Habitat anggrek paphiopedilum
Bunga anggrek (Foto: workamerica.co)

Habitat Anggrek Paphiopedilum: 10 Jenis, Ciri Serta Persebarannya

Diposting pada

Habitat anggrek paphiopedilum, adalah segelintir dari beberapa jenis tumbuhan di dunia, yang mempunyai ciri khas kecantikan masing-masing pada setiap 10 jenisnya. Lalu, bagaimana jelasnya?

Beritaku.id – Lestari_ Elok bukan berarti engkau aman, cantik bukan berarti kau dapat nyaman. Para pemburu selalu mengintaimu, menunggu kecantikanmu merekah, dan mereka akan menyergapmu segera. Lalu, bagaimana caramu menyelamatkan kecantikan dirimu? akankah engkau bersembunyi, pada balik matahari?

Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Lestari)

Hai, bagaimana kabar kalian hari ini? Masih dapat merasakan wanginya bunga nan Indah pada belahan Indonesia bukan? Mereka dengan daya tarik serta kecantikan masing-masing. Membuat para kumbang bersedia, rela untuk bersinggah dan mereka adegan fotosintetis.

Yang secara alamiah membuat bunga tampak bersinar, dan menawah, bagai dikecup sang kekasih, yang menghampiri. Terlepas dari hal tersebut, mereka mempunyai beberapa jenis, yang menunjang keeksistensian mereka di jagad bumi, termasuk ialah Anggrek Paphiopedilum, dengan segalah habitat yang ada.

Mereka terdiri dari beberapa jenis, bahkan jumlahnya bisa lebih dari 5 jenis bunga anggrek. Hampir seperti bunga pada umumnya, mereka juga mengalami fotosintetis, lalu menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk berada di Indonesia.

Ciri 10 Jenis Anggrek Paphiopedilum Dan Habitat

Terdapat 10 jenis dari Anggrek ini, dengan penampilan warna yang menarik, yakni:

Paphiopedilum Armeniacum

Paphiopedilum armeniacum (Foto: pinterest.at)

Jenis habitat dari bunga anggrek yang pertama, adalah Paphiopedilum armeniacum, merupakan dua nama yang mempunyai arti yang tersirat di dalamnya.

Nama “Paphiopedilum” adalah nama dari spesies bunga anggrek ini. Yang mana rata-rata bunga anggrek akan mempunyai nama awal demikian.

Baca juga beritaku: 13 Kegunaan Bunga Edelweis: Klasifikasi, Arti dan Makna

Sementara “armeniacum” merupakan bahasa latin yang berarti “persik”. Mengingat bentuk visual dari fisik bunga ini, hampir seperti menyerupai buah persik pada bagian tengahnya.

Kebanyakam habitat mereka, atau lebih mudahnya adalah tempat tinggal dan bertumbuh, ialah disekitar pegunungan bukit kapur, serta tebing yang cukup suram.

Mereka memiliki warna dasar kuning terang, dengan bentuk kuntum bunga yang berjumlah 5 hingga 7 helai. Jenis ini sangat menuntut cahaya terang dari bumi, namun tidak dengan cahaya matahari secara langsung. Jenis ini merupakan tumbuhan asli dari Negeri China, tepatnya di bagian barat Provinsi Yunnan.

Paphiopedilum Delenatii

Paphiopedilum delenatii (Foto: pt.wikipedia.org)

Yang selanjutnya adalah Phaphiopedilum delenatii. Adalah jenis bunga anggrek, yang juga membutuhkan cahaya terang dari dunia, namun sedikit membutuhkan cahaya dari sang surya. Mereka mempunyai bentuk fisik seperti bunganya memiliki lebih dari 1 warna, serta untuk bagian tengah berbentuk agak keunguan.

Mereka adalah tanaman asli dari Vietnam, yang mana ditemukan pada tahun 1924, oleh Guilaumin. Jumlah dari daun mereka berkisar antara 5 sampai dengan 7 helai, dan juga mempunyai satu daun yang berbeda warna, yakni lebih keungunan, serta yang lain bewarna putih.

Untuk habitatnya sendiri, jenis ini sering berada di bagian lereng gunung, baik di bagian timur maupun selatan lereng. Yang mana mempunyai ketinggian hingga lebih dari 1000 m.


Rata-rata, mereka bermekar pada awal akhir dari musim dingin sampai dengan awal dari musim semi. Tapi jika pada awal musim semi, mereka jarang bemekaran. Bahkan mekarnya pun dapat dihitung, mana saja bunga jenis tersebut yang mekar di awal musim semi.

Anggrek Paphiopedilum Emersonii: Ciri Dan Habitat

Paphiopedilum emersonii (Foto: bluenanta.com)

Habitat jenis anggrek paphiopedilum lainnya, adalah jenis emersonii. Mereka juga termasuk dalam keluarga Paphiopedilum, yang juga memiliki keunikan pada bentuk daunnya. Rata-rata mereka memiliki bentuk daun lebar, berjumlah sekitar 5 sampai dengan 7 helai.

Bunga jenis ini berasal dari negara Vietnam, serta dari Cina bagian Selatan. Warna salah satu daun mereka adalah kuning pucat, dengan bintik-bintik di dalamnya.

Habitat dari jenis emersonii ini, di hutan yang cukup lebat, atau di beberapa bebatuan yang tersusun hingga menjadi batuan curam yang sangat berbahaya.

Baca juga beritaku: Bau Busuk Bunga Raflesia, Ini Penyebabnya Dan Fakta Bunga Bangkai

Jenis emersonii tidak suka berhadapan langsung dengan sinar sang surya. Mereka lebih suka memandangi terangnya dunia, dibalik dari beberapa tanaman lain yang ada di depannya. Bunga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1986, oleh Philips James serta kawan-kawannya.

Paphiopedilum malipoense

Paphiopedilum malipoense (Foto: alchetron.com)

Jenis anggrek ini juga termasuk dalam habitat paphiopedilum, yang mana berasal dari negara Vietnam bagian timur, dan juga ditemukan di negara Cina bagian Selatan.

Jenis anggrek tersebut, sering kita temui di beberapa tempat seperti di pegunungan kapur, tepatnya pada bagian puncaknya, atau juga sering berada di jenis hutan yang mempunyai daun-daun melebar. Sehingga mereka terhindar dari sinar matahari secara langsung.

Malipoense, mempunyai visual unik, yang mana dibagian daunnya, ada salah satu daun yang bentuknya berbeda dari yang lainnya, serta bentuknya berwarna putih. Untuk jenis daun yang lain, berwarna hijau, lalu ada garis-garis seperti berwarna cokelat, menghiasi kecantikan mereka.

Pada bagian tengah malipoense, berwarna cokelat. Jenis malipoense tidak begitu suka dengan sinar matahari, tapi mereka sangat senang untuk berendam di air pot yang bagai bah, entah dari mana. Ya, mereka suka dengan air, dan pengairan harus tercukupi pertahun agar pertumbuhannya bisa maksimal.

Anggrek Paphiopedilum Micranthum: Habitat Dan Jenis

Paphipedilum micranthum (Foto: alchetron.com)

Selanjutnya adalah jenis micranthum. Mereka adalah Jenis anggrek yang mempunyai bentuk visual unik. Dengan mulut mereka yang menggembung ke depan, lalu warna dari bibir yang bervariasi. Ada yang berwarna pink atau merah muda, sampai dengan putih.

Jenis ini sering ada di beberapa bagian lereng gunung berapi, yang mana mempunyai ketinggian hampir lebih dari 1000 m.

Baca juga beritaku: Bunga Edelweis: 6 Jenis, Cerita Mitos Dan Kiasan Kata Yang Menarik

Micranthum muncul pada tahun 1954, oleh Tang serta Wang. Untuk visual lain dari bentuk anggrek jenis ini, rata-rata mereka mempunyai daun yang mana pada bagian sampingnya berwarna pink atau merah muda. Lalu ditambah dengan warna cokelat dengan bentuk garis pada bagian dalamnya.

Mereka biasanya lebih suka mekar pada musim semi, namun tidak begitu banyak. Untuk perawatan dari jenis ini, biasanya mereka lebih suka dengan suhu yang sejuk, serta tidak terlalu lembab dan panas. Mereka juga sangat menghindari terkena sinar matahari langsung.

Paphiopedilum bellatulum

Paphiopedilum bellatulum (Foto: orchidroots.org)

Jenis bellatulum, adalah anggrek dengan nama lain “telur dalam sarang”. Yang mana bentuk dari visual fisik mereka, merepresentasikan demikian. Jenis ini berasal dari Yunnan, serta daratan dari wilayah Cina bagian Selatan. Namun jenis ini juga bisa muncul di Myanmar serta Thailand.

Mereka memiliki bentuk visual dengan mulut yang menggembung namun tidak keluar dari daunnya, seperti mendapat perlindungan dari daun. Warna asli mereka adalah ungu yang agak pudar, dengan bintik hitam pada bagian dalam daun serta kelopaknya.

Habitat asli dari jenis ini, ialah berada di beberapa tumpukan batu kapur, yang mana berubah menjadi retakan-retakan, dengan celah yang ada.

Mereka adalah jenis terestrial berbentuk kecil, dengan daun yang rata-rata bentuknya elips, dan melebar. Bunga dari jenis bellatulum, bisa mencapai diameter 6. Mereka biasanya mekar pada musim dingin, dalam keadaan sudah malam, atau telah mencapai suhu yang menjadi persyaratan bermekarnya tumbuhan ini.

Paphiopedilum concolor

Paphiopedilum concolor (Foto: en.wikipedia.org)

Habitat jenis anggrek paphiopedilum lainnya adalah jenis concolor. Mereka berasal dari negara Cina, dengan persebaran habitat di Myanmar, Vietnam, Thailand, Laos, serta Kamboka.

Hampir seperti jenis sebelumnya, jenis concolor juga sering ditemui di beberapa bagian lereng gunung, yang mana memiliki tebing curam, dan ketinggian lebih dari 1000 m.

Kebanyakan jenis ini berdiam diri pada wilayah yang curam, serta mempunyai tingkat bahaya yang lebih besar. Concolor sendiri muncul pada tahun 1888 oleh Pfitzer. Jenis ini hampir sama visual fisiknya, hanya saja mereka memiliki daun hingga mencapai 3 helai saja.

Baca juga beritaku: Hubungan Komunikasi Antara Anggota Organisasi

Warna dasar mereka adalah kuning pada bagian sisi-sisinya, lalu putih bagian dalam dengan kombinasi bintik garis cokelat yang ada. Untuk kelopaknya, jenis concolor berwarna putih. Bunga mereka akan mekar hingga berdiameter 7, dan biasanya mereka akan lebar, hingga menggelambir.

Paphiopedilum godefroyae

Paphiopedilum godefroyae (Foto: orchidweb.com)

Habitat jenis anggrek paphiopedilum godefroyae ini, memiliki bentuk visual yang sangat cantik, bahkan mungkin berbeda dengan sebelumnya. Meski demikian, mereka adalah jenis tanaman yang berasal dari Vietnam, dengan persebaran habitat hingga ke Malaysia, Thailand, serta beberapa pulau yang dekat dengan Teluk Krabi- Phuket.

Mereka adalah jenis anggrek yang muncul pada tahun 1892 oleh Berthold Stein. Warna dasar mereka adalah putih, dengan garis berbentuk bintik warna ungu, lalu kelopaknya berwarna putih bersih. Lebar daun dari jenis godefroyae ini bisa sampai dengan 15 cm panjangnya, serta 3 cm lebarnya.

Habitat asli dari jenis ini, ialah berada di hutan tropis, dengan ketinggian sekitar 100 m dari daratan.

Untuk perkembangan dari jenis godefroyae, bagi para pembudidaya harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah mereka tidak suka terpapar sinar matahari secara langsung. Begitu juga dengan suhu kelembaban udara, yang tidak boleh terlalu kering, apalagi terlalu basah. Juga harus intens dalam menyirami tanaman ini.

Paphiopedilum niveum

Paphiopedilum niveum (Foto: orchidspecies.com)

Jenis ini memiliki julukan sebagai The Snow White Paphiopedilum. Mengingat mereka memiliki warna dasar putih yang sangat bersih, bahkan hampir sama dengan warna salju. Jenis niveum ini berasal dari Semenanjung Malay, yang mana merupakan perbatasan antara negara Malaysia dengan Thailand.

Habitat asli dari jenis ini, adalah puncak tebing dengan ketinggian sampai dengan 60 m, dari daratan.

Habitat mereka tersebar di beberapa pantai yang ada di pada wilayah Kalimantan bagian barat, serta di beberapa wilayah yang ada di Singapura. Jenis ini berjumlah 3 helai daun, dengan bentuk garis di tengahnya, seperti sedang membelah menjadi dua.

Bagian dalam daun terdapat bintik berwarna keunguan, dengan kelopak bunga berwarna putih, dan bagian tengahnya berwarna kuning. Untuk panjang daun saat mekar, panjangnya bisa sampai dengan 15 cm, serta lebarnya hampir lebih dari 3 cm. Niveum tidak suka terpapar sinar matahari langsung, dan sangat membutuhkan kelembaban.

Spesies Paphiopedilum boxallii

Paphiopedilum boxallii (Foto: slippertalk.com)

Habitat spesies dari anggrek paphiopedilum terakhir adalah jenis boxallii. Mereka adalah jenis anggrek paling unik, dengan betuk visual seperti sedang mempesilahkan memeluk mereka.

Baca juga beritaku: Mengejutkan Ibu Ini Membuang Cucunya, Hasil Hubungan Terlarang Dengan Anak Kandungnya, Berikut 6 Faktanya

Warna dasar dari jenis ini, adalah hujau, dengan bintik ungu yang ada pada bagian atas sampai dengan daunnya. Mereka adalah jenis anggrek yang berasal dari Vietnam, dan muncul pada tahun 1877.

Jenis ini tumbuh di beberapa tanah terestrial yang memang untuk mereka terlindung dari sinar matahari secara langsung.

Untuk bentuk daunnya, akan terlihat lebih sempit daripada pangkal yang mereka miliki. Jenis ini juga tidak terlalu suka diterpa oleh sinar matahari secara langsung.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai berbagai jenis anggrek, yang mana ternyata mereka tersebar di belahan dunia ini. Juga yang pasti mereka memiliki keunikan masing-masing.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita generasi muda yang ada di dunia ini, terus bahu membahu melestarikan alam di sekitar kita. Jangan sampai ada lagi daftar jenis tumbuhan yang termasuk dalam kategori “dilindungi”.

Apalagi dengan anggrek tadi yang sudah kita bahas secara tuntas. Lestarikan hingga kepada tangan anak cucu kita nanti, dan biarkan mereka yang akan melanjutkan perjalanan melestarikan lingkungan.

Karena begitu sayang jika pada masa mendatang, negara dengan julukan seribu pulau dengan kaya akan flora dan fauna, hanya menjadi dongen semata. Serta kalah dengan teknologi yang ada, yang mana terkadang kita tertipu dayanya oleh mereka.

Alam membutuhkan uluran tangan dari para rekan penghuninya, termasuk manusia, generasi Indonesia, dan dunia. Sudah sepatutnya kita bergandengan tangan, untuk terus mempertahankan mereka, habitat mereka, dan spesies mereka agar terus hidup, dan ada.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka:

  1. https://www.orchideen-wichmann.de
  2. https://travaldo.blogspot.com
  3. http://www.slipperorchids.info