kita. 

Adapun saat bersedekah hendaklah harta tersebut berasal dari harta yang halal.

Bukan seperti Robin Hood yang memberikan ‘sedekah’ dari hasil mencuri para orang kaya.

Selain itu pula sedekah kita hendaknya bukan untuk melakukan hal-hal yang terlarang seperti sedekah untuk membeli miras, sedekah tempat maksiat dan sejenisnya.

Selanjutnya saat bersedekah hendaklah berikan harta yang paling baik juga paling kita cintai. Terdapat dalam Al-Imran ayat 92 menjelaskan jika bersedekahlah dengan harta yang paling ia cintai, yang terbaik (Nurhidayah, 2018). 

Baca Juga Beritaku: Dzikir Setelah Sholat Dhuha, Untuk Mendapatkan Rezeki

Istigfar Untuk Mendapatkan Kelonggaran Rezeki

Beristighfar untuk memperoleh kelonggaran rezeki

Selain dari surah, maka untuk mendapatkan kelonggaran dari rezeki adalah Istighfar.

Istigfar artinya memohon ampun kepada Allah atas segala dosa baik yang telah ataupun yang masih terbesit dalam niat serta berusaha untuk tidak mengulanginya.

Istigfar termasuk dalam ungkapan taubat seorang hamba kepada Tuhannya.

Terdapat dalam Surah Nuh ayat 10 sampai 11 menjelaskan untuk memonon ampun kepada Allah.

barulah Allah akan membukakan pintu rezeki bagi kita dengan berbagai kelonggaran

Dari Umar bin Khatab ra menuturkan jika seorang hamba tenang mendapatkan kesulitan baik itu kesulitan dalam ekonomi, masa kemarau yang panjang, musibah datang bertubi-tubi, sulit mendapatkan pekerjaan, dagangan yang susah laris dan lain sebagainya maka salah satu jalannya adalah dengan perbanyak istigfar.

Memohon ampun atas apapun kesalahan kita sebab tak ada yang tahu ji kalau ternyata kesalahan yang di anggap kecil ternyata dapat mendatangkan musibah bahkan menutup jalan rezeki kita. Setelahnya jangan lupa untuk tetap berusaha.

Silahturahmi & Silahturahim

Terkesan sederhana yakni silahturahmi namun ternyata menjaga hubungan dengan kerabat atau bahkan menyambung kembali tali silahturahmi yang pernah terputus antar saudara merupakan jalan untuk terbukanya pintu rezeki.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya, dipanjangkan usianya maka hendaklah ia menyambung silahturahim.” Imam Nawawi menjelaskan maksud dari dilapangkan rezeki pada hadits tersebut adalah diluaskan serta diperbanyak rezekinya atau bisa juga dengan keberkahan dalam rezeki yang diperoleh.

Walau sederhana nyatanya banyak yang kesulitan untuk membangun bahkan menjaga silaturahmi dan silahturahim yang ada apalagi menyambungkan yang telah terputus. Kadang ada banyak hal-hal seperti amarah yang masih tersisa di hati sehingga berat untuk sekedar memaafkan apalagi sampai menyambungnya kembali. Namun ingatlah, mulai sekarang menjaga dan menyambung silahturahim termasuk amalan pembuka pintu rezeki. Maka cobalah walau berat (Tejomukti & Nashrullah, 2020).

Selain amalan-amalan tersebut ada pula amalan untuk melakukan sholat Dhuha setiap hari ataupun amalan untuk melakukan sholat sunnah Fajar setiap sebelum sholat subuh untuk melapangkannya rezeki kita.

Baca Juga Beritaku: Dzikir Pagi dan Petang: Waktu, Bacaan dan Bonus Khasiat 40 Macam

Surah Al-Quran Pembuka Rezeki

Surah-surah untuk membuka pintu rezeki

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika membaca Al-Quran merupakan salah satu dari sekian banyak amalan untuk membuka rezeki. Nah di dalam Al-Quran terdapat beberapa surah yang kerap di baca untuk membuka pintu rezeki.

Surah Al-Waqiyah.

Sudah bukan rahasia lagi, banyak penceramah bahkan orang biasa menyebutkan jika Surah Al-Waqiah merupakan bacaan wajib untuk melapangkan rezeki.

Surah ke 56 ini sering di baca setiap hari sebelum tidur, selesai sholat sunnah maupun wajib untuk memperlancar rezeki. Ternyata selain itu ada beberapa keistimewaan dari surah yang di turunkan di Mekkah ini. Pertama jika seorang hamba membacanya satu kali setiap malam maka ia akan mendapatkan nikmat berupa di jauhkan dari kemiskinan untuk selamanya.

Lalu jika seorang hamba membaca surah ini sebanyak empat puluh satu kali setiap duduk maka ia akan dikabulkan semua permintaannya terutama permintaan terkait rezekinya.

Ketiga ketika seorang hamba membaca Al-Waqiah empat belas kali selepas sholat Ashar maka ia akan mendapatkan kekayaan yang berlimpah dan tiada habisnya. Keempat saat seorang hamba membaca surah Al-Waqiah maka ia mempunyai jaminan untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak.

Terakhir ketika seorang hamba membaca Surah Al-Waqiah sebelum tidur meskipun ia tidak mengetahui artinya, ia akan mendapatkan ketenangan jiwa dan raga (Mulyono, 2019).

Kedua ada Surah Al Fathir (ayat 2-3)

Ayat 2 surah Al Fathir mempunyai arti,

“Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Ayat 3 surah Al Fathir mempunyai arti,

“Wahai Manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling dari ketauhidan?”

Dalam surah ini Allah menjelaskan jika telah dibukakannya rahmat untuk seorang hamba maka tidak akan ada kekuatan apapun yang dapat mencegahnya. Demikian pula jika Allah menahan rahmat tersebut maka tidak ada kekuatan sebesar apapun yang dapat membukanya.

Potongan surah Al-Fathir ini mengajarkan kepada kita untuk selalu yakin jika tak ada seorang pun yang dapat menutup atau menghalangi rezeki kita ketika Allah telah berkehendak.

Percaya dalam hati dan tindakan jika tidak ada segala sesuatupun yang dapat memberikan rahmat berupa rezeki kepada kita kecuali Sang Khaliq.

Ketiga ada Surah An Nur (ayat 55)

Surah An Nur ayat 55 memiliki arti sebagai berikut,

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Dalam surah ini Allah menjanjikan kepada orang beriman yang mengerjakan amal shaleh maka mereka akan dijadikan sebagai orang-orang yang berkuasa seperti pendahulunya.

Sebagai tambahan sang hamba tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga dan tak kufur akan janji tersebut.

Maksud dari orang-orang yang berkuasa di sini bukan sekedar menjadi orang yang mempunyai kekuasaan namun juga menjadi orang-orang yang memilki kenikmatan serta keberkahan dalam hidup, harta yang berkecupan, hidup yang nyaman hingga kesehatan sehingga membuat mereka ‘menguasai’ bumi dengan kebaikan.

Potongan surah An-Nur juga mengajarkan kita untuk menjadi hamba yang selalu percaya akan kebenaran janji Allah dan tidak mengingkari janji kita kepada Allah saat keinginan kita telah terpenuhi (admin, 2019).

Demikianlah sekilas mengenai rezeki beserta amalan-amalan dan surah yang dapat melapangkan rezeki. Semoga kita sebagai manusia tetap terus berikhtiar bekerja sembari beribadah dan berdoa dengan harapan Allah selalu membuka serta melapangkan pintu rezeki kita.

Perlu diingat sekali lagi jika rezeki tak hanya berbentuk kekayaan ataupun harta, dapat bangun pagi dengan keadaan utuh dan sehat juga merupakan rezeki yang tak terhingga nilainya.

Sumber :

  1. Al-Quran Surah Al Baqarah (22), Al Imran (92), Al Waqiyah, Al Fathir (2-3), An Nur (5), Nun (10-11), Hud (6), Al Mulk (15)
  2. admin. (2019, Desember 4). Daftar Surat Alquran Pembuka Pintu Rezeki. Retrieved from tentang islam : Channel, A. P. (2018, Agustus 7). Inilah Konsep Rezeki Dalam Al Quran – Ceramah Ustadz Yusuf Mansur. Retrieved from Aqwal Pedia Channel Youtube:
  3. Mulyono, H. (2019, November 6). Selain Memperlancar Rezeki, Ini Kedahsyatan Surah Al-Waqiah. Retrieved from Akurat.co:
  4. Nurhidayah. (2018). Konsep Sedekah Perspektif Yusuf Mansur dalam Buku The Miracle of Giving.
  5. Nurhidayatullah, H. A. (n.d.). Konsep Rezeki Menurut Hamka dalam Tafsir Al Azhar.
  6. Tejomukti, R. A., & Nashrullah, N. (2020, Oktober 13). 3 Kunci Pembuka Pintu Rezeki yang Mudah Dilakukan. Retrieved from Republika